Cuaca di Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya pada April 2015, sudah masuk pada musim peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau (pancaroba).
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Padang Pariaman, Sumbar, Budi Samiaji di Pariaman, Minggu (5/4), mengatakan musim pancaroba lebih cepat datangnya dari perkiraan sebelumnya. "April 2015 prediksinya masih musim hujan, namun saat ini peralihan cuaca datang lebih cepat," katanya.
Ia menambahkan meskipun musim pancaroba datang lebih cepat, namun majunya masih dalam batas normal. Kondisi pancaroba itu diprediksi terjadi sampai pertengahan Mei 2015.
Ia menjelaskan pada musim peralihan itu, kondisi cuaca tidak menentu, seperti angin kencang, petir dan bahkan hujan es. Masyarakat diminta untuk mewaspadai perubahan cuaca tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Padang, Elka Lusi mengimbau masyarakat khususnya untuk Padang supaya menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga asupan makanan pada keluarga. "Asupan makanan sangat menentukan daya tahan tubuh terhadap perubahan cuaca," ujarnya.
Menurut dia, musim pancaroba berbagai penyakit akan mudah timbul, diantaranya diare, DBD, ISPA, serta menurunnya daya tahan tubuh. Untuk itu, ia mengaharapkan semua pihak untuk saling menjaga kebersihan yang dimulai dari diri sendiri.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Kuranji, Padang, Versiana menyatakan, sejak beberapa hari belakangan ini memang banyak tampak gejala-gejala DBD dan diare namun masih belum terlalu siginfikan dan masih bisa diatasi dengan tindakan normal.
Puskesmas juga mencatat terhitung Januari 2015 hingga kini sudah mencatat 37 pasien yang terkena diare dan dua kasus DBD, namun demikian penanganannya masih dapat dilakukan di Puskesmas.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Padang Pariaman, Sumbar, Budi Samiaji di Pariaman, Minggu (5/4), mengatakan musim pancaroba lebih cepat datangnya dari perkiraan sebelumnya. "April 2015 prediksinya masih musim hujan, namun saat ini peralihan cuaca datang lebih cepat," katanya.
Ia menambahkan meskipun musim pancaroba datang lebih cepat, namun majunya masih dalam batas normal. Kondisi pancaroba itu diprediksi terjadi sampai pertengahan Mei 2015.
Ia menjelaskan pada musim peralihan itu, kondisi cuaca tidak menentu, seperti angin kencang, petir dan bahkan hujan es. Masyarakat diminta untuk mewaspadai perubahan cuaca tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Padang, Elka Lusi mengimbau masyarakat khususnya untuk Padang supaya menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga asupan makanan pada keluarga. "Asupan makanan sangat menentukan daya tahan tubuh terhadap perubahan cuaca," ujarnya.
Menurut dia, musim pancaroba berbagai penyakit akan mudah timbul, diantaranya diare, DBD, ISPA, serta menurunnya daya tahan tubuh. Untuk itu, ia mengaharapkan semua pihak untuk saling menjaga kebersihan yang dimulai dari diri sendiri.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Kuranji, Padang, Versiana menyatakan, sejak beberapa hari belakangan ini memang banyak tampak gejala-gejala DBD dan diare namun masih belum terlalu siginfikan dan masih bisa diatasi dengan tindakan normal.
Puskesmas juga mencatat terhitung Januari 2015 hingga kini sudah mencatat 37 pasien yang terkena diare dan dua kasus DBD, namun demikian penanganannya masih dapat dilakukan di Puskesmas.
Sumber: Rimanews
0 Response to "Peralihan Musim, Warga Sumbar Diimbau Waspadai Penyakit Pancaroba"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr