PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Sumbar Rawan Bencana

Ilustrasi
Hujan deras yang sering meng­guyur sejumlah daerah Suma­tera Barat (Sumbar) dalam beberapa hari terakhir menye­babkan terjadinya bencana. Ada yang berupa banjir, tanah longsor, jalan amblas, galodo dan lain sebagainya. Bencana tersebut ada yang menimbulkan korban jiwa, korban luka-luka serta kerugian harta dan benda.

Musibah jalan amblas terjadi di Jalan Lintas Sumbar – Riau KM 201 (dari Padang), tepatnya di kawasan perbukitan Tanjungbalik, Jorong Pasar Buyuh, Nagari Tanjung Pauh, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota. Jalan yang amblas panjangnya sekitar 100 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Peristiwa itu terjadi Selasa (18/11) sekitar pukul 02.00 WIB, setelah lebih kurang 10 jam hujan mengguyur kawasan tersebut.

Akibat ambalasnya jalan lintas Sumbar-Riau tersebut terjadi antrean panjang kendaraan bermotor dari kedua arah. Jumlah kendaraan yang antre mencapai ribuan. Kondisi jalan yang amblas benar-benar parah dan sama sekali tak bisa ditempuh kendaraan jenis apa pun, baik mobil atau pun sepeda motor. Proses perbaikannya hingga minimal bisa dilewati mobil memakan waktu paling kurang 2 x 24 jam. Sejumlah alat berat pun diturun­kan ke lokasi. Mulai Kamis (20/11) petang jalan sudah mulai bisa dilalui.

Selama jalan lintas Sumbar-Riau itu terputus, para pengendara terpaksa jauh berputar ke Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung dan terus ke Rengat. Saat kejadian, para pedagang sayur, buah-buahan dan ikan segar dari Sumbar mengalami kerugian yang cukup besar. Karena ikan segar hidup yang dibawa dari Danau Maninjau dan beberapa daerah lainnya di Sumbar menuju Riau banyak yang mati, karena kekurangan oksigen. Sayur pun banyak yang layu dan busuk. Pedagang dan petani rugi cukup besar, terkena imbasnya.

Sedangkan musibah galodo atau banjir bandang terjadi Kabupaten Pasaman dan Agam. Musibah di Kabupaten Agam, terjadi di Jorong Lungguak Batu, Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Bonjol, Kamis (13/11) lalu. Salah seorang warga jorong tersebut meninggal dunia, setelah beru­paya keluar dari rumah guna mencari tempat yang dikiranya lebih aman. Namun ternyata begitu sampai di halaman, banjir bandang tiba dan langsung menyapunya hingga tewas. Selain seorang korban tewas, sejumlah rumah juga porak poranda.

Banjir bandang lainnya terjadi di Sungai Rangeh Kenagarian Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Kamis (20/11) malam menimbulkan kerugian ratusan juta. Selain merusak sejumlah rumah peristiwa itu juga menghanyutkan 7,5 juta bibit ikan dan 3.300 induk unggul. Jumlah tersebut berasal dari lebih kurang 177 petak kolam yang terendam dengan luas 5,1 hektar.

Sedangkan hujan lebat yang menguyur Kabupaten Sijunjung dan sekitarnya meng­akibatkan tebing pinggir jalan di Jorong Pinago Kenagarian Siaur, Kecama­tan Kamang Baru longsor. Material longsor menimpa rumah Gifrianto (33), Jumat (21/11) pukul 02.00 WIB dan menimbun dua orang anaknya hingga tewas. Sementara hujan deras yang meng­guyur Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan, Rabu (19/11), meng­akibatkan air sungai Batang Pangian meluap hingga 10 meter. Akibatnya, 138 kepala keluarga (KK) di 152 rumah, mengungsi ke tempat yang aman karena rumah mereka digenangi banjir disertai lumpur. 138 KK yang terdiri dari 492 jiwa itu terbagi terdapat di Jorong Pasa Sungai Sungkai dan Jorong Taratak. 82 KK di antaranya merupakan warga setempat, sedangkan 56 KK adalah karyawan PTPN VI. Sebelumnya banjir juga melanda sebagian wilayah Kabupaten Solok dan Kota Solok.

Kita mesti sadar dan paham, bahwa sebagian besar wilayah Sumbar sangat rawan terkena bencana. Karena memang kondisi alamnya yang berbukit-bukit, lembah dan sungai besar serta kecil. Warga meski memiliki antisipasi yang baik dan tetap siaga ketika tiba-tiba terjadi bencana alam. Kesiapan tersebut dapat meminimalisir berbagi kemungkinan yang dapat terjadi akibat bencana alam. 

Sumber: Haluan

0 Response to "Sumbar Rawan Bencana"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr