PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Guru Berkualitas Menjadi Pembelajar Tangguh

SEMARANG – Guru menjadi kunci kesuksesan keberhasilan pendidikan. Guru yang berkualitas bakal menjadi pembelajar yang tangguh, di mana pun, dalam situasi dan kondisi apa pun, serta apa pun kurikulumnya. Untuk itu, peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru menjadi keniscayaan.

”Itu hal yang terus kami dorong. Kami ikut berperan dengan mengadakan berbagai pelatihan agar kompetensi guru terus terbarui,” ujar Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Universitas Negeri Semarang (LP3 Unnes), Abdurrahman, seusai dilantik di kampus Sekaran, Gunungpati, kemarin.

Namun, Abdurrahman menekankan sukses atau tidaknya sebuah program pelatihan guru bukan soal pernah atau tidak mengikuti pelatihan guru. Pelatihan guru, kata dia, akan sukses jika para guru sudah menguasai bahan ajar dan materi juga terbuka pada model-model pembelajaran yang komunikatif. ”Jadi bukan sekadar belajar sistem dan administrasinya saja, tapi juga penguatan materi pembelajaran,” katanya.

Abdurrahman dilantik bersama sejumlah pejabat baru, di antaranya Tri Marhaeni Pudji Astuti sebagai Sekretaris LP3, Wahyono sebagai Dekan Fakultas Ekonomi, dan Bambang Priyono sebagai Kepala UPT Pusat Humas. Para staf ahli pembantu rektor juga mengalami pergantian seiring habisnya masa jabatan.

Abdurrahman menjelaskan, mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pemerintah mencanangkan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan yang bakal dilaksanakan mulai pertengahan tahun ini. Program ini diikuti oleh guru yang belum mengikuti atau belum lulus Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang pelaksanaan programnya dihentikan tahun kemarin.

Peminatan SM3T Tinggi

Dalam PPG, selama dua semester guru bakal mengikuti perkuliahan sebanyak 36 satuan kredit semester (SKS) untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar. ”Namun, hal ini juga menimbulkan masalah karena selama setahun anak didiknya bakal ditinggal. Solusinya, beberapa bukti prestasi seperti sertifikat seminar atau pelatihan dapat diakui untuk mengurangi jumlah SKS yang diikuti,” jelasnya.

Sedangkan program lain pemerintah yang mampu menjadi pintu peningkatan profesionalisme adalah Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Dengan mengikuti program ini, para sarjana pendidikan yang baru lulus ditugaskan di daerah terpencil yang sudah ditentukan selama 12 bulan. Abdurrahman mengatakan peminatan SM3T selalu tinggi di tiap tahunnya. Tahun lalu, tercatat 1.325 orang mendaftar SM3T melalui Unnes. ”Ini membuktikan bahwa program ini memiliki keunggulan bagi para pendidik.”

Sumber: Suaramerdeka

0 Response to "Guru Berkualitas Menjadi Pembelajar Tangguh"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr