PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Aceh Selatan Prioritaskan Guru di Sekolah Terpencil

Tapaktuan - Pemkab Aceh Selatan memprioritaskan penempatan 44 orang guru Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) di sekolah yang masih kekurangan tenaga pendidik, khususnya di daerah terpencil.

Bupati Aceh Selatan Sama Indra pada penyerahkan SK CPNS guru SM3T di Tapaktuan, Kamis mengatakan, langkah itu dilakukan bertujuan mewujudkan program pemerataan guru, sehingga mutu pendidikan Aceh Selatan dapat lebih baik dari saat ini.

Dikatakan, dirinya tidak menggubris permintaan beberapa kepala sekolah seperti Kepsek SMAN 1 Meukek dan SMAN Labuhanhaji dengan meneteskan air mata agar guru SM3T tersebut ditempatkan di sekolahnya.

"Bahkan ada seorang guru SM3T yang berasal dari kampung saya sendiri yakni Kecamatan Meukek, saya tempatkan dia di sekolah yang berlokasi di Kapa Sesak, Kecamatan Trumon. Ini membuktikan bahwa Bupati Aceh Selatan tidak tebang pilih dalam mengambil keputusan," katanya.

Sebab, kata Bupati, mutu pendidikan Aceh Selatan saat ini masih jauh tertinggal dari daerah lain. Bukti konkritnya dapat dilihat dari 44 orang guru SM3T yang ditempatkan di Aceh Selatan tahun 2015, hanya 4 orang putra asli daerah, lainnya berasal dari luar daerah yaitu ada dari Sulawesi, Jawa Tengah, Sumatra Barat dan Sumatera Utara.

"Ini membuktikan bahwa dalam proses seleksi menjadi guru SM3T di tingkat nasional, putra-putri Aceh Selatan belum mampu bersaing secara profesional. Kita harus mengakui hal itu sehingga para tenaga pendidik dan pemerintah harus introspeksi diri, dengan cara meningkatkan mutu pendidikan sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas," kata Sama Indra.

Salah satu gebrakan yang telah dilakukan Pemkab Aceh Selatan, ujar Bupati, selain pemerataan guru, pada tahun 2015 pihaknya juga akan membangun SMA Unggul di Kecamatan Kluet Raya, Bakongan Raya, Trumon Raya dan Labuhanhaji Raya.

Menurut Bupati, kebijakan itu diambil bertujuan agar siswa-siswi lulusan SMP di daerah itu tidak perlu lagi berebut untuk bersekolah disatu-satunya SMA Unggul yang ada selama ini yaitu SMA Unggul Tapaktuan.

"Jadi ke depannya, baik siswa-siswi yang berada di pelosok Aceh Selatan semua mempunyai peluang yang sama untuk bersekolah di SMA Unggul tidak perlu lagi harus bersaing ketat untuk masuk ke SMA Unggul Tapaktuan," imbuhnya.

Pada acara penyerahan SK sekaligus pelepasan guru SM3T yang turut dihadiri seluruh kepala sekolah mulai SD, SMP sampai SMA se Aceh Selatan tersebut, Bupati Sama Indra mengharapkan kepada masing-masing kepala sekolah yang menerima penempatan guru SM3T agar memfasilitasi mereka yang mayoritasnya berasal dari luar daerah itu, untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak serta saat berbaur dengan masyarakat sekitar.

Untuk memastikan perhatian itu benar-benar diberikan oleh kepala sekolah dan dewan guru, di hadapan para pejabat Muspida, Kepala SKPK serta kepala sekolah, Bupati memerintahkan kepada sebanyak 44 orang guru SM3T agar menyimpan nomor HP pribadinya agar dirinya dapat menjalin komunikasi secara lancar dengan guru.

"Sewaktu-waktu saya akan menghubungi langsung para guru ini, saya ingin mengetahui bagaimana perlakuan kepala sekolah, dewan guru dan masyarakat sekitar kepada guru yang mayoritasnya berasal dari luar Provinsi Aceh ini," tegas Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menginformasikan hasil pertemuannya dengan Menteri Pendidikan dan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal di Jakarta beberapa waktu lalu, telah menghasilkan sebuah keputusan bahwa Kabupaten Aceh Selatan telah ditetapkan sebagai daerah tertinggal.

Menindaklanjuti hal itu, kata Bupati, Menteri Pendidikan telah menyetujui penambahan sebanyak 100 orang lagi guru SM3T yang akan di tempatkan di Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2016.

"Memang jika dikalkulasikan jumlah PNS khususnya guru di Aceh Selatan sudah berlebih. Tapi dari jumlah itu kebanyakannya terdiri dari guru yang tidak berkualitas dilihat dari jenjang pendidikan. Sehingga jika dilihat dari ketersediaan guru per mata pelajaran Aceh Selatan masih kekurangan guru," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Aceh Selatan Hj Hayatun mengatakan, sebelum diangkat menjadi CPNS, sebanyak 44 orang guru SM3T tersebut terlebih dulu melewati proses seleksi yang ketat dan komprehensif serta telah mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) di Jakarta.

Aceh Selatan Prioritaskan Guru di Sekolah Terpencil

"Para guru SM3T ini, juga telah mengikuti proses kegiatan pengabdian di daerah terdepan, terluar dan tertinggal di 4 provinsi dan 28 kabupaten/kota. Setelah seluruh jenjang tes itu diikuti dan mereka dinyatakan lulus baru diusulkan untuk diangkat menjadi CPNS," papar Hayatun.

Sebelum dikirim ke daerah-daerah, sambung Hayatun, pada tanggal 24 Mei 2015 seluruh guru SM3T se Indonesia itu, terlebih dulu telah mendapat pembekalan dan arahan dari Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Riset dan Teknologi di Jakarta.

Selanjutnya, pada tanggal 25 Mei 2015 seluruh guru SM3T tersebut dibawa ke Istana Negara Jakarta untuk dilakukan upacara pelepasan oleh Presiden RI Joko Widodo dan selanjutnya menuju ke Bandara Sukarno Hatta untuk diberangkatkan ke daerah lokasi penempatan tempat tugas masing-masing.

Sumber: aceh antaranews

0 Response to "Aceh Selatan Prioritaskan Guru di Sekolah Terpencil"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr