Jakarta - 585 Sekolah Menengah Atas akan menggelar Ujian Nasional (UN) pada Senin (13/4) ini, dengan sistem berbasis komputer. Jumlah itu sangat kecil dibanding ribuan sekolah yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menegaskan UN masih dilakukan dengan cara lama, yaitu paper test. Walau begitu, sebagian siswa yang menjalani UN berbasis komputer diketahui khawatir jika listrik padam.
"Dampak yang ikut berbasis komputer itu hanya 585 sekolah se-Indonesia. Di Jakarta sendiri dari 117 SMA, yang ikut hanya 3 sekolah. Jadi lebih banyak paper test daripada berbasis komputer," kata Retno saat dihubungi, Minggu (12/4/2015) malam.
"Dampak dari yang berbasis komputer itu kan paling matinya listrik yang ditakutkan. Kalau paper test itu ya tidak ada dampak signifikan," tambahnya.
Retno menambahkan, sebagai salah satu pengajar, dirinya mendukung UN bukan penentu kelulusan siswa. Ia pun mendapatkan laporan dari para siswa yang merasa bebannya berkurang karena UN tidak lagi menentukan kelulusan.
"Ketika UN bukan penentu kelulusan ya beban anak-anak berkurang," ujar Retno.
Oleh karena itu, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menegaskan UN masih dilakukan dengan cara lama, yaitu paper test. Walau begitu, sebagian siswa yang menjalani UN berbasis komputer diketahui khawatir jika listrik padam.
"Dampak yang ikut berbasis komputer itu hanya 585 sekolah se-Indonesia. Di Jakarta sendiri dari 117 SMA, yang ikut hanya 3 sekolah. Jadi lebih banyak paper test daripada berbasis komputer," kata Retno saat dihubungi, Minggu (12/4/2015) malam.
"Dampak dari yang berbasis komputer itu kan paling matinya listrik yang ditakutkan. Kalau paper test itu ya tidak ada dampak signifikan," tambahnya.
Retno menambahkan, sebagai salah satu pengajar, dirinya mendukung UN bukan penentu kelulusan siswa. Ia pun mendapatkan laporan dari para siswa yang merasa bebannya berkurang karena UN tidak lagi menentukan kelulusan.
"Ketika UN bukan penentu kelulusan ya beban anak-anak berkurang," ujar Retno.
Sumber: DETIK
0 Response to "UN Berbasis Komputer, Serikat Guru: Siswa Takut Mati Listrik"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr