BENGKULU - Ayu Diah Magnais, bocah kelas empat Sekolah Dasar SDN 52 Kota Bengkulu, tampak duduk di barisan peserta lomba mengasah batu akik yang digelar Komunitas Batu Mulia Bengkulu (BMB), Sabtu (28/3/2015).
Ayu mendapatkan nomor lomba 26 berada di pojok sebelah kanan. Dia duduk berjejer dengan peserta lain yang usianya jauh lebih dewasa ketimbang dirinya. Dia menyiapkan peralatan asahnya berupa mesin air yang dimodifikasi.
"Saya belum pernah ikut lomba sebelumnya, namun saya memang ingin ikut lomba ini, sebelumnya saya berhasil mengasah lima butir batu namun belum saya buat pengikatnya (gagang cincin)," kata Ayu.
Setelah semua peserta bersiap dengan alat dan batu akik masing-masing, panitia mengumumkan bahwa peserta diberikan waktu 45 menit untuk menciptakan batu akik yang simetris, cantik dan menarik.
Saat tanda perlombaan dimulai suara mesin meraung, debu dari bahan baku batu akik bertebaran di lokasi lomba asah batu akik dengan peserta sebanyak 28 orang itu. Ayu tampak santai meski dia merupakan peserta termuda, tangan mungilnya tampak membolak-balik batu di mesin pengasah, sesekali dia teteskan air ke batu untuk memastikan apakah batu yang ia asah mengkilap.
"Selama ini saya mengasah batu untuk koleksi pribadi saja tidak untuk dijual, ada berbagai macam jenis seperti batu teratai, rafflesia dan lain-lain," ujarnya.
Dia juga menceritakan bahwa kemampuan mengasahnya itu didapat dari ayahnya yang seorang pengasah batu dan juga menjual beragam jenis batuan akik. Ayu mengaku optimistis bahwa asahannya akan menang mengalahkan asahan para peserta lainnya.
"Saya yakin menang," ujarnya singkat.
Saat perlombaan usai, Ayu tampak sumringah dengan hasil asahan batu berwarna kuning tersebut, lalu dia menyerahkan pada panitia. Sementara itu, pihak panitia menyebutkan pengumuman siapa pemenang lomba mengasah batu itu belum dapat diumumkan dalam waktu dekat.
"Minggu (29/3/2015) akan diumumkan pada sore hari siapa pemenangnya," ujar salah seorang panitia.
Ayu mendapatkan nomor lomba 26 berada di pojok sebelah kanan. Dia duduk berjejer dengan peserta lain yang usianya jauh lebih dewasa ketimbang dirinya. Dia menyiapkan peralatan asahnya berupa mesin air yang dimodifikasi.
"Saya belum pernah ikut lomba sebelumnya, namun saya memang ingin ikut lomba ini, sebelumnya saya berhasil mengasah lima butir batu namun belum saya buat pengikatnya (gagang cincin)," kata Ayu.
Setelah semua peserta bersiap dengan alat dan batu akik masing-masing, panitia mengumumkan bahwa peserta diberikan waktu 45 menit untuk menciptakan batu akik yang simetris, cantik dan menarik.
Saat tanda perlombaan dimulai suara mesin meraung, debu dari bahan baku batu akik bertebaran di lokasi lomba asah batu akik dengan peserta sebanyak 28 orang itu. Ayu tampak santai meski dia merupakan peserta termuda, tangan mungilnya tampak membolak-balik batu di mesin pengasah, sesekali dia teteskan air ke batu untuk memastikan apakah batu yang ia asah mengkilap.
"Selama ini saya mengasah batu untuk koleksi pribadi saja tidak untuk dijual, ada berbagai macam jenis seperti batu teratai, rafflesia dan lain-lain," ujarnya.
Dia juga menceritakan bahwa kemampuan mengasahnya itu didapat dari ayahnya yang seorang pengasah batu dan juga menjual beragam jenis batuan akik. Ayu mengaku optimistis bahwa asahannya akan menang mengalahkan asahan para peserta lainnya.
Ayu Diah peserta termuda yang ikut dalam lomba asah batu akik yang digelar komunitas Batu Mulia Bengkulu (BMB) |
"Saya yakin menang," ujarnya singkat.
Saat perlombaan usai, Ayu tampak sumringah dengan hasil asahan batu berwarna kuning tersebut, lalu dia menyerahkan pada panitia. Sementara itu, pihak panitia menyebutkan pengumuman siapa pemenang lomba mengasah batu itu belum dapat diumumkan dalam waktu dekat.
"Minggu (29/3/2015) akan diumumkan pada sore hari siapa pemenangnya," ujar salah seorang panitia.
Sumber: KOMPAS
0 Response to "Bocah SD Ikut Bertarung dalam Lomba Asah Batu Akik"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr