Sorong, Bupati Sorong, melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah Klaas Osok, S.Sos, M.Si, mengatakan, program SM3T(Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal), merupakan program pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan pendidikan di Indonesia, ujarnya, di Aimas, Kamis, (28/5).
Program ini, kata Osok, dimulai sejak tahun 2011. Jadi dengan adanya kebijakan baru dari Presiden Joko Widodo, mengangkat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNs) yang merupakan baru pertama kali pada tahun 2015 ini.
Mereka yang diangkat menjadi CPNS sudah mengabdi sejak program itu digulirkan tahun 2011. Bahkan dari jumlah 35 CPNS guru yang berasal dari SM3T rata-ratanya mereka sudah pernah mengabdi di Papua dan Papua Barat.
Sesuai dengan PermenPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan mereka ini dinyatakan telah memenuhi kriteria sebagai tenaga pendidik, dan yang lulus ada sekitar 900-an orang.
Khusus untuk kita di Kabupaten Sorong memperoleh jatah guru CPNS tersebut sebanyak 35 orang, sesuai dengan tenaga guru yang dibutuhkan. Dari jumlah itu ada yang ditempatkan di Buf wilayah pesisir, Mega, Salawati Selatan. Bahkan juga ada di beberapa wilayah pedalaman, jelas Osok.
Penempatan mereka disesuaikan dengan disiplin ilmu yang ada. Di antara mereka ada yang guru SD, SMP, SMA. Ada juga satu tenaga guru Bahasa Jepang langsung ditempatkan di SMA Negeri 2 Ibukota Aimas, dengan harapan ke depan agar anak-anak kita bukan saja harus belajar Bahasa Inggris, Indonesia, tapi ada juga yang bisa belajar Bahasa Jepang, katanya.
Program ini, kata Osok, dimulai sejak tahun 2011. Jadi dengan adanya kebijakan baru dari Presiden Joko Widodo, mengangkat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNs) yang merupakan baru pertama kali pada tahun 2015 ini.
Mereka yang diangkat menjadi CPNS sudah mengabdi sejak program itu digulirkan tahun 2011. Bahkan dari jumlah 35 CPNS guru yang berasal dari SM3T rata-ratanya mereka sudah pernah mengabdi di Papua dan Papua Barat.
Sesuai dengan PermenPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan mereka ini dinyatakan telah memenuhi kriteria sebagai tenaga pendidik, dan yang lulus ada sekitar 900-an orang.
Khusus untuk kita di Kabupaten Sorong memperoleh jatah guru CPNS tersebut sebanyak 35 orang, sesuai dengan tenaga guru yang dibutuhkan. Dari jumlah itu ada yang ditempatkan di Buf wilayah pesisir, Mega, Salawati Selatan. Bahkan juga ada di beberapa wilayah pedalaman, jelas Osok.
Penempatan mereka disesuaikan dengan disiplin ilmu yang ada. Di antara mereka ada yang guru SD, SMP, SMA. Ada juga satu tenaga guru Bahasa Jepang langsung ditempatkan di SMA Negeri 2 Ibukota Aimas, dengan harapan ke depan agar anak-anak kita bukan saja harus belajar Bahasa Inggris, Indonesia, tapi ada juga yang bisa belajar Bahasa Jepang, katanya.
Sumber: sorongkab.go.id
0 Response to "Program SM-3T Tingkatkan Pendidikan Di Indonesia"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr