NTT - Begitu riang Ilo atau Mario Jaris bersama kawan-kawannya menyanyikan lagu populer Manggarai itu. Di antara mereka, siswa kelas IV SD Bengkang, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur itu tampak menonjol. Bukan lantaran suaranya paling keras, melainkan kaos olahraganya yang berwarna biru pudar dan sobek di beberapa bagian sementara anak-anak lain berkaos oranye.
Selebihnya, mereka tampak serupa. Dua muka kusam, beberapa di antaranya bahkan ingusan dan belekan, pakaian lusuh, dan kaki-kaki dekil berbalut debu yang tersampar sandal jepit mereka dari lantai tanah ruang kelas atau yang dihembus angin menerobos dinding gedhek.
"Mereka jarang mandi. Maklum, di sini air sulit sekali," ujar Lukman Hakim, alumnus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2011 yang menjadi Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) angkatan kedua di SD tersebut.
Dia sungguh terharu menyaksikan keriangan para siswanya dalam bernyanyi. Apalagi, baru kali itu mereka memilih lagu Manggarai. Selama setahun mengabdi di Bengkang, lajang asal Batang Jawa Tengah itu sudah cukup mampu menyimak dan berbicara bahasa Manggarai. Tapi dia ingat, pada beberapa bulan awal, dia harus memakai bahasa isyarat ketika mengajar. Lantaran sebagian besar siswa tak paham bahasa Indonesia. Lukman punya andil dalam pembiasaan berbahasa Indonesia di sekolah.
"Ketika sudah bisa berbahasa Indonesia, kalau diminta nyanyi, mereka lebih suka pilih lagu pop macam Separuh Aku milik Noah," ujar Lukman sembari tertawa.
*Lukman Hakim, alumnus PGSD 2011 yang menjadi Sarjana Mendidik Daerah 3T angkatan kedua di SD Bengkang, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Sumber: Liputas6.com
Selebihnya, mereka tampak serupa. Dua muka kusam, beberapa di antaranya bahkan ingusan dan belekan, pakaian lusuh, dan kaki-kaki dekil berbalut debu yang tersampar sandal jepit mereka dari lantai tanah ruang kelas atau yang dihembus angin menerobos dinding gedhek.
"Mereka jarang mandi. Maklum, di sini air sulit sekali," ujar Lukman Hakim, alumnus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2011 yang menjadi Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) angkatan kedua di SD tersebut.
Dia sungguh terharu menyaksikan keriangan para siswanya dalam bernyanyi. Apalagi, baru kali itu mereka memilih lagu Manggarai. Selama setahun mengabdi di Bengkang, lajang asal Batang Jawa Tengah itu sudah cukup mampu menyimak dan berbicara bahasa Manggarai. Tapi dia ingat, pada beberapa bulan awal, dia harus memakai bahasa isyarat ketika mengajar. Lantaran sebagian besar siswa tak paham bahasa Indonesia. Lukman punya andil dalam pembiasaan berbahasa Indonesia di sekolah.
"Ketika sudah bisa berbahasa Indonesia, kalau diminta nyanyi, mereka lebih suka pilih lagu pop macam Separuh Aku milik Noah," ujar Lukman sembari tertawa.
*Lukman Hakim, alumnus PGSD 2011 yang menjadi Sarjana Mendidik Daerah 3T angkatan kedua di SD Bengkang, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Sumber: Liputas6.com
0 Response to "Alumni SM-3T Ingin Kembali Mengabdi di Manggarai NTT"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr