PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh:
ROBI YASMAN, S.Pd. Gr/1210249
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Peningkatan
kualitas belajar siswa bergantung kepada aktivitas siswa dalam belajar. Tanpa
aktivitas, kegiatan belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Sadirman (2004:
95) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan berbuat untuk mengubah tingkah
laku.
Aktivitas
belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang
dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam diri seseorang, berupa
perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit
banyaknya perubahan. Suatu aktivitas akan meningkatkan kualitas belajar jika
aktivitas tersebut menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, sedangkan
aktivitas yang tidak menunjang pencapaian tujuan pembelajaran merupakan
penghalang tercapainya tujuan pembelajaran.
Pengalaman
penulis mengajar biologi di kelas X SMKS Labuhanhaji, saat proses pembelajaran
berlangsung aktivitas siswa umumnya berupa aktivitas yang mengganggu
pembelajaran. Diperkirakan siswa yang memperhatikan guru saat menjelaskan
materi pelajaran sekitar 25%, dan yang aktif mengikuti proses pembelajaran
sekitar 30%. 70% siswa kebanyakan mengobrol dengan teman sebangku, melirik kiri
kanan, membuat coretan yang tidak perlu, serta menunggu guru mencatatkan
kesimpulan materi pelajaran. Saat guru bertanya tentang materi pelajaran yang
baru saja dijelaskan sedikit sekali siswa yang mau dan mampu menjawab dengan
benar. Siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru juga
sedikit. Jika ada siswa yang menjawab pertanyaan guru dan ternyata jawaban
tersebut kurang tepat maka siswa lain sering menertawakan bahkan ada yang
mengeluarkan nada cemooh. Seandainya diminta untuk mengoreksi jawaban yang
kurang tepat, jarang sekali siswa mau untuk mengoreksi jawaban tersebut.
Apabila kondisi seperti di atas
dibiarkan, hal ini akan mengakibatkan pelajaran biologi semakin terasa sulit
dan bisa menimbulkan “ketakutan” dikalangan siswa. Berdasarkan pengalaman
penulis saat mengajar, jelas terlihat bahwa siswa di kelas X memiliki potensi
akademik yang tinggi, hanya saja siswa di kelas ini belum memiliki rasa percaya
diri untuk mengutarakan pendapat. Hal ini disebabkan oleh teman yang sering
mencemooh jika jawaban kurang tepat dan tidak adanya persiapan materi siswa
sebelum masuk kelas
Berdasarkan hasil tanya jawab
penulis dengan beberapa orang siswa selama mengajar di SMA N 6 Padang, ternyata
siswa yang mampu dengan cepat menyerap materi pelajaran adalah mereka yang
belajar di rumah sebelum proses pembelajaran di sekolah berlangsung. Hal ini
menunjukkan adanya aktivitas siswa di rumah untuk mempersiapkan diri sebelum
belajar di sekolah yaitu dengan membaca materi yang akan dipelajari esok
harinya, namun demikian jumlah siswa yang belajar di rumah sebelum proses
pembelajaran berlangsung sangatlah rendah.
Sebagian siswa masih menganggap
sumber belajar itu adalah guru, tanpa bimbingan guru mereka tidak mau belajar,
padahal tugas guru bukanlah sumber utama dalam proses pembelajaran melainkan
sebagai fasilisator. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sanjaya (2006: 148)
sebagai fasilitator guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa
dalam kegiatan proses pembelajaran.
Salah satu materi biologi yang
dipelajari siswa Sekolah Menengah Atas adalah Protista. Materi Protista
merupakan pelajaran yang masih dianggap sulit dan membosankan bagi siswa. Hal
ini dikarenakan pada materi Protista banyak terdpat konsep yang harus dipahami
siswa dan siswa cenderung mengalami kesulitan dalam mennetukan klasifikasi dan
contoh dari Protista. Selain itu, pada materi Protista terdapat banyak istilah
latin yang asing bagi siswa.
Berdasarkan permasalahan diatas,
model pembelajaran aktif merupakan solusi yang tepat untuk memberikan motivasi
kepada seluruh siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran aktif yaitu
kartu arisan. Pada kartu arisan siswa menuliskan materi yang telah dibaca dan yang
belum dimengerti dalam bentuk kertas status (Lampiran 1). Kartu arisan akan
memacu siswa untuk belajar di rumah sebelum proses pembelajaran di kelas,
sehingga siswa telah mengenal materi pelajaran sekaligus memiliki pengetahuan
awal (prior knowledge) tentang konsep pelajaran yang akan dipelajari.
Hal ini diharapkan dapat membangkitkan keaktifan siswa saat belajar di kelas.
Berdasarkan
hal di atas maka diadakanlah penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya
Peningkatan Aktivitas Belajar Biologi Siswa Melalui Pemberian Model
Pembelajaran Kartu Arisan Berupa Kertas Status pada Materi Protista Kelas X SMA
N 6 Padang”.
B.
Identifikasi
masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan
diatas maka keadaan yang ditemui di SMA N 6 Padang adalah sebagai berikut ini.
1.
Rendahnya persiapan
materi oleh siswa dirumah
2.
Kurangnya perhatian
siswa X terhadap materi biologi yang sedang diajarkan guru.
3.
Aktivitas belajar siswa
X dalam proses pembelajaran rendah.
4.
Kartu arisan
sebagai salah satu model pembelajaran aktif belum diterapkan di kelas X.
C.
Batasan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
di atas, maka dibatasi masalah pada upaya peningkatan aktivitas belajar biologi
siswa kelas X SMA N 6 Padang melalui pemberian model pembelajaran kartu arisan
berupa kertas status.
D.
Rumusan
Masalah
Perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar biologi
siswa melalui pemberian model pembelajaran kartu arisan berupa kertas status pada
materi Protista kelas X SMA N 6 Padang?”
E.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah dengan pemberian model pembelajaran kartu arisan berupa
kertas status di dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar
biologi siswa kelas X SMA N 6 Padang.
F.
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas
ini, diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru atau Peneliti:
a.
Meningkatkan mutu pembelajaran
b.
Meningkatkan aktivitas belajar siswa
c.
Membantu guru berkembang secara profesional
2. Bagi Sekolah
a.
Membantu perkembangan sekolah karena adanya peningkatan kemajuan pada diri
guru dan sekolah tersebut
b.
Menghasilkan laporan- laporan PTK yang dapat dijadikan panduan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Lebih lengkapnya pak. Referensi model pembelajaran kartu arisannya apa pak?
ReplyDeleteLebih lengkapnya pak. Referensi model pembelajaran kartu arisannya apa pak?
ReplyDelete