Akhir abad kedelapan
belas perkembangan ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan menimbulkan pertanyaan
untuk mengetahui mengenai ciri-ciri kehidupan yang khas dan apa yang membedakan
senyawa organik (Senyawa dari sistem kehidupan) dengan senyawa anorganik.
Ahli fisiologi Jerman mempublikasikan
perbedaan ini sebagai “Lebenkraft” atau kekuatan vital. Para
pendukung pendapat ini percaya bahwa ”dalam alam kehidupan dibandingkan dengan
alam benda mati unsur-unsur yang membangunnya sangat berbeda”. Terhadap konsep
kekuatan vital diharapkan menjelaskan hubungan fenomena yang hanya ditemukan
pada hewan dan tumbuh-tumbuhan hidup.
Akhirnya setelah
bertahun-tahun sebagian besar ahli ilmu pengetahuan sepakat menyatakan bahwa
ilmu kimia dari organisme hidup berbeda dari ilmu kimia dunia benda mati. Pada
tahun 1828 Friedrick Wohler menyatakan bahwa urea adalah suatu senyawa yang
hanya ditemukan pada makhluk hidup, dapat dibuat dengan memanaskan suatu
senyawa anorganik yaitu amonium sianat. Sintesa dari urea adalah suatu senyawa
organik yang dapat dibuat dari senyawa anorganik adalah merupakan tantangan
empirik yang serius terhadap teori kekuatan vital. Walaupun masih terdapat
perdebatan sejarah mengenai dampak penemuan Wohler dan ahli organik sebelumnya
paham bahwa sifat kehidupan dapat dijelaskan dalam istilah kimia. Pada tahun
1848 penemuan dari Mathais Schleiden dan Teodor Schwann mengenai teori sel yang
mengemukakan bahwa sel sebagai unit struktural dasar dari semua organisme.
Syamsurizal
BIOLOGI UMUM
FMIPA UNP 2008
FMIPA UNP 2008
Pustaka
- Suhana, 1989. Teknik Mikroskopi. Jakarta: UI
- Kimball, John W. 1990. Biologi. Jilid 1. (Terjemahan Siti Soetarmi) hal. 59-108. Jakarta: Erlangga.
- Issoegianti. 1993. Biologi Sel. Jakarta: Depdikbud.
0 Response to "CIRI KEHIDUPAN "
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr