PAINAN - Masyarakat dan nelayan Pantai Anakan, Kecamatan Batang Kapas, Kebupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat, dikejutkan dengan penemuan seekor ikan hiu paus (rhincodon typus) sepanjang 5 meter terdampar, Selasa pagi (6/1).
Disayangkan, ikan yang ditemukan terdampar di pinggir pantai itu mati beberapa saat kemudian, sehingga rencana menyelamatkanya untuk kembali ke laut lepas tidak jadi dilakukan warga dan petugas dari Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Pessel.
Ikan hiu paus yang terdampar itu sempat membuat kaget warga. Sebab dari kejauhan benda asing yang terlihat terdampar itu bergerak-gerak. Ketika didekati, ternyata seekor ikan hiu paus.
Karena saat didekati masih dalam kondisi hidup, sehingga warga dan nelayan berusaha untuk mendorongnya ke laut. Namun setelah sudah agak ke tengah, ikan hiu paus itu kembali lagi terdampar di tempat semula dan akhirnya mati.
”Akibatnya hiu paus seberat 350 kg itu menjadi pusat perhatian warga, bahkan ada yang mengabadikan momen langka itu dengan kamera handphone,” kata Irul Kani (40) warga kampung itu.
Diakuinya bahwa dia bersama warga lainya baru kali ini melihat ikan besar dengan panjang mencapai 5 meter itu. "Kita pertama ditemui, ikan yang diketuai ternyata jenis hiu paus dengan berat 350 kg dan panjang 5 meter ini masih dalam kondisi hidup. Karena masih hidup kami berupaya untuk menolong dengan cara mendorongnya ke laut. Tetapi, tak lama kemudian terdampar lagi, dan akhirnya mati," jelasnya.
Kepala DKP Pessel melalui Kasi Pengelolaan dan Pelestarian Ekosistem dan Lingkungan Perairan, Darpius Indra ketika dihubungi Rabu (7/1) mengatakan peristiwa terdamparnya hiu paus di daerah itu sudah beberapa kali terjadi. Di antaranya di Pantai Sumedang, Kecamatan Ranah Pesisir, Amping Parak, Kecamatan Sutera, dan kini di Anakan, Kecamatan Batang Kapas.
”Peristiwa yang sama seperti ini, sudah beberapa kali terjadi di perairan pantai Pessel. Di antaranya di Pantai Sumedang Kecamatan Ranah Pesisir, dan di Amping Parak, Kecamatan Sutera. Beberapa kejadian sebelumnya itu, ikan yang ditemukan juga berakhir dengan kematian. Diduga ikan tersebut mengidap penyakit yang membahayakan bagi manusia. Sehingga dilarang untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Dijelaskanya ikan hiu yang terdampar pada Selasa pagi (6/1) itu, merupakan jenis hiu paus. Itu dapat dilihat dari ukuran tubuhnya yang sangat besar dan bentuk kepalanya tumpul mirip paus.
"Meskipun ikan ini namanya hiu paus, ikan ini tidak menakutkan karena makanan utamanya adalah plankton. Ukuranya bisa mencapai panjang hingga 14 meter dengan berat mencapai 15 ton. Sedangkan ukuran rata-rata adalah 7,5 meter. Biasanya ikan hiu paus ini, ukuran betinanya lebih besar dari hiu paus jantan. Ikan ini juga memiliki mulut besar yang lebarnya bisa sampai 1,4 meter. Mulutnya berada di ujung moncongnya, bukan pada bagian bawah kepala seperti ikan hiu pada umumnya," terang Darpius.
Ditambahkanya ikan itu memiliki kepala lebar datar, moncong bulat, mata kecil, 5 celah insang yang sangat besar, 2 sirip punggung, dan 2 sirip dada (di sisi-sisinya).
Selain itu, hiu paus juga memiliki 3.000 gigi yang sangat kecil tetapi jarang digunakan. Hiu paus merupakan penyaring makanan (filter feeder) menggunakan insangnya yang besar. Ekornya memiliki sirip bagian atas jauh lebih besar dari pada sirip sirip bagian bawah.
Ditambahkanya ikan hiu jenis paus itu, memiliki warna tubuh dengan corak khas yaitu berbintik dan bergaris kuning muda dengan pola acak pada kulitnya yang berwarna abu-abu tua. ”Untuk ukuran dewasa kulitnya bisa mencapai tebal hingga 10 cm,” tutupnya.
Sumber: RIAUPOS
0 Response to "Hiu Paus Terdampar di Pesisir Selatan Sumbar"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr