Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar mengajar. Ialah suatu cara
mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 (lima )
atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau
melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang
ditentukan pula oleh guru.
Robert L. Cilstrap dan William R Marti, memberikan pengertian kerja
kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang
diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kelompok untuk
mengajar mempunyai tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman yang lain
dalam mencapai tujuan bersama.
Adapun pengelompokkan itu
biasanya didasarkan pada:
Agar
penggunaannya dapat lebih efisien dan efektif, maka siswa perlu dijadikan
kelomok-kelompok kecil. Karena bila seluruh siswa sekaligus menggunakan
alat-alat itu tidak mungkin. Dengan pembagian kelompok mereka dapat
memanfaatkan alat-alat yang terbatas itu sebaik mungkin, tanpa saling menunggu
gilirannya.
Di dalam satu
kelas kemampuan belajar siswa tidak sama. Siswa yang pandai di dalam bahasa
Inggris, belum tentu sama pandainya dalam pelajaran sejarah. Dengan adanya
perbedaan kemampuan belajar itu, maka perlu dibentuk kelompok menurut kemampuan
belajar masing-masing, agar setiap siswa dapat belajar sesuai kemampunnya.
Setiap individu memiliki minat khusus yang perlu
dikembangkan: hal mana yang satu pasti bereda dengan yang lain. Tetapi tidak
menutup kemungkinan ada anak yang minat khususnya sama, sehingga memungkinkan
dibentuknya kelompok, agar mereka dapat dibina dan mengembangkan bersama minat
khusus tersebut.
Di sekolah pada tiap kelas biasanya jumlah siswa
terlalu besar, dan kita tahu bahwa jumlah jam pelajaran adalah sangat terbatas,
sehingga dalam jam pelajaran yang sedang berlangsung sukar sekali untuk guru
akan mengikutsertakan setiap murid dalam kegiatan itu. Bila itu terjadi siswa
yang ditunjuk guru akan aktif, yang tidak disuruh akan tetap pasif saja. Karena
itulah bila berkelompok, dan diberikan tugas yang sama pada masing-masing
kelompok, maka banyak kemungkinan setiap siswa ikut serta melaksanakan dan
memecahkannya.
Di dalam kelas bila guru menghadapi suatu masalah yang
meliputi berbagai persoalan, maka perlu tugas membahas masing-masing persoalan
pada kelompok, sesuai dengan jumlah persoalan yang akan dibahas. Dengan
demikian masing-masing kelompok harus membahas tugas yang diberikan. Itu.
Dalam kelompok siswa harus bisa bekerja sama, mampu
menyesuaikan diri, menyeimbangkan pikiran/pendapat atau tenaga untuk
kepentingan bersama, sehingga mencapai suatu tujuan bersama pula.
Apakah keuntungan penggunaan teknik kerja kelompok
itu? Keuntungannya ialah:
1. Dapat memberikan kesempatan pada para. siswa untuk lebih
intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masa
2. Dapat memberikan kesempatan pada para
siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau
masalah.
3. Dapat mengembangkan bakat
kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.
4. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan
siswa sebagai individu serta kebutuhannya belajar.
5. Para siswa lebih aktif tergabung
dalam pelajaran mereka, dan mereka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.
6. Dapat memberi kesempatan kepada para
siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya,
menghargai pendapat orang lain, hal mana mereka telah saling membantu kelompok
dalam usahanya mencapai tujuan bersama.
Tetapi ini
tidak ditunjang oleh penelitian yang khusus.
i.
Kerja kelompok sering-sering hanya melibatkan kepada siswa
yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang.
ii.
Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk
yang berbeda-beda dan gaya
mengajar yang berbeda pula.
iii.
Keberhasilan strategi kelompok ini tergantung kepada
kemampuan siswa memimpin kekompok atau untuk bekerja sendiri.
Bentuk-bentuk
kerja kelompok yang bisa dilaksanakan ialah:
a.
Keja kelompok berjangka pendek.
Bentuk ini dapat disebutu pula “rapat kilat” karena
hanya mengambil waktu ± 15 menit, yang mempunyai tujuan untuk memecahkan
persoalan khusus yang terdapat pada sesuatu masalah. Umpamanya: Ketika
instruktur menjelaskan sesuatu pelajaran terdapat suatu masalah yang perlu
didiskusikan. Guru dapat menunjuk beberapa siswa, atau membagi kelas menjadi
beberapa kelompok untuk membahas masalah itu dalam waktu yang singkat.
b.
Kerja Kelompok berjangka panjang.
Pembicaraan di sini memakan waktu yang panjang,
misalnya memakan waktu 2 hari, satu minggu atau mungkin tiga bulan, tergantung
pada luas dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa. Apabila siswa telah
menyelesaikan tugasnya di dalam suatu kelompok, ia boleh memilih membantu
kelompok lain sesuai dengan minat mereka.
Kerja kelompok berjangka panjang dapat dilaksanakan
dengan tujuan:
b.1. Membahas masalah yang
benar-benar ada di dalam masyarakat, umpamanya: masalah koperasi, lingkungan
sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya. Masalah itu dibahas agar siswa
mengetahui, memahami dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memecahkan
masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat tersebut.
b.2. Memotivasi siswa ke arah
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Misalnya: penerangan
tentang makanan sehat, penggunaan metode mengajar yang lebih efisien,
menggalakkan KB dan sebagainya. Jadi dengan kerja kelompok di sini siswa dapat
menerapkan teori yang dipelajari di sekolah ke dalam praktek hidup sehari-hari,
di samping dapat menyumbangkan pemikirannya/ide-ide serta tenagannya bagi
masyarakat sekitarnya.
b.3. Dengan melaksanakan kerja
kelompok kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal
kepemimpinan/leadership, seperti
membuat rencana sebelum melakukan sesuatu pekerjaan, membagi pekerjaan,
memecahkan masalah/menyelesaikan tugas dengan bekerja bersama.
b.4. Dengan bekerja sama itu siswa
dapat mengumpulkan bahan-bahan informasi atau data lebih banyak tentang
berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat.
c. Kerja Kelompok Campuran
Di sini siswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan belajar
siswa. Dalam kerja kelompok ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sessuai
dengan kemampuan masing-masing sehingga kelompok yang pintar dapat selesai
terlebih dahulu tidak usah menunggu kelompok yang lain. Kelompok siswa yang
agak lamban, diizinkan menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sesuai dengan
kemampuannya.agar kerja kelompok campuran itu mencapai sasaran, guru perlu
memperhatikan hal-hal ialah harus menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang
sesuai dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tugas harus
disusun sedemikian rupa sehingga setiap kelompok dapat mengerjakan sendiri
tanpa bantuan orang lain atau guru. Akhirnya guru harus memberi petunjuk yang
jelas, sehingga siswa tahu apa yang harus dilakukan, dan apa yang diharapkan
dari mereka masing-masing.
Supaya kerja
kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
iv.
Menjelaskan tugas kepada siswa.
v.
Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok itu.
vi.
Membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
vii.
Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat yang akan membuat
laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok tersebut.
viii.
Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila
perlu memberi saran/pertanyaan.
ix.
Guru membantu menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja
kelompok.
0 Response to "Kerja Kelompok"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr