PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Urin

Berikut ini adalah faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Urin:

a. Hormon Antidiuretik

Hormon antidiuretik dikeluarkan oleh kelenjer saraf hipofisis. Pengeluaran hormon ini ditentukan oleh reseptor khusus di dalam otak yang secara terus menerus mengendalikan tekanan osmotik darah. Oleh karena itu, Hormon ini akan memengaruhi proses reabsorbsi air pada tubulus kortortus distal sehingga permeabilitas sel terhadap air akan meningkat.

Pada saat tubuh kekurangan cairan, kosentrasi air dalam darah menurun. Akibatnya sekresi ADH meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ginjal. ADH meningkat permeabilitas sel terhadap air permeabilitas saluran pengumpul. Dengan demikian, air akan berdifusi keluar dari pipa pengumpul, lalu masuk ke dalam darah. Keadaan tersebut dapat memulihkan kosentrasi air dalam darah. Akibatnya urin yang di hasilkan lebih pekat. Sebaliknya, pada saat tubuh kelebihan cairan kosentrasi air dalam darah meningkat sehingga sekresi ADH menurun yang mengakibatkan urine yang di hasilkan lebih cair dan banyak. Kekurangan hormon antidiuretik akan dapat menyebabkan penyakit diabetes insipidus.


b. Hormon insulin

Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau langerhans dalam pangkreas. Hormon insulin berfungsi mengatur gula dalam darah. Penderita kencing manis (diametes melitus) memiliki kosentrasi hormon insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. Akibat dari keadaan tersebut adalah terjadinya gangguan rearbsorpsi di dalam tubulus distal, sehingga dalam urine masih terdapat glukosa

c. Usia

Anak balita lebih sering mengeluarkan urine. Hal ini karena anak balita belum bisa mengendalikan rangsangan untuk mikturasi. Selain itu ,anak balita juga mengkomsumsi lebih banyak makanan yang berwujud cairan sehingga urin yang di hasilkan lebih banyak sedangkan pengeluaran urin pada masa lansia akan lebih sedikit. Hal ini karena setelah usia 40 tahun, jumlah nefron yang berfungsi akan menurun kira-kira 10% setiap tahun. Kondisi ini akan mengurangi kemampuan ginjal dalam memproses pengeluaran urine.

d. Gaya hidup dan aktivitas

Seseorang yang sering berolahraga urine yang terbentuk akan lebih sedikit dan lebih pekat. Hal ini karena cairan tubuh lebih banyak digunakan untuk membentuk energi. Oleh karena itu, cairan yang dikeluarkan lebih banyak dalam bentuk keringat.

e. Kondisi kesehatan

Seseorang yang sehat produksi urinenya berbeda dengan orang yang sakit. Orang yang sedang sakit bisa mengeluarkan urin lebih banyak ataupun lebih sedikit tergantung pada jenis penyakit yang dideritanya.

f. Psikologis

Orang yang sedang cemas, aktivitas metabiolismenya akan lebih cepat sehingga akan lebih sering mengeluarkan urine.

g. Cuaca

Apabila cuaca panas, cairan tubuh lebih banyak di keluarkan dalam bentuk keringat. Jika cuaca dingin cairan tubuh akan di keluarkan dalam bentuk urine.

h. Jumlah air yang diminum

Jumlah air yang di minum tentu akan mempengaruhi kosentrasi air dalam darah. Jika kita meminum banyak air, kosentrasi air dalam dara menjadi tinggi, dan kosentrasi protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi akan menjadi berkurang. Selain itu, keadaan seperti ini menyebabkan darah lebih encer, sehingga sekresi ADH akan berkurang. Menurunya filtrasi dan berkurangnya ADH akan menyebabkan menurunya penyerapan air, sehingga urin yang di hasilkan akan meningkat dan encer.

0 Response to "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Urin"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr