PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Cacing Gilig (Filum Nematoda)

Cacing Gilig, atau nematoda, adalah hewan berbentuk silinder yang memanjang. Hewan-hewan ini mempunyai dua sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi dibanding dengan cacing pipih (yang mungkin merupakan moyangnya). Hewan-hewan ini mempunyai saluran pencernaan satu arah yang menjulur dari mulut di bagian muka sampai anus di bagian belakang. Sistem pencernaan satu arah ini menguntungkan karena meniadakan percampuran makanan yang masuk dengan limbah yang keluar. Setelah makanan masuk ke dalam mulut, maka makanan tersebut dapat diproses tahap demi tahap pada waktu melalui satu bagian saluran pencernaan ke bagian lain. Akhirnya, sisa yang tidak tercerna dikeluarkan melalui anus. Nematoda juga mempunyai suatu rongga antara saluran pencernaan dan dinding tubuh. Rongga ini berkembang dari rongga blastocoel selama perkembangan embrio dan karena itu tidak ada kaitannya dengan selom, yang sebagimana anda ketahui berkembang seluruhnya dikelilingi oleh mesoderm. Karena itu rongga tersebut sering disebut pseudocoel. Di dalamnya terdapat berbagai alat-alat internal, termasuk alat reproduksi. Adanya suatu rongga tubuh yang jelas dan bukannya suatu massa mesoderm yang padat memungkinkan pergerakan bebas yang lebih besar, meskipun gerakan mirip-pecut yang menjadi ciri khas nematoda tapi tampaknya ia tidak memanfaatkan hal ini.



Mayoritas nematoda berukuran sangat kecil. Beberapa diantaranya, seperti Ascaris, dapat mencapai panjang satu kaki (30,48 cm) dan seekor cacing, cacing raksasa yang merupakan parasit pada ikan paus, mencapai 30 kaki (915 cm) panjangnya. Akan tetapi sebagian besar nematoda tidak lebih besar dari pada potongan-potongan benang kecil. Meskipun demikian cacing ini mudah dikenal dari gerakan yakni seperti pecut yang mendera. Tanah yang subur penuh dengan organisme kecil ini dan pemeriksaan sedikit tanah dan air dengan menggunakan kaca pembesar pasti akan menunjukkan keberadaan mereka.





Sampai sekarang telah didefenisikan 10.000 spesies nematoda, tetapi daftar ini masih jauh dari sempurna. Nematoda hidup di mana saja. Mereka dapat ditemukan di air tawar, air asin dan juga dalam tanah. Sebagian parasit, hewan ini hidup dalam tubuh hewan lain dan tumbuhan. Dikatakan bahwa jika semua zat di bumi kita musnah kecuali nematoda, maka kita masih dapat mengenal semua makhluk yang pernah ada-benda mati maupun organisme hidup-dengan jenis nematoda yang dikandungnya.
Sebagian nematoda hidup bebas. Akan tetapi, bentuk parasitlah yang sangat menarik untuk kita. Salah satu parasit yang paling berbahaya di daerah panas adalah cacing tambang. Organisme ini hidup melekat pada dinding usus dan menghisap darah dan cairan jaringan darinya. Infeksi yang berat menyebabkan kelemahan dan kelesuan yang amat sangat. Penyakit ini didapat karena berjalan dengan kaki telanjang di atas tanah yang terkontaminasi dengan kotoran manusia. Pernah terjadi lebih dari 2 juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat terserang oleh cacing tambang Amerika. Kini sanitasi yang patut dan kaki bersepatu telah amat mengurangi insiden infeksi.
Daerah tenggara Amerika Serikat tersebut bukan satu-satunya daerah infeksi nematoda. Menurut perkiraan baru-baru ini, lebih dari 4 juta orang dis eluruh Amerika Serikat telah terkena infeksi Trichinella spiralis. Infeksi disebabkan oleh karena makan daging babi mentah atau kurang matang yang mengandung organisme ini. Yang paling bijaksana adalah jika menganggap bahwa semua daging babi mengandung cacing tersebut, karena petugas pemeriksa daging tidak berusaha menemukan cacing tersebut. Infeksi T. spiralis pada manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesalahan biologis. Karena kita tidak melakukan kanibalisme atau tidak membiarkan mayat-mayat manusia terlantar, maka tidak ada cara bagi cacing tersebut untuk meninggalkan tubuh kita dan masuk ke dalam tubuh inang lainnya. mereka hanya sekedar membuat tempat istirahta di otot kita dan akhirnya mati. Akan tetapi pada infeksi yang berat, cacing-cacing tersebut dapat menimbulkan gangguan tubuh yang begitu hebat, sehingga mengakibatkan kematian inang karena  trikinosis.
Manusia, terutama anak-anak, juga sering kena infeksi oleh jenis nematoda lain seperti Ascaris, cacing cambuk dan acing kremi. Kesemuanya ini hidup di dalam usus dan diperoleh karena sanitasi yang kurang baik. Akan tetapi, biasany infeksi itu tidak berbahaya dan mudah diobati. “Cacing” yang biasanya menghinggapi anjing kita juga suatu nematoda dari genus Ascaris. Cacing filaria yang menyebabkan pembengkakan kaki yang disebut elefantiasis, adalah salah satu dari beberapa parasit nematoda yang menyerang penduduk daerah tropis.
Survei kita mengenai nematoda tidak akan lengkap tnapa menyebutkan kerusakan yang dapat mereka timbulkan pada tanaman seperti tembakau, jeruk dan arbei. Parasit ini jarang mematikan inangnya secara langsung, tetapi dapat melemahkannya sehingga mudah terserang penyakit lain dan mati. Baru akhir-akhir ini ahli pertanian kita sadar bahwa serangan nematoda itu mungkin merupakan penyebab dasar dari sebagian besar kerugian yang kita derita karena kerusakan tanaman.


Oleh:
Syamsurizal
BIOLOGI UMUM
FMIPA UNP 2008


Pustaka
  • Suhana, 1989. Teknik Mikroskopi. Jakarta: UI
  • Kimball,  John W. 1990. Biologi. Jilid 1. (Terjemahan Siti Soetarmi) hal. 59-108.  Jakarta:  Erlangga.
  • Issoegianti. 1993. Biologi Sel. Jakarta: Depdikbud. 

0 Response to "Cacing Gilig (Filum Nematoda)"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr