PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Modus, Tukang Obat berkedok Tukang Sulap

inilah aksi si 

Pemandangan ini sangat familiar bagi saya. Sejak dari saya kecil, profesi ini sering saya temui di pasar-pasar atau dalam keramaian. Secara pribadi saya menjuluki profesi ini adalah "tukang obat, berkedok sulap". Bagaimana tidak setiap pengunjung akan disajikan pertunjukan-pertunjukan yang membuat mereka tercengang!!!,  dengan sedikit trik sulap atau ilmu-ilmu lainya mereka mencoba meyakinkan pengunjung bahwasanya dia memiliki ilmu sulap yang hebat, apa yang dia mau bisa terjadi. Bagaian yang saya kurang suka adalah setiap trik-triknya membaca-baca mantra atau ayat-ayat alquran sebagai sumber kekuatan ilmunya. Mengaku ulama dengan jubah besar untuk lebih menyakinkan para pengunjung. Bagaikan dewa yang ingin menolong dan mengobati semua pengunjung yang hadir, tapi tetap saja Ujung-ujungnya Duit (UUD). 

Sulap cuma sebagai pengantar atau selingan bagaikan iklan di TV.  Tujuan utamanya adalah jual obat. Steril atau tidak setiap obat diperagakan dan langsung dicobakan kepada pengunjung dengan gratis. Bagi yang pengen bawa pulang harus bayar. Uniknya obat yang dibawa pulang khasiatnya langsung hilang, dalam arti kata khasiatnya expire. 

Bukan curhat, tapi ini sedikit pengalaman pribadi, buat di bagi biar sobat lebih hati-hati.


-pandani-  



0 Response to "Modus, Tukang Obat berkedok Tukang Sulap"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr