(Drs. Ristiono, M. Pd. dan Dr. Ulfa Syukur, M. Si.)**
Abstract
Pendidikan berkarakter bangsa menerapkan lima
sendi belajar, yaitu learning to know, learning
to do, learning to live together, learning to be, dan learning to believe in God. Pendidikan ini mendewasakan aspek awarenes,
attitude, dan action. Pendidikan
karakter sangat menentukan human excelence, yaitu excelence of tought
dan excelence of
character. Keunggulannya mencerminkan iman dan takwa, pengendalian
diri, sabar, disiplin, kerja keras, ulet
dan gigih, jujur dan bertanggungjawab, membela kebenaran dan kepatutan, sopan
dan santun, taat pada peraturan, loyal, demokratis/ musyawarah, konsisten,
toleran, rasa kebersamaan, anti kekerasan, dan gotong royong. dimensi
kemanusiaan, dan panca daya kemanusiaan. Nilai-nilai
utama pendidikan karakter bangsa berhubungan
dengan Tuhan berupa religius; berhubungan dengan diri sendiri berupa jujur, bertanggung
jawab, bergaya hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif; mandiri; Ingin
tahu; dan Cinta ilmu; berhubungan dengan sesama berupa Menyadari
hak dan kewajiban diri dan orang lain; Patuh pada aturan-aturan sosial, Menghargai karya dan prestasi orang lain; Santun; Demokratis; berkaitan dengan lingkungan
meliputi peduli sosial dan lingkungan; dan nilai kebangsaan mencakup; Nasionalis
dan menghargai keberagaman, baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya,
suku, dan agama. Konfigurasi karakter diimplementasikan dalam konteks
totalitas proses psikologis dan sosio-kultural menjadi Olah Hati (Spiritual
and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga
dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), serta Olah
Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development).
Program
pendidikan karakter meliputi mengamalkan ajaran agama; memahami kekurangan dan
kelebihan diri sendiri; menunjukkan sikap percaya diri; mematuhi aturan-aturan
sosial; menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi; mencari dan menerapkan informasi; menunjukkan kemampuan berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif; menunjukkan kemampuan belajar mandiri; menunjukkan
kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah; mendeskripsikan gejala alam dan
sosial; memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; menerapkan
nilai-nilai kebersamaan; menghargai karya seni dan budaya nasional; menghargai
tugas pekerjaan dan kemampuan berkarya; menerapkan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang;; berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan santun; memahami hak dan kewajiban diri; menghargai adanya
perbedaan pendapat; menunjukkan kegemaran membaca dan menulis; menunjukkan
keterampilan berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris; menguasai pengetahuan
untuk mengikuti pendidikan lanjut; dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Alternatif strategi pembelajaran
Holistik Pendidikan Berkarakter Bangsa berupa Pendidik Berkarakter
Tauladan Bagi Anak Didik Berkarakter, Pembelajaran yang Patut dan Menyenangkan,
Pembelajaran yang Ramah Otak, Komunikasi Efektif, Penerapan Pendidikan 9 Pilar
Karakter, Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran Kontekstual, Pembelajaran
Berbasis Pertanyaan, Manajemen Kelas Efektif, Pembelajaran Aktif, Model Pembelajaran
Karakter Klasikal, dan Model Pembelajaran Karakter Kelompok.
Kata Kunci: Model
Pembelajaran, Holistik, dan Karakter Bangsa.
__________________
*
Disampaikan dalam acara Seminar Nasional MIPA dan Pendidikan MIPA.
Tema “ Integrasi Pendidikan Berkarakter
dalam Kurikulum MIPA dan Pendidikan MIPA”
Pada Tanggal 19 s/d 20 November 2011 di
Aula Fakultas Ekonomi UNP
** Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA
UNP Padang.
Sumber:
0 Response to "ALTERNATIF STRATEGI PEMBELAJARAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN BERKARAKTER BANGSA*"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr