PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Gangguan, Kelainan dan Penyakit pada Jaringan Hewan


1.      Rabies
Merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menular pada orang. Agen penyebab penyakit ini memiliki daya tarik kuat untuk menginfeksi jaringan saraf yang menyebabkan terjadinya peradangan pada otak atau ensefalitis, sehingga berakibat fatal bagi hewan ataupun manusia yang tertular.




Morbiditas utama akibat gigitan hewan adalah infeksi atau luka parut. Rabies harus dipikirkan pada setiap gigitan hewan berdarah panas, tetapi hampir tidak terdapat pada populasi hewan domestik di Amerika Serikat. Rabies terdapat pada hewan liar, terutama kelelawar, rakun, dan sigung atau anjing dari Meksiko atau Amerika Latin, Asia, atau Afrika. Rabies sangat jarang ditemukan pada hewan pengerat (seperti bajing, tikus, atau mencit).


2.      Paralisa
Paralisa  adalah suatu kelumpuhan dikarenakan gangguan pada saraf obturatoria yang pada akhirnya satu atau dua kaki belakang lumpuh dan hewan tidak bisa berdiri. Paralisa biasanya terjadi pada sapi terutama sapi perah yang mempunyai produksi susu tinggi tetapi bisa juga terjadi pada kuda, kambing, domba dan anjing.




Penyebab utama kasus ini karena kesulitan melahirkan pada hewan betina tetapi bisa juga pada hewan bunting tua karena fetus yang mendesak saraf obturatoria. Luka saraf obturatoria bias juga terjadi karena fraktura tulang pelvis, adanya pertumbuhan tulang baru(Callus) dari pelvis yang mengalami fraktur atau adanya tumor pada tulang pelvis.
     Kesembuhan tergantung penyebabnya bila dikarenakan fraktur tulang pelvis akan menyebabkan gangguan saraf yang berat, dan penyembuhan sangat sukar. Bila adanya tumor pada tulang pelvis penanganan operatif juga sukar.
      Pengobatan ditujukan pada pemberian pakan dengan ransum yang baik. Jika induk masih bisa berdiri walaupun harus di bantu, sapi harus sering dilatih berdiri sampai sapi bisa berdiri normal lagi. Untuk mencegah komplikasi adanya luka di sekitar kaki karena hewan berbaring maka pemberian bedding berupa jerami kering perlu dilakukan .


3.      Penyakit Mulut atau Penyakit Kuku
Penyakit Mulut atau Penyakit Kuku adalah penyakit akut dan sangat menular pada sapi, kerbau, kambing domba dan hewan berkuku genap lainnya. Infeksi ditandai dengan pembentukan lepuh, lekuk koroner kaki dan puting susu. Penyebab dari penyakit ini adalah virus.




 Keganasan virus tergantung dari umur hewan dan adaptasi ke suatu jenis hewan. Virus akan tahan berbulan-bulan pada jaringan seperti darah, sumsum, limfa. Sedangkan pada jaringan daging virus cepat mati karena cepat mengalami pengasaman. Virus tidak tahan terhadap pH asam dan alkalis, panas, sinar ultraviolet dan beberapa zat kimia dan desinfektan. Virus dapat tahan berbulan –bulan pada bahan yang mengandung protein, tahan kekeringan dan dingin. Gejala penyakit menyerang adalah tubuh lesu, suhu tubuh mencapai 41 celcius, nafsu makan berkurang, enggan berdiri, penyusutan berat badan, penurunan produksi susu.
            Tanda-tanda khas : lepuh-lepuh berupa penonjolan bulat yang berisi cairan seperti limfa. Lepuh primer mulai terlihat 1-5 hari setelah infeksi dapat tersebar di ruang mulut, terutama lidah sebelah atas, bibir sebelah dalam, gusi, selaput lendir mata.
 Luka-luka pada kaki menyebabkan hewan enggan berdiri dan kuku dapat terlepas, sedang luka pada lidah menyebabkan hewan enggan makan.
 Gangguan lainnya : gangguan pernafasan kronis, infeksi kronis pada kuku.
 Kelainan yang terjadi pasca kematian terjadi lepuh pada bagian perut, mulut dan bisa terjadi kelainan pada jantung.


4.      Mastitis atau Radang Susu
Kelainan pada fisik hewan ternak yang mengalami mastitis ini dapat dilihat pada bentuk susu yang tidak normal pada kambing yang terserang penyakit akibat bakteri streptococcus agalactiae ini. serangan mastitis pada hewan ternak kambing ini disebabkan radang atau infeksi yang menyerang saat kambing menyusui anaknya tingkatan penyakit ini berlangsung secara akut sub akut hingga kronis.



            Hewan jenis kambing yang terserang mastitis ditandai dengan peningkatan jumlah sel dalam air susu faktor penyebab lain dari penyakit mastitis adalah kurangnya kebersihan dalam kandang hewan sehingga akan mempengaruhi tingkat kekebalan hewan sendiri. Meski penyakit mastitis atau radang susu, hanya menyerang ternak kambing betina yang tidak menjadi syarat sebagai hewan kurban, serta tidak berbahaya bagi manusia yang menkomsumsinya.




[Pustaka Pandani]

0 Response to "Gangguan, Kelainan dan Penyakit pada Jaringan Hewan"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr