Seperti uraian di atas bahwa penemuan terbimbing (Guided Discovery) merupakan salah satu dari jenis metode pembelajaran
penemuan. Oleh Howe (dalam Hariyono, 2001: 3) menyatakan bahwa penemuan
terbimbing tidak hanya sekedar keterampilan tangan karena pengalaman, kegiatan
pembelajaran dengan model in tidak sepenuhnya diserahkan pada siswa, namum guru
masih tetap ambil bagian sebagai pembimbing. Penemuan terbimbing merupakan
suatu metode pembelajaran yang tidak langsung (Indirect Instuction). Siswa tetap memiliki porsi besar dalam proses
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Menurut Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 1) metode pembelajaran
penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran yang sengaja dirancang dengan
menggunakan pendekatan penemuan. Para siswa
diajak atau didorong untuk melakukan kegiatan eksperimental, sedemikian
sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan sesuatu yang diharapkan.
Dalam pembelajaran penemuan terbimbing tugas guru cenderung menjadi
fasilitator. Tugas ini tidaklah mudah, lebih-lebih kalau menghadapi kelas besar
atau siswa yang lambat atau sebaliknya amat cerdas. Karena itu sebelum melaksanakan
metode pembelajaran dengan penemuan ini guru perlu benar-benar mempersiapkan
diri dengan baik. Baik dalam tiap hal pemahaman konsep-konsep yang akan
diajarkan maupun memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di kelas sewaktu
pembelajaran tersebut berjalan. Dengan kata lain guru perlu mempersiapkan
pembelajaran dengan cermat, Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 18).
Keuntungan dan kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing.
- Keuntungan metode pembelajaran
penemuan terbimbing
Menurut
Siadari (2001: 26) keuntungn dari pembelajaran metode pembelajaran penemuan
terbimbing adalah:
a.
Pengetahuan ini dapat bertahan lama, mudah diingat dan mudah
diterapkan pada situasi baru.
b.
Meningkatkan penalaran, analisis dan keterampilan siswa
memecahkan masalaha tanpa pertolongan orang lain.
c.
Meningkatkan kreatifitas siswa untuk terus belajar dan tidak
hanya menerima saja.
d.
Terampil dalam menemukan konsep atau memecahkan masalah.
- Kelemahan dalam penemuan konsep
atau memecahkan masalah.
Adapun
kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing menurut Ruseffendi (dalam
Siadari, 2001: 26) adalah sebagai berikut:
a.
Tidak semua materi dapat disajikan dengan mudah, menggunakan
metode pembelajaran penemuan terbimbing.
b.
Proses pembelajaran memerlukan waktu yang relatif lebih
banyak.
c.
Bukan merupakan metode pembelajaran murni, maksudnya tidak
dapat berdiri sendiri (hanya dapat digunakan jika ada keterlibatan metode lain
misal ekspositori, ceramah, dan lain sebagainya).
Sintak penemuan terbimbing menurut Arends (dalam Haryono, 2001: 25),
dapat ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 2.1. Sintaks Penemuan Terbimbing
Model Arends
No
|
Fase-fase
|
Kegiatan Guru
|
1
|
Menyampaikan
tujuan, mengelompokkan dan menjelaskan prosedur discovery
|
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran serta guru menjelaskan aturan dalam metode
pembelajaran dengan penemuan
terbimbing
|
2
|
Guru
menyampaikan suatu masalah
|
Guru
mejelaskan masalah secara sederhana
|
3
|
Siswa
memperoleh data eksperimen
|
Guru
mengulangi pertanyaan pada siswa tentang masalah dengan mengarahkan siswa untuk
mendapat informsi yang membantu proses inquiry dan penemuan
|
4
|
Siswa
membuat hipotesis dan penjelasan
|
Guru
membantu siswa dlam membuat prediksi dan mempersiapkan penjelasan masalah
|
5
|
Analisis
proses peneman
|
Guru
membimbing siswa berfikir tentang proses intelektual dn proses penemuan dan
menghubungkan dengan pelajaran lain.
|
Dari tabel di
atas terlihat jelas bahwa guru dalam metode pembelajaran penemuan terbimbing
adalah sebagai pembimbing siswa dalam nenemukan konsep.
0 Response to "Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr