Pariaman - Merebaknya kasus difteri di Kota Padang yang telah memakan korban jiwa dan ditetapkan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB), menimbulkan efek respon positif pada pihak kesehatan di daerah tetangga, misalkan pihak RSUD Pariaman dari jauh hari telah mempersiapkan langkah antisipasi penyebaran virus mematikan tersebut.
“Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheria, difteri termasuk penyakit yang mengerikan. Dimana masa lalu telah banyak menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah didaerah-daerah lain di dunia pada negara yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal, anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini,” terang Ns, Amril, SKM, S Kep, M Kes, Plt RSUD Pariaman pada Haluan, kemarin.
Ia mengimbau pada masyarakat, agar tidak terlalu takut terhadap mewabahnya difteri. Asalkan masyarakat mau menjaga lingkungan dan kesehatan dan memberikan tambahan makanan bergizi dan vitamin pada balita dan anaknya yang berusia 0-12 tahun, karena anak di usia ini rentan akan bahaya difteri.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua supaya anak-anaknya terhindar dari penyakit mematikan yang menyerang selaput otak dan tenggorokan ini. Pertama menjaga kebersihan badan, kesehatan dan lingkungan, kemudian tingkatkan gizi anak melalui makanan yang kaya vitamin, karena jika tubuh balita sehat otomatis daya tahan tubuhnya juga meningkat, menghindari tempat dan kontak dengan penderita yang terjangkit difteri,” ulas Amril.
Secara institusi pemerintahan sambungnya, diharapkan peran pihak kesehatan seperti Puskesmas untuk berperan aktif mengawasi jika ada masyarakat yang terindikasi difteri agar secepatnya memeriksakan pada rumah sakit setempat, kemudian secara menyeluruh imunisasi masal DPT harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan yang ada di daerah.
“Sangat di harapkan pada pihak Pemda dan Pemko Pariaman cepat tanggap terhadap persoalan ini, karena dari hasil pertemuan dan konsolidasi kita bersama Menkes beberapa waktu yang lalu di Parit Malintang, beliau sangat perhatian dan komit untuk penuntasan agar wabah difteri tidak merambah ke daerah lain,” tutup Amril.
“Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheria, difteri termasuk penyakit yang mengerikan. Dimana masa lalu telah banyak menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah didaerah-daerah lain di dunia pada negara yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal, anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini,” terang Ns, Amril, SKM, S Kep, M Kes, Plt RSUD Pariaman pada Haluan, kemarin.
Ia mengimbau pada masyarakat, agar tidak terlalu takut terhadap mewabahnya difteri. Asalkan masyarakat mau menjaga lingkungan dan kesehatan dan memberikan tambahan makanan bergizi dan vitamin pada balita dan anaknya yang berusia 0-12 tahun, karena anak di usia ini rentan akan bahaya difteri.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua supaya anak-anaknya terhindar dari penyakit mematikan yang menyerang selaput otak dan tenggorokan ini. Pertama menjaga kebersihan badan, kesehatan dan lingkungan, kemudian tingkatkan gizi anak melalui makanan yang kaya vitamin, karena jika tubuh balita sehat otomatis daya tahan tubuhnya juga meningkat, menghindari tempat dan kontak dengan penderita yang terjangkit difteri,” ulas Amril.
Secara institusi pemerintahan sambungnya, diharapkan peran pihak kesehatan seperti Puskesmas untuk berperan aktif mengawasi jika ada masyarakat yang terindikasi difteri agar secepatnya memeriksakan pada rumah sakit setempat, kemudian secara menyeluruh imunisasi masal DPT harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan yang ada di daerah.
“Sangat di harapkan pada pihak Pemda dan Pemko Pariaman cepat tanggap terhadap persoalan ini, karena dari hasil pertemuan dan konsolidasi kita bersama Menkes beberapa waktu yang lalu di Parit Malintang, beliau sangat perhatian dan komit untuk penuntasan agar wabah difteri tidak merambah ke daerah lain,” tutup Amril.
Sumber: Haluan
0 Response to "RSUD Pariaman Antisipasi Penyebaran Difteri"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr