PAREPARE, FAJAR -- Rencana pemerintah membakukan program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (SM3T) pada tahun 2016 disikapi beragam oleh alumni perguruan tinggi program kependidikan.
Alumni STAI DDI Sidrap Syamsuddin Mujarrabe mengaku bingung memilih antara menunggu pendaftaran CPNS dibuka dengan ikut program SM3T. "pendaftaran CPNS belum pasti lulus, sementara ikut SM3T tidak memungkinkan kita mendaftar tes CPNS" kata mantan ketua HMI ini
Alumni PGSD FIP UNM, Mahyuddin justru telah menentukan sikap. "Saya memilih ikut SM3T, saat ini saya mengabdi di Waropen, Papua. Mudah-mudahan saat pulang nanti bisa lanjut PPG. Pilihan ini yang menurut saya paling rasional" katanya.
Tanggapan diplomatis diungkapkan Mutmainnah, juga alumni PGSD yang baru selesai tahun 2014 ini. "Masing-masing pilihan ada konsekuensinya, buat saya kedua-duanya sama-sama mengajar, sama baiknya. Sepanjang bisa memanfaatkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah," ujarnya optimis.
Alumni STAI DDI Sidrap Syamsuddin Mujarrabe mengaku bingung memilih antara menunggu pendaftaran CPNS dibuka dengan ikut program SM3T. "pendaftaran CPNS belum pasti lulus, sementara ikut SM3T tidak memungkinkan kita mendaftar tes CPNS" kata mantan ketua HMI ini
Alumni PGSD FIP UNM, Mahyuddin justru telah menentukan sikap. "Saya memilih ikut SM3T, saat ini saya mengabdi di Waropen, Papua. Mudah-mudahan saat pulang nanti bisa lanjut PPG. Pilihan ini yang menurut saya paling rasional" katanya.
Tanggapan diplomatis diungkapkan Mutmainnah, juga alumni PGSD yang baru selesai tahun 2014 ini. "Masing-masing pilihan ada konsekuensinya, buat saya kedua-duanya sama-sama mengajar, sama baiknya. Sepanjang bisa memanfaatkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah," ujarnya optimis.
Sumber: Fajar
0 Response to "Alumni PT Program Kependidikan, antara tes CPNS dan SM3T"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr