JAKARTA - Merosotnya perilaku remaja yang kerap melakukan tawuran, membuat Anggota Komisi Pendidikan DPRD DKI, Zainudin, menaruh perhatian kepada guru ngaji yang biasa mengajar di kampung-kampung, di Jakarta.
"Saya akan dorong untuk berikan bantuan pada guru ngaji. Kesejahteraan mereka harus diperhatikan," ujar Zainudin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Rabu (10/12/2014).
Soal sumber dana untuk memberikan dana bantuan itu, politisi Hanura itu tak terlalu memusingkannya.
"Entah pakai dana Pemprov kek, Bazis kek. Karena sekarang ini persoalan utama anak bangsa ini soal moral. Kurangnya pendidikan agama pada anak-anak. Jadi guru ngaji kesejahterannya juga perlu diperhatikan," terangnya.
Soal pendataan guru ngaji yang berhak menerima dana tersebut, Zainudin akan memanfaatkan aparatur RT ataupun pengurus masjid setempat.
"Ini perlu diinventarisir, pembagiannya taruh di RT atau pengurus masjid. Kalau bukan guru ngaji, enggak bakal berani lah mereka tampil ke masjid. Kalau sudah begitu, mau berani yang bukan guru ngaji ngaku-ngaku," kata dia.
Usulan tersebut, lanjutnya, akan dibawa pada rapat komisi untuk selanjutnya dapat dianggarkan apakah nantinya melalui dana hibah ataupun melalui Dinas Pendidikan. Sebab, menurutnya gaji guru ngaji hanya berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
"Paling top guru ngaji di kampung-kampung dapet Rp200 ribu sebulan. Buat makan saja dia enggak cukup. Belum ditambah uang kontrakan. Makanya, mereka harus dapat uang kesejahteraan," tandasnya.
"Saya akan dorong untuk berikan bantuan pada guru ngaji. Kesejahteraan mereka harus diperhatikan," ujar Zainudin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Rabu (10/12/2014).
Soal sumber dana untuk memberikan dana bantuan itu, politisi Hanura itu tak terlalu memusingkannya.
"Entah pakai dana Pemprov kek, Bazis kek. Karena sekarang ini persoalan utama anak bangsa ini soal moral. Kurangnya pendidikan agama pada anak-anak. Jadi guru ngaji kesejahterannya juga perlu diperhatikan," terangnya.
Soal pendataan guru ngaji yang berhak menerima dana tersebut, Zainudin akan memanfaatkan aparatur RT ataupun pengurus masjid setempat.
"Ini perlu diinventarisir, pembagiannya taruh di RT atau pengurus masjid. Kalau bukan guru ngaji, enggak bakal berani lah mereka tampil ke masjid. Kalau sudah begitu, mau berani yang bukan guru ngaji ngaku-ngaku," kata dia.
Usulan tersebut, lanjutnya, akan dibawa pada rapat komisi untuk selanjutnya dapat dianggarkan apakah nantinya melalui dana hibah ataupun melalui Dinas Pendidikan. Sebab, menurutnya gaji guru ngaji hanya berkisar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
"Paling top guru ngaji di kampung-kampung dapet Rp200 ribu sebulan. Buat makan saja dia enggak cukup. Belum ditambah uang kontrakan. Makanya, mereka harus dapat uang kesejahteraan," tandasnya.
Sumber: OKEZONE
0 Response to "Guru Ngaji Kampung Akan Dapat Dana Kesejahteraan"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr