Angkot Padang |
Ancaman awak angkutan kota (angkot) menggelar aksi mogok besar-besaran kemarin tidak terbukti. Kendati begitu, Pemko Padang terlanjur menginstruksikan Dinas Pendidikan memulangkan semua pelajar SD hingga SMA sederajat lebih awal pagi kemarin.
Pantauan Padang Ekspres sejak pagi hingga sore kemarin, angkot di hampir semua jurusan tetap manambang. Hanya angkot jurusan Siteba yang sempat mogok pada pagi hari, setelah itu kembali manambang.
Pagi itu, para pelajar telah terlanjur ke sekolah sebelum keluar instruksi Dinas Pendidikan meliburkan sekolah.
Seperti di kawasan Simpang Haru, sekitar pukul 09.00, ratusan siswa berseragam SMP, SMA, dan SMK tampak kongko-kongko di luar sekolah.
Begitu juga di Andalas dan Saranggagak, anak-anak sekolah tampak duduk-duduk di warung atau berdiri di pinggir jalan.
“Kabanyo ado demo bang. Makanya kami disuruh cepat pulang,” ungkap Lola, siswi SMK Muhammadiyah yang ditemui di Simpang Haru.
Di Jalan Bundo Kanduang, depan SMPN 2, para siswa bercengkerama di luar pagar sekolah dalam jam pelajaran. “Kami tidak tahu juga bisa begini. Sayang juga sih, sudah capek datang, tapi tidak belajar,” ungkap Ridho, siswa SMPN 2.
Di Belakangtangsi, kompleks persekolahan yang terdiri dari 5 SD: SDN 01, SDN 07, SDN 11, SDN 17, dan SDN 19 juga tampak lengang. Hanya ada beberapa guru hilir mudik di sekolah. Para guru memberikan alasan beragam untuk memulangkan anak didik.
“Yang mengumumkan anak ini dipulangkan ketua gugus empat Ibu Yetnitawati, Kepala SDN 01 Yetnitawati,” ungkap kepala SDN 17, Wati Ningsih.
Ketika dikonfirmasi, Yetnitawati mengatakan instruksi itu didapat dari Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Padang Barat. “Saya diinstruksikan melalui SMS dari UPT,” ujarnya singkat.
Hendri, orangtua siswa, mengaku kaget dapat informasi bila sekolah diliburkan usai mengantar anaknya ke SMPN 5.
“Sesampai di rumah, saya ditelepon anak kalau sekolah diliburkan. Saya kaget, kok mendadak, padahal saya sudah sampai di rumah. Sudahlah capek, kan makan bensin juga bolak-balik. Harusnya dikasih tahu sebelum anak sampai ke sekolah,” ujar warga Balaibaru ini.
Kasubag Tata Usaha UPT Padang Barat, Dasril memperlihatkan pesan yang yang diterimanya sekitar pukul 07.54 dari kepala UPT Padang Barat. Pesan tersebut berbunyi: “Instruksi dari bapak sekda, karena hari ini ada rencana mogok Organda secara nasional, maka untuk itu hari ini semua sekolah mulai dari PAUD, TK, SMP, SMA, SMK diliburkan. Untuk jadi perhatian oleh kepala UPTD dan semua kepala sekolah”.
“Kami tentu melaksanakan perintah. Saya sendiri langsung meneruskan ke kepala SD Belakangtangsi,” ujarnya.
Sekko Padang Nasir Achmad ketika dikonfirmasi, mengatakan bahwa kebijakan tersebut dirumuskan unsur pimpinan yang terdiri dari Wali Kota, Wawako, Ketua DPRD dan Kepala Dinas Perhubungan.
“Kesepakatan itu dibuat setelah mendengar adanya rencana mogok massal angkot. Unsur pimpinan langsung mengadakan rapat Selasa malam di ruang pimpinan DPRD. Itu setelah melihat akan ada rencana mogok massal. Kemarin sore juga dikerahkan mobil Pol PP untuk mengantar anak sekolah pulang ke Indarung. Makanya pimpinan mempunyai pertimbangan seperti itu. Ini demi keselamatan anak-anak jika memang terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti adanya demo dan lainnya,” ungkapnya pada Padang Ekspres.
Disayangkan
Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana menyayangkan keputusan Pemko Padang memulangkan anak sekolah padahal angkot tidak jadi mogok.
“Tidak ada alasan memulangkan anak didik. Ini justru merugikan anak didik. Pelajar yang harusnya menerima ilmu di sekolah hari kemarin, malah dipulangkan,” kata Wahyu saat ditemui di gedung DPRD Padang.
Instruksi Pemko Padang dalam meliburkan siswa juga ditentang anggota DPRD Sumbar.
“Ini bisa dianggap menyuruh siswa ikut melakukan demo. Bila alasannya tidak ada kendaraan untuk membawa siswa, kan bisa koordinasi dengan kepolisian dengan meminjam kendaraan kepolisian atau TNI. Bus Pemko kan bisa dimanfaatkan juga,” ujar anggota DPRD Sumbar, Albert Hendra Lukman.
“Seharusnya Pemko tetap menjaga kenyamanan warganya. Ini akan menjadi catatan kita. Apakah ada oknum-oknum di Pemko Padang yang ingin membuat aksi penolakan kenaikan BBM ini melibatkan siswa,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Arkadius mengatakan, kebijakan meliburkan sekolah mesti ada alasan jelas. “Saya dapat informasi masih ada sekolah yang tidak libur. Bahkan, ada siswa yang terlanjur datang ke sekolah, tapi tidak belajar,” katanya.
Sumber: padeks
0 Response to "Demo Angkot Padang Batal!"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr