SIMEULUE – Dua guru Sekolah Dasar Negeri 9 Desa Kuta Batu, Kecamatan Simeulue, inisial ME dan HA, adu jotos di depan anak didiknya.
Adu jotos dan saling kejar-kejaran di areal kompleks sekolah itu terjadi sekitar pukul 10:00 Wib, Selasa (5/5), saat sedang berlangsung proses jam belajar. Perkelahian dilerai sejumlah dewan guru lainnya. Insiden adu jotos itu membuat kocar kacir para murid dan sejumlah guru perempuan menangis.
Terkait dengan insiden adu jotos tersebut, dibenarkan Sekretaris Dinas Pendidkan Kabupaten Simeulue, Idris yang dihubungi Rakyat Aceh (Grup JPNN).
"Memang benar ada keributan antara sesama guru, dan sangat kita sesalkan. Kejadiaannya pada saat jam belajar apalagi di depan murid SD. Mereka segera dipanggil untuk diselesaikan," kata Idris. Dia memastikan, guru yang adu jotos akan diberikan sanksi setimpal.
Hal senada juga disampaikan Asfarudin, Kabid Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue, yang ditemui Rakyat Aceh terpisah, Rabu (6/5).
Menurutnya, berdasar hasil penelusuran sementara pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue, tidak ada perkelahian. HAF hanya menempeleng MED, karena dianggap ada kekeliruan perekapan administrasi milik HAF.
Sejumlah sumber-sumber Rakyat Aceh, yang dihimpun dari warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi SD Negeri 9 Kuta Batu itu, mengakui kedua guru tersebut adu jotos dan saling kejar-kejaran di pekarangan sekolah.
"Mereka berteriak, saling kejar-kejaran di halaman sekolah, kami lihat ada murid dan guru perempuan yang menangis," kata seorang ibu rumah tangga, yang menyaksikan adegan tak terpuji itu, dan meminta namanya tidak ditulis, saat ditemui Rakyat Aceh.
Adu jotos dan saling kejar-kejaran di areal kompleks sekolah itu terjadi sekitar pukul 10:00 Wib, Selasa (5/5), saat sedang berlangsung proses jam belajar. Perkelahian dilerai sejumlah dewan guru lainnya. Insiden adu jotos itu membuat kocar kacir para murid dan sejumlah guru perempuan menangis.
Terkait dengan insiden adu jotos tersebut, dibenarkan Sekretaris Dinas Pendidkan Kabupaten Simeulue, Idris yang dihubungi Rakyat Aceh (Grup JPNN).
"Memang benar ada keributan antara sesama guru, dan sangat kita sesalkan. Kejadiaannya pada saat jam belajar apalagi di depan murid SD. Mereka segera dipanggil untuk diselesaikan," kata Idris. Dia memastikan, guru yang adu jotos akan diberikan sanksi setimpal.
Hal senada juga disampaikan Asfarudin, Kabid Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue, yang ditemui Rakyat Aceh terpisah, Rabu (6/5).
Menurutnya, berdasar hasil penelusuran sementara pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue, tidak ada perkelahian. HAF hanya menempeleng MED, karena dianggap ada kekeliruan perekapan administrasi milik HAF.
Sejumlah sumber-sumber Rakyat Aceh, yang dihimpun dari warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi SD Negeri 9 Kuta Batu itu, mengakui kedua guru tersebut adu jotos dan saling kejar-kejaran di pekarangan sekolah.
"Mereka berteriak, saling kejar-kejaran di halaman sekolah, kami lihat ada murid dan guru perempuan yang menangis," kata seorang ibu rumah tangga, yang menyaksikan adegan tak terpuji itu, dan meminta namanya tidak ditulis, saat ditemui Rakyat Aceh.
Sumber: JPNN
0 Response to "Guru Adu Jotos di Sekolah, Murid dan Guru Perempuan Menangis"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr