JAKARTA - Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam berharap masyarakat tidak terlalu mencemaskan pelaksanaan ujian nasional (unas) online (computer based test/CBT). Sebab tingkat kesulitan unas online maupun yang konvensional (berbasis kertas LJK) sama saja.
Dia menjelaskan, butir soal unas online dengan cetak memang berbeda. Cara ini diambil untuk antisipasi kebocoran soal ujian. Sebab jumlah hari pelaksanaan unas berbasis online lebih lama dibanding unas konvensional.
"Jumlah unit komputernya kan terbatas, jadi butuh hari yang lebih banyak," katanya di Jakarta kemarin.
Pemerintah akan segera mengumumkan jadwal pelaksanaan unas online. Sebelum itu, Kemendikbud sudah menargetkan pelaksanaan unas online ada di 862 unit SMA/SMK mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu mengatakan, keputusan final sekolah-sekolah yang akan melaksanakan unas online ada di dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
Nizam mengatakan dari tingkat kesulitan, tidak ada perbedaan antara soal unas online maupun yang LJK. Begitu pula untuk komposisi soal berbentuk grafis, gambar, maupun cerita/narasi, juga sama antara dua model unas itu.
Sehingga tidak benar anggapan bahwa tingkat kesulitan unas online lebih tinggi dibandingkan yang berbasis LJK.
Kemendikbud sudah melakukan persiapan-persiapan teknis terkait dengan piloting unas online itu. Seperti rencana penanaman materi soal ujian di dalam komputer peserta ujian. "Jadi ketika dipakai ujian, sistem operasi komputer sudah di-lock (dikunci, red)," jelas dia.
Sehingga peserta ujian tidak bisa membuka program atau aplikasi lain di komputer untuk ujian itu.
Nizam juga menjelaskan peserta ujian tidak perlu khawatir ketika di tengah pengerjaan ujian tiba-tiba komputer macet atau bahkan lampu padam. Dalam sistem software yang sudah dirancang, dibuat sistem penyimpanan otomatis setiap soal yang sudah dijawab siswa.
Kemudian untuk pengumuman hasil ujian, Nizam mengatakan meski berbasis online, nilai ujiannya tidak langsung keluar. "Berbeda dengan tes CPNS online, yang nilai ujiannya langsung keluar," ujarnya.
Nizam menuturkan nilai unas online maupun yang LJK akan dikeluarkan bersama-sama untuk menjaga keadilan perlakuan.
Dia menjelaskan, butir soal unas online dengan cetak memang berbeda. Cara ini diambil untuk antisipasi kebocoran soal ujian. Sebab jumlah hari pelaksanaan unas berbasis online lebih lama dibanding unas konvensional.
"Jumlah unit komputernya kan terbatas, jadi butuh hari yang lebih banyak," katanya di Jakarta kemarin.
Pemerintah akan segera mengumumkan jadwal pelaksanaan unas online. Sebelum itu, Kemendikbud sudah menargetkan pelaksanaan unas online ada di 862 unit SMA/SMK mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu mengatakan, keputusan final sekolah-sekolah yang akan melaksanakan unas online ada di dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
Nizam mengatakan dari tingkat kesulitan, tidak ada perbedaan antara soal unas online maupun yang LJK. Begitu pula untuk komposisi soal berbentuk grafis, gambar, maupun cerita/narasi, juga sama antara dua model unas itu.
Sehingga tidak benar anggapan bahwa tingkat kesulitan unas online lebih tinggi dibandingkan yang berbasis LJK.
Kemendikbud sudah melakukan persiapan-persiapan teknis terkait dengan piloting unas online itu. Seperti rencana penanaman materi soal ujian di dalam komputer peserta ujian. "Jadi ketika dipakai ujian, sistem operasi komputer sudah di-lock (dikunci, red)," jelas dia.
Sehingga peserta ujian tidak bisa membuka program atau aplikasi lain di komputer untuk ujian itu.
Nizam juga menjelaskan peserta ujian tidak perlu khawatir ketika di tengah pengerjaan ujian tiba-tiba komputer macet atau bahkan lampu padam. Dalam sistem software yang sudah dirancang, dibuat sistem penyimpanan otomatis setiap soal yang sudah dijawab siswa.
Kemudian untuk pengumuman hasil ujian, Nizam mengatakan meski berbasis online, nilai ujiannya tidak langsung keluar. "Berbeda dengan tes CPNS online, yang nilai ujiannya langsung keluar," ujarnya.
Nizam menuturkan nilai unas online maupun yang LJK akan dikeluarkan bersama-sama untuk menjaga keadilan perlakuan.
Sumber: JPNN
0 Response to "Benarkah Soal Unas Online Lebih Sulit?"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr