Bengkulu - Seno Agritinus Malvin, 26 tahun, berjalan kaki dari Kota Bengkulu ke Kabupaten Mukomuko sepanjang 270 Kilometer. Perjalanan panjang ini ia lakukan untuk membayar nazar terhadap istrinya yang lulus seleksi calon pegawai negeri sipil (PNS) tanpa melalui suap menyuap alias lulus murni.
Istri Senon, Rika Aplena, 26 tahun, lulus PNS, pada hari ini, 8 Maret 2015. Seno, lulusan Fakultas Pertanian Unversitas Bengkulu ini, pun memulai keberangkatannya sekitar pukul 09.00 WIB.
Berbekal pakaian dan makanan kecil secukupnya serta surat izin dari kepolisian, Seno mantap memenuhi nazarnya menuju Kabupaten Mukomuko. Perjalanan ini akan dilakukan Seno pada siang hari saja, sementara malam harinya ia beristirahat di masjid atau kantor polisi. "Targetnya sepuluh hari lagi saya akan tiba di sana," kata Seno mantap.
Ia mengatakan aksi berjalan kaki ini sekaligus kampanye mendukung seleksi CPNS murni sebagai indikator pemerintahan yang bersih. "Ini sebagai bentuk syukur sekaligus kampanye seleksi CPNS bersih. Karena selama ini isu yang beredar untuk lulus setidaknya membayar Rp 200 juta," kata Seno, saat ditemui di rumahnya sebelum menunaikan nazarnya.
Perjalanan Seno juga menandai hijrahnya keluarga kecil tersebut ke Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Namun, istri dan anaknya menggunakan mobil ke tempat tinggal mereka yang baru.
Rika meyakini suaminya akan menyelesaikan nazar tersebut lebih cepat dari yang ditargetkan. "Dia telah mempersiapkan perjalanan ini jauh-jauh hari. Saya yakin dia bisa menyelesaikan misinya. Apalagi selama kuliah kami sering masuk hutan dan naik gunung saat masih di organisasi pencinta alam kampus," ucapnya.
Rika mengatakan akan memantau perjalanan suaminya melalui telepon genggam. Ia meminta doa dan dukungan kepada semua pihak agar aksi suaminya dapat berjalan lancar sampai tujuan.
Istri Senon, Rika Aplena, 26 tahun, lulus PNS, pada hari ini, 8 Maret 2015. Seno, lulusan Fakultas Pertanian Unversitas Bengkulu ini, pun memulai keberangkatannya sekitar pukul 09.00 WIB.
Berbekal pakaian dan makanan kecil secukupnya serta surat izin dari kepolisian, Seno mantap memenuhi nazarnya menuju Kabupaten Mukomuko. Perjalanan ini akan dilakukan Seno pada siang hari saja, sementara malam harinya ia beristirahat di masjid atau kantor polisi. "Targetnya sepuluh hari lagi saya akan tiba di sana," kata Seno mantap.
Ia mengatakan aksi berjalan kaki ini sekaligus kampanye mendukung seleksi CPNS murni sebagai indikator pemerintahan yang bersih. "Ini sebagai bentuk syukur sekaligus kampanye seleksi CPNS bersih. Karena selama ini isu yang beredar untuk lulus setidaknya membayar Rp 200 juta," kata Seno, saat ditemui di rumahnya sebelum menunaikan nazarnya.
Perjalanan Seno juga menandai hijrahnya keluarga kecil tersebut ke Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Namun, istri dan anaknya menggunakan mobil ke tempat tinggal mereka yang baru.
Rika meyakini suaminya akan menyelesaikan nazar tersebut lebih cepat dari yang ditargetkan. "Dia telah mempersiapkan perjalanan ini jauh-jauh hari. Saya yakin dia bisa menyelesaikan misinya. Apalagi selama kuliah kami sering masuk hutan dan naik gunung saat masih di organisasi pencinta alam kampus," ucapnya.
Rika mengatakan akan memantau perjalanan suaminya melalui telepon genggam. Ia meminta doa dan dukungan kepada semua pihak agar aksi suaminya dapat berjalan lancar sampai tujuan.
Sumber: TEMPO
0 Response to "Istri Lulus Murni CPNS, Pria Ini Jalan Kaki 270 Kilometer"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr