BANDA ACEH - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP Unsyiah), Banda Aceh, melahirkan 208 tenaga pendidik angkatan pertama yang menyandang gelar guru profesional. Sebelumnya, ke 208 guru profesional yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik, sudah melalui proses selama setahun sebagai sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T) di seluruh Indonesia.
Demikian disampaikan Dekan FKIP Unsyiah, Dr Djufri MSi, yang ditanyai Serambi saat menghadiri malam keakraban bersama lulusan PPG-SM3T di Auditorium FKIP, Sabtu (28/8) malam. Ia mengatakan, gelar guru profesional yang disematkan pada 208 sarjana FKIP Unsyiah itu biasanya diberikan kepada guru yang sudah diangkat.
“Tapi 208 guru profesional ini belum diangkat. Tapi, untuk level mereka sudah setara dengan yang bergelar doktor, engineering, ekonom dan level itu diakui oleh negara. Bila nanti ada rezeki dan mereka lulus tes jadi PNS, maka langsung mendapat tunjangan guru, yang sekarang berkisar Rp 6 sampai Rp 6,5 juta,” kata Djufri.
Ia menyebutkan, tujuan pemerintah melahirkan program tersebut untuk mencetak guru masa depan yang arahnya dapat bertugas secara profesional di manapun mereka ditempatkan. Setelah lulus, mereka ditempatkan di daerah 3T selama satu tahun, lalu satu tahun kemudian mereka mengikuti Pendidikan Profesi Guru atau (PPG)
“Di daerah penempatan para guru ini tidak punya akses apapun, seperti listrik, komunikasi, dan lainnya. Kalau dari falsafahnya, para guru profesional ini mampu menghadapi ketahan malangan,” kata Jufri.
Hal lain yang membedakan guru profesional ini dengan guru biasa, tambah Djufri, selain testingnya via online secara nasional, selama 2 tahun itu mereka juga tidak boleh menikah, dan Indeks Prestasi (IP) harus di atas 3.
Wakil Dekan III FKIP Unsyiah, Dr Wildan Abdullah MPd, menambahkan FKIP Unsyiah, merupakan satu dari 14 Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) yang ditunjuk di Indonesia untuk melahirkan tenaga guru profesional. “LPTK yang ada di Indonesia sebanyak 427. Tapi dari jumlah itu hanya 14 LPTK yang dipercayakan. Dua di antaranya FKIP, yaitu FKIP Unsyiah dan FKIP Cendana. Sedangkan 12 LPTK lainnya adalah IKIP,” tambah Wildan.
Demikian disampaikan Dekan FKIP Unsyiah, Dr Djufri MSi, yang ditanyai Serambi saat menghadiri malam keakraban bersama lulusan PPG-SM3T di Auditorium FKIP, Sabtu (28/8) malam. Ia mengatakan, gelar guru profesional yang disematkan pada 208 sarjana FKIP Unsyiah itu biasanya diberikan kepada guru yang sudah diangkat.
“Tapi 208 guru profesional ini belum diangkat. Tapi, untuk level mereka sudah setara dengan yang bergelar doktor, engineering, ekonom dan level itu diakui oleh negara. Bila nanti ada rezeki dan mereka lulus tes jadi PNS, maka langsung mendapat tunjangan guru, yang sekarang berkisar Rp 6 sampai Rp 6,5 juta,” kata Djufri.
Ia menyebutkan, tujuan pemerintah melahirkan program tersebut untuk mencetak guru masa depan yang arahnya dapat bertugas secara profesional di manapun mereka ditempatkan. Setelah lulus, mereka ditempatkan di daerah 3T selama satu tahun, lalu satu tahun kemudian mereka mengikuti Pendidikan Profesi Guru atau (PPG)
“Di daerah penempatan para guru ini tidak punya akses apapun, seperti listrik, komunikasi, dan lainnya. Kalau dari falsafahnya, para guru profesional ini mampu menghadapi ketahan malangan,” kata Jufri.
Hal lain yang membedakan guru profesional ini dengan guru biasa, tambah Djufri, selain testingnya via online secara nasional, selama 2 tahun itu mereka juga tidak boleh menikah, dan Indeks Prestasi (IP) harus di atas 3.
Wakil Dekan III FKIP Unsyiah, Dr Wildan Abdullah MPd, menambahkan FKIP Unsyiah, merupakan satu dari 14 Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) yang ditunjuk di Indonesia untuk melahirkan tenaga guru profesional. “LPTK yang ada di Indonesia sebanyak 427. Tapi dari jumlah itu hanya 14 LPTK yang dipercayakan. Dua di antaranya FKIP, yaitu FKIP Unsyiah dan FKIP Cendana. Sedangkan 12 LPTK lainnya adalah IKIP,” tambah Wildan.
Sumber: Tribunnews
0 Response to "FKIP Unsyiah Lahirkan 208 Guru Profesional"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr