BANDUNG - Rencananya besok (9/5) panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2015 mengumumkan kelulusan seleksi kuliah berbasis rapor dan nilai ujian nasional (unas) itu.
Peluang untuk kuliah melalui jalur SNM PTN memang cukup berat. Sebab kompetisinya sangat ketat. Total pendaftar SNM PTN tahun ini mencapai 582 ribu orang lebih.
Sedangkan kapasitas atau kuota mahasiswa baru dari saringan SNM PTN hanya sekitar 152 ribu kursi.
Koordinator Humas Pokja Panitia SNM PTN 2015 Bambang Hermanto mengatakan, kuota mahasiswa baru melalui SNM PTN memang terbatas. Sedangkan jumlah pendaftarnya membeludak. "Jadi wajar banyak yang tidak diterima," katanya di Bandung kemarin.
Menurut Bambang, pelamar SNM PTN yang tidak lulus bukan berarti tidak pintar. Tetapi bisa jadi ada siswa atau pendaftar lain yang memilih prodi sama, tetapi nilai akademiknya lebih bagus. Panitia SNM PTN menggunakan sistem pemeringkatan (ranking) untuk menyeleksi.
Meski begitu Bambang mengatakan, calon mahasiswa yang gagal di SNM PTN tidak perlu berkecil hati. Sebab, masih ada kesempatan kuliah di kampus negeri melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM PTN). Dia menuturkan pendaftaran seleksi berbasis ujian tulis ini dibuka Senin pekan depan (11/5).
Kuota mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SBM PTN hampir 100 ribu kursi. Kuota ini diperkirakan masih akan terus berkembang hingga 125 ribu kursi. Sebab ada penambahan dari PTN baru dan kuota yang tidak terisi atau tidak terserap di SNM PTN.
Pegawai di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu mengatakan, sampai kemarin panitia belum bisa merilis jumlah pasti pelamar SNM PTN yang diterima. Rencananya pengumuman resmi disampaikan panitia SNM PTN di Jakarta besok (9/5). Dia mengatakan, di beberapa kampus masih ada proses yang belum rampung.
Sekjen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Ainun Naim mengatakan, masyarakat tidak perlu merasa ada perbedaan yang signifikan antara menjadi mahasiswa melalui saringan SNM PTN maupun SBM PTN.
"Semuanya sama. Kuliahnya nanti juga sama. Karena sama-sama mahasiswa reguler," kata Ainun di komplek Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Badan Teknologi Nuklir Nasional (PSTNT-Batan) Bandung kemarin.
Termasuk untuk urusan biaya kuliah, Ainun mengatakan mahasiswa dari saringan SNM PTN maupun SBM PTN dikenai biaya kuliah sama. Keduanya terikat dengan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang ditetapkan pemerintah.
"Mahasiswa tidak mampu tetapi berprestasi, kuliahnya gratis karena dapat beasiswa Bidik Misi," ujar dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. Sementara mahasiswa yang agak kaya sedikit, dikenai UKT tapi di kelompok yang termurah. Antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta persemester.
Ainun memastikan UKT tahun ini tidak dinaikkan. Meski ada permintaan dari PTN supaya besaran UKT dikoreksi. Menurutnya permintaan kenaikan UKT ini masih bisa diredam dengan pemberian uang bantuan operasional PTN (BOPTN). Tahun ini pemerintah menyiapkan dana BOPTN mencapai Rp 4 triliun lebih.
Peluang untuk kuliah melalui jalur SNM PTN memang cukup berat. Sebab kompetisinya sangat ketat. Total pendaftar SNM PTN tahun ini mencapai 582 ribu orang lebih.
Sedangkan kapasitas atau kuota mahasiswa baru dari saringan SNM PTN hanya sekitar 152 ribu kursi.
Koordinator Humas Pokja Panitia SNM PTN 2015 Bambang Hermanto mengatakan, kuota mahasiswa baru melalui SNM PTN memang terbatas. Sedangkan jumlah pendaftarnya membeludak. "Jadi wajar banyak yang tidak diterima," katanya di Bandung kemarin.
Menurut Bambang, pelamar SNM PTN yang tidak lulus bukan berarti tidak pintar. Tetapi bisa jadi ada siswa atau pendaftar lain yang memilih prodi sama, tetapi nilai akademiknya lebih bagus. Panitia SNM PTN menggunakan sistem pemeringkatan (ranking) untuk menyeleksi.
Meski begitu Bambang mengatakan, calon mahasiswa yang gagal di SNM PTN tidak perlu berkecil hati. Sebab, masih ada kesempatan kuliah di kampus negeri melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM PTN). Dia menuturkan pendaftaran seleksi berbasis ujian tulis ini dibuka Senin pekan depan (11/5).
Kuota mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SBM PTN hampir 100 ribu kursi. Kuota ini diperkirakan masih akan terus berkembang hingga 125 ribu kursi. Sebab ada penambahan dari PTN baru dan kuota yang tidak terisi atau tidak terserap di SNM PTN.
Pegawai di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu mengatakan, sampai kemarin panitia belum bisa merilis jumlah pasti pelamar SNM PTN yang diterima. Rencananya pengumuman resmi disampaikan panitia SNM PTN di Jakarta besok (9/5). Dia mengatakan, di beberapa kampus masih ada proses yang belum rampung.
Sekjen Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Ainun Naim mengatakan, masyarakat tidak perlu merasa ada perbedaan yang signifikan antara menjadi mahasiswa melalui saringan SNM PTN maupun SBM PTN.
"Semuanya sama. Kuliahnya nanti juga sama. Karena sama-sama mahasiswa reguler," kata Ainun di komplek Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Badan Teknologi Nuklir Nasional (PSTNT-Batan) Bandung kemarin.
Termasuk untuk urusan biaya kuliah, Ainun mengatakan mahasiswa dari saringan SNM PTN maupun SBM PTN dikenai biaya kuliah sama. Keduanya terikat dengan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang ditetapkan pemerintah.
"Mahasiswa tidak mampu tetapi berprestasi, kuliahnya gratis karena dapat beasiswa Bidik Misi," ujar dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu. Sementara mahasiswa yang agak kaya sedikit, dikenai UKT tapi di kelompok yang termurah. Antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta persemester.
Ainun memastikan UKT tahun ini tidak dinaikkan. Meski ada permintaan dari PTN supaya besaran UKT dikoreksi. Menurutnya permintaan kenaikan UKT ini masih bisa diredam dengan pemberian uang bantuan operasional PTN (BOPTN). Tahun ini pemerintah menyiapkan dana BOPTN mencapai Rp 4 triliun lebih.
Sumber: JPNN
0 Response to "Besok Hasil SNMPTN Diumumkan, Dipastikan Banyak yang Gagal"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr