Saat ini batu akik sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Pada awal perkembangannya, penggunaan batu akik sebagai perhiasan sudah ada semenjak era kejayaan Bangsa Sumeria pada 20ribu tahun yang lalu.
Perkembangan batu akik di Indonesia dimulai semenjak bermuculan batu akik lokal yang tidak kalah dari batu akik asal luar negeri.
Tidak terkecuali di Sumatera Barat. Hingga saat ini, Sumatera Barat sudah mempunyai beberapa jenis batu akik andalan. Batu-batu akik tersebut, tak jarang tidak saja digunakan sebagai pemanis, tetapi dipertemukan pada pelbagai kontes batu akik yang kian marak. Diantara batu akik andalan tersebut, berikut adalah beberapa diantaranya yang paling digemari para kolektor batu mulia.
Lumuik Suliki
Batu akik Lumuik Suliki sedikitnya mempunyai 19 jenis variasi. Dilihat dari namanya, batu akik ini memang berasal dari Suliki, Kab. Lima Puluh Kota. Menurut catatan sejarah, Lumuik Suliki sudah terkenal sejak zaman pergolakan PRRI. Saidi dan Dt.Unggeh (alm). merupakan tokoh masyarakat di daerah Suliki yang dipercaya merupakan penemu dan pengasah pertama dari batu mulia tersebut. Batu akik itu ditemukan secara tidak sengaja saat melalui jalur pelarian di daerah Hulu Bonda, Padang Loweh, Suliki. Variasi dari Lumuik Suliki itu sendiri diantarannya adalah Suto, Logam, Mayang Teurai, Lumut Merah, Lumut Hijau, Lumut Pandan, Lumut Kuning, Batuang Sarumpun dan lain-lain.
Lumuik Sungai Dareh
Lain halnya dengan Lumuik Suliki, Lumuik Sungai Dareh menjadi booming karena pernah dipakai dan menjadi koleksi dari batu akik kepunyaan Obama dan SBY. Lumuik Sungai Dareh atau yang dikenal juga dengan nama Giok Sumatera itu merupakan batu mulia berjenis Jade. Kualitas serta corak dan motif dari batu tersebut sangat bervariasi. Sehingga, muncul penamaan-penamaan lain yang mungkin bagi sebagian orang tampak membingungkan. Selain dari penamaan terkenal di atas, Lumuik Sungai Dareh juga dikenal dengan nama Giok Kandi. Sementara itu, istilah Giok Sumatera juga tidak saja disematkan pada Lumuik Sungai Dareh, tetapi pada batu mulia asal Aceh yang dikenal Lumut Aceh. Variasi Lumuik Sungai Dareh berdasarkan warna, karakter, corak maupun kualitas batu bisa dibilang sangat banyak. Diantara variasi dari Lumuik Sungai Dareh tersebut ialah Pucuk Pisang, Kumbang Jati, Kristal dan masih banyak jenis lainnya dengan beragam nama. Banyaknya variasi tersebut juga mempengaruhi soal harga. Kisaran harga Lumuik Sungai Dareh tercatat mulai dari ratusan ribu hingga mencapai angka Rp 2 Miliyar.
Cimpago Limau Manih
Cimpago Limau Manih digolongkan pada jenis batu akik Chalcedony. Seperti halnya batu-batu akik lainnya, Cimpago Limau Manih juga memiliki banyak variasi warna mulai dari warna kuning keemasan, merah, warna cempaka dan masih banyak lagi varian warna yang cukup menarik. Batu akik ini tergolong batuan keras dengan tingkat kekerasan sekitar 6,5 - 7 skala mohs. Dari variasi warna dan karakter Cimpago tersebut, maka muncul pula penamaan-penamaan lain yang merupakan jenis turunan dari batu tersebut. Seperti baron red, king kladen, siwalan dan lain sebagainya.
Selain ketiga jenis batu akik tersebut, sebenarnya masih banyak jenis-jenis lain yang asli berasal dari Sumatera Barat. Sehingga, tidak salah jika Sumatera Barat layak dijadikan sentra batu akik karena keragaman jenisnya itu..
