PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PEMBERIAN MODEL PEMBELAJARAN KARTU ARISAN DALAM BENTUK KERTAS STATUS PADA MATERI PROTISTA KELAS X SMA N 6 PADANG

BAB I

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh:
ROBI YASMAN, S.Pd. Gr/1210249


PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas belajar siswa bergantung kepada aktivitas siswa dalam belajar. Tanpa aktivitas, kegiatan belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Sadirman (2004: 95) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan berbuat untuk mengubah tingkah laku.
Aktivitas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam diri seseorang, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan. Suatu aktivitas akan meningkatkan kualitas belajar jika aktivitas tersebut menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, sedangkan aktivitas yang tidak menunjang pencapaian tujuan pembelajaran merupakan penghalang tercapainya tujuan pembelajaran.
Pengalaman penulis mengajar biologi di kelas X SMKS Labuhanhaji, saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa umumnya berupa aktivitas yang mengganggu pembelajaran. Diperkirakan siswa yang memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran sekitar 25%, dan yang aktif mengikuti proses pembelajaran sekitar 30%. 70% siswa kebanyakan mengobrol dengan teman sebangku, melirik kiri kanan, membuat coretan yang tidak perlu, serta menunggu guru mencatatkan kesimpulan materi pelajaran. Saat guru bertanya tentang materi pelajaran yang baru saja dijelaskan sedikit sekali siswa yang mau dan mampu menjawab dengan benar. Siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru juga sedikit. Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan guru dan ternyata jawaban tersebut kurang tepat maka siswa lain sering menertawakan bahkan ada yang mengeluarkan nada cemooh. Seandainya diminta untuk mengoreksi jawaban yang kurang tepat, jarang sekali siswa mau untuk mengoreksi jawaban tersebut.

            Apabila kondisi seperti di atas dibiarkan, hal ini akan mengakibatkan pelajaran biologi semakin terasa sulit dan bisa menimbulkan “ketakutan” dikalangan siswa. Berdasarkan pengalaman penulis saat mengajar, jelas terlihat bahwa siswa di kelas X memiliki potensi akademik yang tinggi, hanya saja siswa di kelas ini belum memiliki rasa percaya diri untuk mengutarakan pendapat. Hal ini disebabkan oleh teman yang sering mencemooh jika jawaban kurang tepat dan tidak adanya persiapan materi siswa sebelum masuk kelas
            Berdasarkan hasil tanya jawab penulis dengan beberapa orang siswa selama mengajar di SMA N 6 Padang, ternyata siswa yang mampu dengan cepat menyerap materi pelajaran adalah mereka yang belajar di rumah sebelum proses pembelajaran di sekolah berlangsung. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas siswa di rumah untuk mempersiapkan diri sebelum belajar di sekolah yaitu dengan membaca materi yang akan dipelajari esok harinya, namun demikian jumlah siswa yang belajar di rumah sebelum proses pembelajaran berlangsung sangatlah rendah.
            Sebagian siswa masih menganggap sumber belajar itu adalah guru, tanpa bimbingan guru mereka tidak mau belajar, padahal tugas guru bukanlah sumber utama dalam proses pembelajaran melainkan sebagai fasilisator. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanjaya (2006: 148) sebagai fasilitator guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
            Salah satu materi biologi yang dipelajari siswa Sekolah Menengah Atas adalah Protista. Materi Protista merupakan pelajaran yang masih dianggap sulit dan membosankan bagi siswa. Hal ini dikarenakan pada materi Protista banyak terdpat konsep yang harus dipahami siswa dan siswa cenderung mengalami kesulitan dalam mennetukan klasifikasi dan contoh dari Protista. Selain itu, pada materi Protista terdapat banyak istilah latin yang asing bagi siswa.
            Berdasarkan permasalahan diatas, model pembelajaran aktif merupakan solusi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada seluruh siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran aktif yaitu kartu arisan. Pada kartu arisan siswa menuliskan materi yang telah dibaca dan yang belum dimengerti dalam bentuk kertas status (Lampiran 1). Kartu arisan akan memacu siswa untuk belajar di rumah sebelum proses pembelajaran di kelas, sehingga siswa telah mengenal materi pelajaran sekaligus memiliki pengetahuan awal (prior knowledge) tentang konsep pelajaran yang akan dipelajari. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan keaktifan siswa saat belajar di kelas.
Berdasarkan hal di atas maka diadakanlah penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Biologi Siswa Melalui Pemberian Model Pembelajaran Kartu Arisan Berupa Kertas Status pada Materi Protista Kelas X SMA N 6 Padang”.

B.     Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka keadaan yang ditemui di SMA N 6 Padang adalah sebagai berikut ini.
1.      Rendahnya persiapan materi oleh siswa  dirumah
2.      Kurangnya perhatian siswa X terhadap materi biologi yang sedang diajarkan guru.
3.      Aktivitas belajar siswa X dalam proses pembelajaran rendah.
4.      Kartu arisan sebagai salah satu model pembelajaran aktif belum diterapkan di kelas X.
C.    Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dibatasi masalah pada upaya peningkatan aktivitas belajar biologi siswa kelas X SMA N 6 Padang melalui pemberian model pembelajaran kartu arisan berupa kertas status.
D.    Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar biologi siswa melalui pemberian model pembelajaran kartu arisan berupa kertas status pada materi Protista kelas X SMA N 6 Padang?”
E.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan pemberian model pembelajaran kartu arisan berupa kertas status di dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi siswa kelas X SMA N 6 Padang.
F.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini, diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Guru atau Peneliti:
a.         Meningkatkan mutu pembelajaran
b.         Meningkatkan aktivitas belajar siswa
c.         Membantu guru berkembang secara profesional
2.      Bagi Sekolah
a.         Membantu perkembangan sekolah karena adanya peningkatan kemajuan pada diri guru dan sekolah tersebut

b.         Menghasilkan laporan- laporan PTK yang dapat dijadikan panduan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

2 Responses to "UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PEMBERIAN MODEL PEMBELAJARAN KARTU ARISAN DALAM BENTUK KERTAS STATUS PADA MATERI PROTISTA KELAS X SMA N 6 PADANG"

  1. Lebih lengkapnya pak. Referensi model pembelajaran kartu arisannya apa pak?

    ReplyDelete
  2. Lebih lengkapnya pak. Referensi model pembelajaran kartu arisannya apa pak?

    ReplyDelete

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr