RENCANA pembangunan jalur kereta api di Riau, memang tergolong lambat dibandingkan daerah lain seperti Sumbar, Medan atau Aceh. Secara umum, Indonesia juga jauh lebih tertinggal dibandingkan negara-negara lain yang sudah menggunakan angkutan massal tersebut sejak 50 tahun silam, seperti beberapa negara di belahan Eropa atau negara-negara Asia lainnya. Terlambat bukan berarti tidak isa dan tidak mungkin terwujud.
Pengamat Perkotaan Riau, DR Ir Muhammad Ikhsan, mengatakan, lebih baik terlambat daripada tidak. Sinyal hijau yang besar dari pemerintah pusat untuk membangun kereta api di Riau, harus disambut gembira oleh masyarakat Riau. Kehadiran transportasi massal itu akan berdampak besar. Tidak hanya berbaai hasil komoditi yang bisa diangkut dengan baik, penumpang juga akan merasakan perjjalanan yang lebih mudah dan cepat.
‘’Kerata api di Riau yang akan dibangun ini, sangat bagus. Jalur panjang memang lebih sesuai menggunakan kereta api dibanding melalui jalan raya. Lebih cepat dan lebih murah. Untuk Riau, ya harus sterus memperjuangkan supaya lintasannya melewati Riau. Ini harus didukung. Masayarakat Riau juga yang akan menikmati. Nanti dari Pekanbaru ke Sumbar hanya satu jam perjalanan. Tidak macet, melewati hutan dan lembah. Ya, lebih mengasyikkan dari pada memakai kendaraan lain yang cenderung macet. Kita memang agak lambat. Cara fikir kita lambat dibandingkan negara lain. Tapi tidak masalah, yang penting kita memulai,’’ kata Ihksan.
Kereta api yang beroperasi di Indonesia, jauh lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain. Begitu juga kereta api yang akan dibangun di Riau dan Sumatera nantinya. Jika negara lain sudah menggunakan kereta api dengan kecepatan 450 kilometer per jam, Indonesia masih menggunakan kecepatan 150 kilometer per jam.
‘’Kondisinya memang seperti itu. Kereta api cepat kita belum ada. Tapi, ya tidak apa-apalah. Kita mulai dulu, khususnya di Riau. 40 tahun lagi, mudah-mudahan sudah ada kereta api cepatnya. Ini saja akan membawa perubahan banyak bagi Riau nantinya,’’ sebut Ikhsan lagi.
Berbagai kendala, pasti akan dijumpai saat proses pembangunan kereta api ini nanti, beber Ikhsan. Tapi, kendala itu tidak akan berarti apa-apa jika semua pihak berkerjasama dan mendukung penuh untuk percepatan pembangunannya.
Pengamat Perkotaan Riau, DR Ir Muhammad Ikhsan, mengatakan, lebih baik terlambat daripada tidak. Sinyal hijau yang besar dari pemerintah pusat untuk membangun kereta api di Riau, harus disambut gembira oleh masyarakat Riau. Kehadiran transportasi massal itu akan berdampak besar. Tidak hanya berbaai hasil komoditi yang bisa diangkut dengan baik, penumpang juga akan merasakan perjjalanan yang lebih mudah dan cepat.
‘’Kerata api di Riau yang akan dibangun ini, sangat bagus. Jalur panjang memang lebih sesuai menggunakan kereta api dibanding melalui jalan raya. Lebih cepat dan lebih murah. Untuk Riau, ya harus sterus memperjuangkan supaya lintasannya melewati Riau. Ini harus didukung. Masayarakat Riau juga yang akan menikmati. Nanti dari Pekanbaru ke Sumbar hanya satu jam perjalanan. Tidak macet, melewati hutan dan lembah. Ya, lebih mengasyikkan dari pada memakai kendaraan lain yang cenderung macet. Kita memang agak lambat. Cara fikir kita lambat dibandingkan negara lain. Tapi tidak masalah, yang penting kita memulai,’’ kata Ihksan.
Kereta api yang beroperasi di Indonesia, jauh lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain. Begitu juga kereta api yang akan dibangun di Riau dan Sumatera nantinya. Jika negara lain sudah menggunakan kereta api dengan kecepatan 450 kilometer per jam, Indonesia masih menggunakan kecepatan 150 kilometer per jam.
‘’Kondisinya memang seperti itu. Kereta api cepat kita belum ada. Tapi, ya tidak apa-apalah. Kita mulai dulu, khususnya di Riau. 40 tahun lagi, mudah-mudahan sudah ada kereta api cepatnya. Ini saja akan membawa perubahan banyak bagi Riau nantinya,’’ sebut Ikhsan lagi.
Berbagai kendala, pasti akan dijumpai saat proses pembangunan kereta api ini nanti, beber Ikhsan. Tapi, kendala itu tidak akan berarti apa-apa jika semua pihak berkerjasama dan mendukung penuh untuk percepatan pembangunannya.
Sumber: Riaupos
0 Response to "Pekanbaru-Sumbar Hanya Satu Jam"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr