ilustrasi |
Lumajang - Guru seyogianya digugu dan ditiru. Tingkah laku dan ucapan guru teladan bagi muridnya. Peribahasa menobatkan guru sebagai pahlawan meski tanpa tanda kehormatan.
Tapi, perintah guru tak selamanya berbuah manis. Di Lumajang, Jawa Timur, seorang guru sekolah dasar memerintahkan seluruh murid mencubit satu anak didiknya yang tak mengerjakan pekerjaan rumah. Maksudnya, agar anak itu jera sehingga rajin bikin PR.
Tak dinyana, perintah guru itu malah berbuah buruk. Terlebih, setelah diselidiki, guru tersebut bersifat ringan tangan.
Guru itu bernama Tutik. Pengajar di Sekolah Dasar Negeri 01 Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang. Dia mendapat protes keras dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Komisioner KPAI Lumajang, Susanto, menyayangkan tindakan Tutik yang menghukum anak didiknya dengan cubitan dari seluruh muridnya. "Murid tersebut masih di bawah umur. Harus banyak mendapat bimbingan dan kasih sayang," kata dia saat mendatangi SDN 1 Sawaran Kulon, Kamis (20/11/2014).
Dia pun menyayangkan pihak sekolah yang terkesan membiarkan hukuman versi Tutik itu. Menurut Susanto, hukuman versi Tutik masuk kategori kekerasan. Parahnya, kata Susanto, kekerasan yang dilakukan Tutik berulang-ulang.
Kasus hukum cubitan murid sekelas terhadap teman yang tak membuat PR itu mencuat setelah ada laporan dari Eka Wulandari, ibu salah satu mantan murid Tutik. Gara-gara hukuman itu, kata Eka, anaknya dari pendiam dan pemalu.
"Kalau malam sering mengigau; aku mau mengerjakan PR bu, takut dicubitin lagi," kata Eka kepada Metro TV, Kamis (20/11/2014).
Anak Eka sudah pindah ke SDN 02 Sawaran Kulon. Pasalnya, sang anak sudah tak mau sekolah di SDN 01 Sawaran Kulon.
Sumber: metronews
0 Response to "Tak buat PR, Guru ini berikan hukuman dicubit teman-teman satu Kelas"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr