Padang Pariaman - Dinas Kesehatan Padang Pariaman menyelenggarakan sosialisasi bahaya penyakit Difteri di aula kantor Bupati, Paritmalintang, Senin (2/3). Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Bupati Padang Pariaman yang diwakili Sekretaris Daerah Padang Pariaman Jon Priadi SE MM.
Jon Priadi menjelaskan, Kota Padang sudah ditetapkan KLB dengan kasus dua anak meninggal dunia akibat Difteri dengan 24 orang lainnya tengah menjalani perawatan. Padang Pariaman sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Padang makanya perlu upaya preventif menyikapi kasus Difteri tersebut.
Imunisasi Difteri yang dilakukan secara gratis ini diwajibkan bagi anak-anak pada rentang usia tertentu mengingat daya tahan tubuh pada rentang usia tersebut masih lemah.
Difteri merupakan penyakit yang dapat menular melalui udara, sehingga dihimbau kepada orangtua untuk membawa anak-anak mereka yang berusia 2 bulan hingga 15 tahun untuk diimunisasi di Puskesmas terdekat.
Dia menghimbau warga Padang Pariaman agar mengimunisasikan anaknya sebagai upaya preventif penyakit menular Difteri. "Meskipun anak-anak telah menerima imunisasi dasar, orangtua wajib membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan imunisasi Difteri," katanya lagi.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Dr dr Irene MKM mengatakan, gejala penyakit difetri ini, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan Corynebacterium diphthera. Dimana bakteri ini menyerang balita usia 4 sampai 8 bulan namun dapat juga menyerang semua golongan umur yang status imunisasi difterinya tak lengkap atau antibodinya tak cukup protektif.
Irene menambahkan, penyakit difteri (cerynebebacterion diphtherne) merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman yang sangat mudah menular dan berbahaya serta dapat menyebabkan kematian pada manusia. "Karena itu, semua masyarakat mesti mengetahui penyakit difteri yang berbahaya ini," ulasnya.
Gejala yang sering muncul akibat penyakit difteri di antaranya adalah sakit tenggorokan, demam, sulit bernafas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit serta kondisi badan lemah.
"Jika ada warga yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya langsung memeriksakan diri agar segera mendapatkan penanganan secepatnya," tegasnya.
Peserta sosialisasi ini terdiri dari seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kapolsek, Danramil, kepala KUA dan kepala puskesmas se-Kabupaten Padang Pariaman.
Jon Priadi menjelaskan, Kota Padang sudah ditetapkan KLB dengan kasus dua anak meninggal dunia akibat Difteri dengan 24 orang lainnya tengah menjalani perawatan. Padang Pariaman sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Padang makanya perlu upaya preventif menyikapi kasus Difteri tersebut.
Imunisasi Difteri yang dilakukan secara gratis ini diwajibkan bagi anak-anak pada rentang usia tertentu mengingat daya tahan tubuh pada rentang usia tersebut masih lemah.
Difteri merupakan penyakit yang dapat menular melalui udara, sehingga dihimbau kepada orangtua untuk membawa anak-anak mereka yang berusia 2 bulan hingga 15 tahun untuk diimunisasi di Puskesmas terdekat.
Dia menghimbau warga Padang Pariaman agar mengimunisasikan anaknya sebagai upaya preventif penyakit menular Difteri. "Meskipun anak-anak telah menerima imunisasi dasar, orangtua wajib membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan imunisasi Difteri," katanya lagi.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Dr dr Irene MKM mengatakan, gejala penyakit difetri ini, merupakan penyakit infeksi yang disebabkan Corynebacterium diphthera. Dimana bakteri ini menyerang balita usia 4 sampai 8 bulan namun dapat juga menyerang semua golongan umur yang status imunisasi difterinya tak lengkap atau antibodinya tak cukup protektif.
Irene menambahkan, penyakit difteri (cerynebebacterion diphtherne) merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman yang sangat mudah menular dan berbahaya serta dapat menyebabkan kematian pada manusia. "Karena itu, semua masyarakat mesti mengetahui penyakit difteri yang berbahaya ini," ulasnya.
Gejala yang sering muncul akibat penyakit difteri di antaranya adalah sakit tenggorokan, demam, sulit bernafas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit serta kondisi badan lemah.
"Jika ada warga yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya langsung memeriksakan diri agar segera mendapatkan penanganan secepatnya," tegasnya.
Peserta sosialisasi ini terdiri dari seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kapolsek, Danramil, kepala KUA dan kepala puskesmas se-Kabupaten Padang Pariaman.
Sumber: minangkabaunews
0 Response to "Bupati Padang Pariaman Himbau Warga Agar Mau Imunisasi Difteri"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr