Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan tak ingin memaksakan siswa sekolah menengah atas di wilayahnya lulus seratus persen dalam ujian nasional tahun ini. "Saya ingin apa adanya, jangan dalam rangka kondite, dipaksakan lulus 100 persen. Padahal hasilnya nyontek atau curang. Buat apa?" kata dia di Bandung, Senin, 13 April 2015.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan, hasil ujian nasional itu lebih baik memang apa adanya. "Sehingga menjadi evaluasi apa alasan tak lulus," katanya. "Saya tidak mau terjebak seperti yang lain, memaksakan UN harus lulus semua supaya kapeunteun (dapat nilai) kabupaten atau kotanya, ternyata hasilnya dari hal-hal yang kurang terpuji."
Emil berharap semua siswa SMA yang mengikuti UN di wilayahnya bisa lulus semua. Biar lulus, dia menyarankan agar siswa minta doa pada ibunya. "Kamu belajar dan kamu berdoa, jangan lupa doa ibu."
Emil mengatakan, sengaja hanya menggelar UN berbasis komputer hanya di sekolah tertentu. "Kami lakukan di tempat-tempat yang siap saja," kata dia.
Saat ditanya target Bandung bisa menggelar UN berbasis komputer untuk seluruh siswanya, Emil tidak berani mematoknya. "Dicicil heula, pasti ujungnya duit. Kalau ujungnya duit, kami menyesuaikan," kata dia.
Emil membandingkan dengan program Command Center di Bandung yang mencoba meniru Rio de Janeiro. "Comman Center yang juara dunia di Rio de Janeiro itu berbiaya Rp 200 miliar, kita Rp 27 miliar. Smart City Rio de Janeiro itu benchmark dunia, (Bandung) jauh keneh, gaduhna ngan 10 persennya," katanya.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan, hasil ujian nasional itu lebih baik memang apa adanya. "Sehingga menjadi evaluasi apa alasan tak lulus," katanya. "Saya tidak mau terjebak seperti yang lain, memaksakan UN harus lulus semua supaya kapeunteun (dapat nilai) kabupaten atau kotanya, ternyata hasilnya dari hal-hal yang kurang terpuji."
Emil berharap semua siswa SMA yang mengikuti UN di wilayahnya bisa lulus semua. Biar lulus, dia menyarankan agar siswa minta doa pada ibunya. "Kamu belajar dan kamu berdoa, jangan lupa doa ibu."
Emil mengatakan, sengaja hanya menggelar UN berbasis komputer hanya di sekolah tertentu. "Kami lakukan di tempat-tempat yang siap saja," kata dia.
Saat ditanya target Bandung bisa menggelar UN berbasis komputer untuk seluruh siswanya, Emil tidak berani mematoknya. "Dicicil heula, pasti ujungnya duit. Kalau ujungnya duit, kami menyesuaikan," kata dia.
Emil membandingkan dengan program Command Center di Bandung yang mencoba meniru Rio de Janeiro. "Comman Center yang juara dunia di Rio de Janeiro itu berbiaya Rp 200 miliar, kita Rp 27 miliar. Smart City Rio de Janeiro itu benchmark dunia, (Bandung) jauh keneh, gaduhna ngan 10 persennya," katanya.
Sumber: TEMPO
0 Response to "Ridwan Kamil: Jangan Paksa Semua Lulus Ujian Nasional"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr