Batu Lumik Sungai Dareh |
Menurut Ketua Komunitas Batu Akik Mulia Sumatera Barat, Attila Majidi, Lumut Sungai Dareh terdapat di Bukit Puti Bungsu, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Solsel). Karena proses longsoran, batu ini jatuh ke sungai Batang Kandih yang berada persis di bawah Bukit Puti Bungsu, kemudian diseret arus hingga ke Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari, Solsel, hingga ke Sungai Dareh. Dharmasraya. Batang Kandih dan Sungai Dareh merupakan anak Sungai Batang Hari.
“Lumut Sungai Dareh mulai terkenal sejak tahun 2009, ketika Bupati Dharmasraya, Marlon memberikan batu tersebut kepada Presiden SBY sebagai cenderamata. Konon, SBY memberikannya pula kepada Presiden AS, Barack Obama. Lumut Sungai Dareh menjadi cenderamata dari Pemkab Dharmasraya terhadap tamu-tamu pejabat yang datang dari Jakarta, sehingga nama batu ini dikenal di Indonesia hingga ke luar negeri,” ujar Attila di kantor Haluan, Minggu (11/1) malam.
Banyak pertentangan terkait penamaan jenis batu tersebut. Orang Solsel menyebut sebagai Lumut Kandih, sementara orang Dharmasraya menyebutnya Lumut Sungai Dareh, dan ada juga yang menyebut Lumut Surian. Pertentangan itu terus berlanjut hingga hari ini, sampai Pemkab Solsel ingin mematenkan nama Lumut Kandih.
Terkait hal itu, Attila putra Solsel ini menjelaskan, hal itu seharusnya tidak dipertentangkan, karena orang sudah tahu, merek dagangnya adalah Sungai Dareh, deposit terbesarnya di Solsel, penambangnya banyak dari Surian Kabupaten Solok, dan pengasahnya banyak terdapat di Kota Padang.
“Bagaimana mau mematenkan namannya sebagai Lumut Kandih, sedangkan jenis batu ini tidak hanya terdapat di Solsel, namun juga terdapat di Aceh yang terkenal dengan nama Lumut Aceh. Jika diuji di laboratorium, maka teridentifikasi dua jenis batu tersebut sebagai Idocrase, yang pertama kali ditemukan di California dengan sebutan Vesuvianite. Dan jenis Idocrase yang terdapat di Solsel, dikenal orang dengan nama Sungai Dareh berkat promosi yang dilakukan pertama kali oleh Pemkab Dharmasraya,” tuturnya.
Perbincangan Lumut Sungai Dareh di dunia gemologi (ilmu yang mempelajari permata, dan batu permata alami dan buatan), kata Attila, bermula sejak 5 tahun yang lalu. Para gemologist heran kenapa Idocrase terdapat di Solsel yang berjarak kurang lebih 172 kilo meter dari pantai. Sedangkan Idocrase biasanya terdapat di pantai, seperti yang ditemukan di beberapa tempat di dunia seperti di USA, Rusia, Italia, Kenya, Norwegia. Padahal berbicara batu adalah berbicara tentang sejarah bumi. Pertanyaan yang muncul dari para gemologist, apakah di Solsel dahulunya terdapat laut? Belum ada jawaban yang jelas mengenai soal itu.
Lumut Sungai Dareh di Solsel digali oleh para penambang emas liar yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan. Selain mencari emas, mereka juga mencari Lumut Sungai Dareh. Tidak hanya penambang emas, ada juga masyarakat dan pecinta batu yang khusus mencari batu tersebut ke Bukit Puti Bungsu dan sungai Batang Kandih.
Proses pencarian Lumut Sungai Dareh oleh para penambang emas, adalah dengan menggunakan ekskavator yang merusak alam dan mesin diesel penyedot lumpur yang mencemari air sungai dengan bahan bakar minyak mesin tersebut. Sementara pencari Lumut Sungai Dareh yang bukan penambang emas, menggunakan linggis dengan menggali tanah di Bukit Puti Bungsu atau kawasan di pinggiran bukit tersebut, hingga ke pinggiran sungai di sepanjang aliran sungai Batang Kandih menuju hilirnya.
Kata Attila, ada dua jenis Lumut Sungai Dareh, yakni Pucuk Pisang (Natural Idocrase) dan Kumbang Jati (Hydrogrossular Garnet). Jenis lainnya hanyalah varian dari dua jenis tersebut.
Lumut Sungai Dareh dalam peta batu mulia nasional menempati urutan ketiga setelah batu Bacan dan batu Garut. Bahkan saat ini telah menanjak ke posisi nomor dua karena popularitasnya makin tinggi. Kalau di Sumbar, Sungai Dareh adalah batu nomor satu.
Attila setuju Sungai Dareh disebut emas hijau, karena harganya bisa lebih mahal dari harga emas, karena Sungai Dareh indah, unik dan bermanfaat untuk kesehatan.
Indah dan unik karena corak batu Sungai Dareh, terutama yang Kumbang Jati, tak akan pernah sama antara satu batu dengan batu lainnya. Bermanfaat untuk kesehatan, karena mengandung sinar infra merah yang bagus untuk terapi tubuh, yang membawa efek relaksasi.
“Jadi bukan berisi hal-hal gaib seperti mitos yang beredar di tengah masyarakat, namun karena kandungan mineral di dalam batu tersebut,” terang Attila.
Harga Sungai Dareh kualitas kristal beragam, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta. Malam itu, Attila baru pulang dari Jakarta setelah menjualkan satu batu temannya jenis Kumbang Jati kualitas blues green kepada seorang kolektor seharga Rp 125 juta.
Di Solsel, keberadaan Lumut Sungai Dareh menjadi berkah bagi masyarakat setempat, karena sejak harga Lumut Sungai Dareh tinggi dan memiliki banyak peminat, muncul lapangan kerja baru di tengah masyarakat, seperti pencari batu, pengasah batu, dan pengusaha batu.
Para pencari Lumut Sungai Dareh menjual batu tersebut ke pengusaha. Ada juga yang mengasahnya sendiri atau membayar jasa pengasah, lalu menjualnya ke pengusaha atau pecinta batu.
Bambang Ismanto misalnya, salah seorang pengasah batu di Padang Aro, mempekerjakan 5 pengasah batu, sejak membuka jasa asah batu pada 2011 yang lalu. Satu pengasah batu mendapatkan orderan mengasah kurang lebih 20 biji sehari, dengan upah Rp25 ribu untuk satu batu cincin.
Tak hanya mengasah batu, Bambang Ismanto juga membeli batu dari penambang emas. Batu-batu yang ia beli diasah oleh para pekerjanya. Selain mendapatkan keuntungan dari mengasah, para pekerja juga mendapat tambahan dari hasil penjualan batu yang diasah tersebut. Hasil batu yang dijual Bambang dibagi dua dengan pengasah dengan hitungan 50:50 persen.
Dalam sehari, setidaknya 2 batu di etalase Bambang dibeli orang. Bila upah mengasah dan menjual batu digabung, dalam sehari ia memiliki omset Rp 1 juta. Dengan uang itu, ia menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.
Lebih besar lagi keuntungan yang didapat oleh pengusaha batu. Moeslim Burhan, pengusaha batu di Padang Aro yang namanya terkenal dalam peta batu mulia nasional, mendapatkan keuntungan yang besar dari menjual batu.
Pria yang bekerja sebagai PNS di Badan Pusat Statistik (BPS) Solsel ini, membeli bahan batu kristal berkualitas menengah dan tinggi dari penambang emas, dengan harga ratusan ribu, jutaan, hingga puluhan juta, dan menjualnya dengan harga jutaan, belasan, hingga puluhan juta, tergantung kualitas batu, jenis warga dan indikator harga batu lainnya.
“Digit uang di ATM bertambah,” katanya berseloroh saat ditanya keuntungan yang didapat dari menjual batu. Ia pernah membeli bahan seharga Rp 5 juta dan menjualnya Rp 50 juta.
Meski nilai jual Lumut Sungai Dareh di bawah Bacan, namun, katanya, Lumut Sungai Dareh tak bisa didapatkan begitu saja walau pembeli memiliki uang banyak. “Kalau ada uang Rp 100 juta, bisa langsung mendapatkan batu Bacan berkualitas tinggi, karena barangnya banyak. Namun, kalau ada uang Rp 100 juta, belum tentu bisa mendapatkan Lumut Sungai Dareh kristal paling bagus, karena barangnya belum pasti ada atau langka,” ungkapnya.
Untuk pemasaran, Moeslim memasarkan batunya dengan segala cara, seperti mempromosikannya kepada teman-teman di kantornya, kepada teman-teman pecinta batu, hingga promosi online melalui jejaring sosial. Bila ada pembeli yang memesan lewat online, maka uang ditransfer dulu oleh pembeli dengan memperlihatkan bukti transfer, baru kemudian batu dikirim ke pembeli.
Dibandingkan Bambang Ismanto, Moeslim Burhan adalah pengusaha dengan modal dan keuntungan yang besar, namun juga dengan risiko kerugian yang besar pula. Ia pernah membeli bahan seharga Rp 5 juta, namun setelah diasah, bahan tersebut tidak bagus, maka terjual dengan harga yang murah.
Fungsi Lumut Sungai Dareh sebagai perhiasan, memiliki prestisius dan kebanggaan tersendiri di kalangan pejabat. Bupati Solsel, Muzni Zakaria misalnya, mengaku bahwa memakai Lumut Sungai Dareh meningkatkan kepercayaan diri dan kebanggaan, karena memakai salah satu batu cincin terbaik di Indonesia, yang berasal dari daerah yang ia pimpin dan diasah oleh perajin asal Solsel pula.
Sumber: Haluan
makasih gan untuk infonya semoga selalu bertambah sukses
ReplyDeletemakasih gan buat infonya dan salam sukses
ReplyDelete