Perkembangan batu akik di Indonesia dimulai semenjak bermuculan batu akik lokal yang tidak kalah dari batu akik asal luar negeri.
Tidak terkecuali di Sumatera Barat. Hingga saat ini, Sumatera Barat sudah mempunyai beberapa jenis batu akik andalan. Batu-batu akik tersebut, tak jarang tidak saja digunakan sebagai pemanis, tetapi dipertemukan pada pelbagai kontes batu akik yang kian marak. Diantara batu akik andalan tersebut, berikut adalah beberapa diantaranya yang paling digemari para kolektor batu mulia.
Lumuik Suliki
Batu akik Lumuik Suliki sedikitnya mempunyai 19 jenis variasi. Dilihat dari namanya, batu akik ini memang berasal dari Suliki, Kab. Lima Puluh Kota. Menurut catatan sejarah, Lumuik Suliki sudah terkenal sejak zaman pergolakan PRRI. Saidi dan Dt.Unggeh (alm). merupakan tokoh masyarakat di daerah Suliki yang dipercaya merupakan penemu dan pengasah pertama dari batu mulia tersebut. Batu akik itu ditemukan secara tidak sengaja saat melalui jalur pelarian di daerah Hulu Bonda, Padang Loweh, Suliki. Variasi dari Lumuik Suliki itu sendiri diantarannya adalah Suto, Logam, Mayang Teurai, Lumut Merah, Lumut Hijau, Lumut Pandan, Lumut Kuning, Batuang Sarumpun dan lain-lain.
Lumuik Sungai Dareh
Lain halnya dengan Lumuik Suliki, Lumuik Sungai Dareh menjadi booming karena pernah dipakai dan menjadi koleksi dari batu akik kepunyaan Obama dan SBY. Lumuik Sungai Dareh atau yang dikenal juga dengan nama Giok Sumatera itu merupakan batu mulia berjenis Jade. Kualitas serta corak dan motif dari batu tersebut sangat bervariasi. Sehingga, muncul penamaan-penamaan lain yang mungkin bagi sebagian orang tampak membingungkan. Selain dari penamaan terkenal di atas, Lumuik Sungai Dareh juga dikenal dengan nama Giok Kandi. Sementara itu, istilah Giok Sumatera juga tidak saja disematkan pada Lumuik Sungai Dareh, tetapi pada batu mulia asal Aceh yang dikenal Lumut Aceh. Variasi Lumuik Sungai Dareh berdasarkan warna, karakter, corak maupun kualitas batu bisa dibilang sangat banyak. Diantara variasi dari Lumuik Sungai Dareh tersebut ialah Pucuk Pisang, Kumbang Jati, Kristal dan masih banyak jenis lainnya dengan beragam nama. Banyaknya variasi tersebut juga mempengaruhi soal harga. Kisaran harga Lumuik Sungai Dareh tercatat mulai dari ratusan ribu hingga mencapai angka Rp 2 Miliyar.
Cimpago Limau Manih
Cimpago Limau Manih digolongkan pada jenis batu akik Chalcedony. Seperti halnya batu-batu akik lainnya, Cimpago Limau Manih juga memiliki banyak variasi warna mulai dari warna kuning keemasan, merah, warna cempaka dan masih banyak lagi varian warna yang cukup menarik. Batu akik ini tergolong batuan keras dengan tingkat kekerasan sekitar 6,5 - 7 skala mohs. Dari variasi warna dan karakter Cimpago tersebut, maka muncul pula penamaan-penamaan lain yang merupakan jenis turunan dari batu tersebut. Seperti baron red, king kladen, siwalan dan lain sebagainya.
Selain ketiga jenis batu akik tersebut, sebenarnya masih banyak jenis-jenis lain yang asli berasal dari Sumatera Barat. Sehingga, tidak salah jika Sumatera Barat layak dijadikan sentra batu akik karena keragaman jenisnya itu..
Sumber: kinciakincia
0 Response to "Inilah 3 batu Akik Asal Sumbar yang paling banyak dicari"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr