MALANG - Sebanyak 172 peserta lolos dalam program Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (SM3T) di Universitas Negeri Malang (UM) tahun 2014. Mereka disaring dari 700 lebih pendaftar. Namun, jumlah tersebut belum mencapai kuota yang ditetapkan dari Kemendikbud sebanyak 200 peserta.
Ketua Pelaksana SM3T UM Eddy Sutadji menegaskan jumlah peserta yang akan mengikuti SM3T lebih sedikit dan tidak memenuhi kuota di tahun ini.
“Program SM3T UM mendapatkan jatah 200 peserta, tapi hanya 172 yang lolos seleksi,” kata Eddy ditemui Malang Post (Grup JPNN) kemarin.
Menurut dia, jumlah pendaftar peserta SM3T lebih sedikit daripada tahun lalu, yakni 2000 peserta dan yang lolos SM3T sebanyak 380 peserta. Hal ini diakibatkan karena banyak mahasiswa UM yang tidak terdaftar di Kemendikbud saat pendataan administrasi. Eddy menilai terjadi kesalahan tehnis saat proses pendaftaran.
Ada empat daerah yang akan menjadi tujuan mahasiswa UM ini yakni Kabupaten Sorong Selatan, Manggarai (NTT), Sitaro, dan Talaut (Sulut).
Dan sesuai jadwal akan disebar ke daerah sejak 27 Agustus nanti. Untuk peserta yang ada di Papua akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 5 juta, lebih tinggi dari daerah lain yang hanya Rp 2,5 juta.
”Biaya hidup di Papua lebih mahal daripada daerah lain,” urainya.
Sumber: JPNN
0 Response to "Progam Sarjana Mendidik Minim Peminat"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr