PADANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, seorang guru mempunyai efek langsung pada masa depan seseorang dan Indonesia pada umumnya. Lalu kriteria apa saja yang mesti dimiliki seorang guru?
“Guru itu, bukan soal populer atau tidak, tapi bagaimana kita sebagai pendidik memberikan kepada lingkungan peningkatan kualitas manusia,” katanya saat menghadiri Kongres Kerja Nasional (Kongkernas) PGRI II di Padang, Sabtu (24/1).
Menurutnya, secara sistematis, kewajiban seorag guru adalah meningkatkan kualitas di lingkungan masyarakat. Masyarakat harus diajak berubah tentang bagaimana ia melihat dan menilai sosok seorang guru. Salah satunya, kata Anies, dengan gerakan memuliakan guru.
Tanggung jawab masyarakat, katanya, memang memuliakan seorang guru. Namun, guru juga harus memberikan timbal balik dengan menjalankan tuganya dengan benar.
“Penghormatan beda dengan kehormatan. Kehormatan tidak ada yang jual dan tak bisa dibeli,” ujarnya.
Dikatakannya, seorang guru harus mendapatkan kehormatan dengan melakukan hal-hal yang terhormat. Namun, dewasa ini, menurutnya, justru banyak orang yang meributkan masalah penghormatan.“Jangan kita melihat profesi guru lalu minta penghormatan. Profesi guru inilah yang dampaknya paling besar bagi Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya seorang guru harus mempunyai kualitas yang mumpuni. Karena, sebuah kualitas yang dimiliki guru tak bisa langsung dirasakan oleh anak didiknya. Kualitas tersebut akan dirasakan jauh-jauh hari dan mempengaruhi masa depan bangsa.“Kita harus berpikir panjang, PGRI harus bisa menjadi institusi yang meningkatkan masalah keguruan,” ungkapnya.
Seorang guru, ujar Anies, harus mempunyai kemampuan mendidik, memegang kendali tentang proses pemelajaran, dan harus menjadi seseorang yang bermakna. Seorang guru, harus mempunyai karakter yang kuat untuk anak didiknya. “Sehingga, kehadiran PGRI adalah bagian untuk membuat Indonesia lebih baik,” katanya.
Sumber: Republika
“Guru itu, bukan soal populer atau tidak, tapi bagaimana kita sebagai pendidik memberikan kepada lingkungan peningkatan kualitas manusia,” katanya saat menghadiri Kongres Kerja Nasional (Kongkernas) PGRI II di Padang, Sabtu (24/1).
Menurutnya, secara sistematis, kewajiban seorag guru adalah meningkatkan kualitas di lingkungan masyarakat. Masyarakat harus diajak berubah tentang bagaimana ia melihat dan menilai sosok seorang guru. Salah satunya, kata Anies, dengan gerakan memuliakan guru.
Tanggung jawab masyarakat, katanya, memang memuliakan seorang guru. Namun, guru juga harus memberikan timbal balik dengan menjalankan tuganya dengan benar.
“Penghormatan beda dengan kehormatan. Kehormatan tidak ada yang jual dan tak bisa dibeli,” ujarnya.
Dikatakannya, seorang guru harus mendapatkan kehormatan dengan melakukan hal-hal yang terhormat. Namun, dewasa ini, menurutnya, justru banyak orang yang meributkan masalah penghormatan.“Jangan kita melihat profesi guru lalu minta penghormatan. Profesi guru inilah yang dampaknya paling besar bagi Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya seorang guru harus mempunyai kualitas yang mumpuni. Karena, sebuah kualitas yang dimiliki guru tak bisa langsung dirasakan oleh anak didiknya. Kualitas tersebut akan dirasakan jauh-jauh hari dan mempengaruhi masa depan bangsa.“Kita harus berpikir panjang, PGRI harus bisa menjadi institusi yang meningkatkan masalah keguruan,” ungkapnya.
Seorang guru, ujar Anies, harus mempunyai kemampuan mendidik, memegang kendali tentang proses pemelajaran, dan harus menjadi seseorang yang bermakna. Seorang guru, harus mempunyai karakter yang kuat untuk anak didiknya. “Sehingga, kehadiran PGRI adalah bagian untuk membuat Indonesia lebih baik,” katanya.
Sumber: Republika
0 Response to "Bagaimana Guru di Mata Anies Baswedan?"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr