WAISAI - Program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (SM3T) Kementerian Pendidikan RI dinilai sangat membantu pemerintah daerah Kabupaten Raja Ampat dalam mengatasi kekurangan guru di daerah terluar Raja Ampat. Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Raja Ampat, Martha Sanadi,SPd yang ditemui Radar Sorong di ruang kerjanya, baru-baru ini mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena melalui program SM3T yang dijalankan oleh pemerintah pusat benar-benar dirasakan oleh pihaknya di Raja Rmpat.
“Sangat membantu kami selama tiga tahun terakhir,” kata Martha Sanadi sembari mengungkapkan, jika di tahun sebelumnya program SM3T di Raja Ampat hanya diikuti Universitas Negeri Makassar, untuk tahun ini program SM3T di Raja Ampat diikuti tiga universitas yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Diungkapkannya, penempatan tenaga pengajar dari beberapa perguruan tinggi melalui program SM3T selama ini di Raja Ampat tidak ada permasalahan atau keluhan dari masyarakat. “Setelah mereka ditempatkan di masing-masing kampong di wilayah Raja Ampat, selama ini tidak ada keluhan, yang penting diberikan tempat tinggal dan akomodasi yang bagus. Mereka sangat senang dan terlebih lagi masyarakat lebih memperhatikan mereka,” tandasnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah mengirim data dan kuota tenaga yang dibutuhkan ke Kementrian terkait program SM3T di tahun 2015, namun hingga kini belum ada informasi lebih lanjut. “Kami berharap secepatnya dijawab agar ade-ade mahasiswa yang masuk dalam program tersebut bisa langsung ditempatkan di masing-masing distrik dan kampong terluar di Raja Ampat,” pungkasnya.
“Sangat membantu kami selama tiga tahun terakhir,” kata Martha Sanadi sembari mengungkapkan, jika di tahun sebelumnya program SM3T di Raja Ampat hanya diikuti Universitas Negeri Makassar, untuk tahun ini program SM3T di Raja Ampat diikuti tiga universitas yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Diungkapkannya, penempatan tenaga pengajar dari beberapa perguruan tinggi melalui program SM3T selama ini di Raja Ampat tidak ada permasalahan atau keluhan dari masyarakat. “Setelah mereka ditempatkan di masing-masing kampong di wilayah Raja Ampat, selama ini tidak ada keluhan, yang penting diberikan tempat tinggal dan akomodasi yang bagus. Mereka sangat senang dan terlebih lagi masyarakat lebih memperhatikan mereka,” tandasnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah mengirim data dan kuota tenaga yang dibutuhkan ke Kementrian terkait program SM3T di tahun 2015, namun hingga kini belum ada informasi lebih lanjut. “Kami berharap secepatnya dijawab agar ade-ade mahasiswa yang masuk dalam program tersebut bisa langsung ditempatkan di masing-masing distrik dan kampong terluar di Raja Ampat,” pungkasnya.
Sumber: radartimika
0 Response to "SM-3T Sangat Dirasakan Manfaatnya di Raja Ampat"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr