PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Tolak masuk ke terminal, Puluhan Sopir Angdes Pariaman Gelar Aksi Mogok

Ilustrasi
Pariaman, Haluan —Puluhan sopir Angdes (Angkutan Pedesaan) Padang Pariaman rute Pariaman-Sungai Limau-Sungai Ge­ringging dan Kampung Dalam melakukan aksi mogok di depan pintu gerbang masuk Kota, tepatnya di Naras, Kecamatan Pariaman Utara, pada Senin (23/2).

Aksi mogok dilakukan para sopir dikarenakan sepinya penumpang semenjak Peme­rintah Kota menerapkan atu­ran untuk seluruh angkutan darat supaya menurunkan dan menaikan penumpang di Ter­minal Jati Pariaman.

“Kita melakukan aksi mo­gok ini karena sewa/penum­pang selalu komplain setiap di turunkan tidak di muara lagi, sehingganya banyak para pe­langgan harian yang naik bus saja, karena memang selain menghemat waktu biayapun tidak banyak yang dikeluarkan. Jadi secara tidak langsung merugikan para sopir Angdes karena kurangnya pendapatan mereka, padahal kebutuhan harian rumah tangga dan seto­ran tetap seperti yang biasa,” ujar Buyung Ramli, Koor­dinator aksi mogok.

Para sopir juga mengan­cam, jika tuntutan mereka untuk masuk kembali ke jalur biasa/terminal muaro tidak dikabulkan, mereka berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. “Tidak ada artinya kami masuk ke Ter­minal Jati, hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Dan perlu diketahui, yang mera­maikan aktifitas di Kota ini adalah masyarakat Kabupaten, jadi Pemko tidaklah perlu me­ngambil kebijakan yang merugikan sebelah pihak se­per­ti saat ini,” pungkas Buyung.

Jika bicara masalah tole­ransi, lanjutnya, dengan diberi­kan izin masuk ke Terminal Jati, sebaiknya pihak terkait perlu berkaca kembali, adanya Kota karena Kabupaten. Dan satu lagi bahwa hampir 80% dari 495 Angdes di Kabupaten ini, merupakan penyumbang PAD dari sektor pajak untuk Kota Pariaman,” ucap Buyung dengan nada tinggi.

Sedangkan Ketua Koppar (Koperasi Angkutan Paria­man), Rinaldi, mengatakan, dari izin trayek Angdes Pa­dang Pariaman, masih berlaku untuk masuk ke terminal mua­ro/pusat Kota.

“Sebetulnya kita sudah merasa jenuh dengan aksi mogok yang seperti ini, karena sudah keempat kalinya di lakukan para sopir semenjak kota berdiri, jadi kami minta jalur Angdes ini di kembalikan seperti yang semula. Disam­ping para sopir tidak dirugikan para penumpang juga merasa diuntungkan, coba kita lihat saat ini berapa banyaknya para pedagang, pelajar dan PNS yang ada di wilayah kota terlan­tar dan telat masuk kerja, yang akhirnya juga merugikan ke­dua belah pihak,” pungkas nya.

Jika tuntutan para sopir tidak digubris, mereka tetap akan melanjutkan aksi secara damai. “Karena kota di bentuk dan dibangun oleh kita juga, jadi sangat kita harapkan per­ha­tian dari Pemko dan memi­kirkan nasib para sopir Angdes kedepannya, kemudian kepada Anggota DPR RI dan Presiden untuk melihat juga ke bawah nasib rakyatnya,” tutup Rinaldi.

Terkait aksi mogok, pihak Dishub Kabupaten dan Kota, Koppar dan Organda telah mengadakan pembicaraan terbuka dengan seluruh peserta aksi mogok ditempat kejadian, dan hasil musyawarah mufakat tersebut akan dibawa lagi ke Pemko Pariaman. 

Sumber: Haluan

0 Response to "Tolak masuk ke terminal, Puluhan Sopir Angdes Pariaman Gelar Aksi Mogok"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr