Ilustrasi |
Diduga kuat, para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari berbagai daerah itu keracunan makanan katering usai santap siang.
Lepas apel pagi pukul 08.00, sebanyak 51 orang dari sekitar 500 peserta yang mengikuti Diklat tiba-tiba mengeluh sakit perut dan mual. Penuturan Hapsari (26), salah satu korban mengaku pingsan karena tidak sanggup menahan sakit.
”Rasanya menggigil dan mual, perutnya sakit seperti ditusuk-tusuk,” ucap Hapsari yang ditemui INDOPOS di UGD RS IKKT.
Perempuan berjilbab ini terbaring bersama rekannya Tya (26) mengatakan, sakitnya itu dirasakan mulai subuh. Sekitar pukul 05.00, dia merasa mual dan pusing.
Sarjana lulusan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah itu mengatakan, terakhir makan itu siang, Kamis (4/12) pukul 12.30. ”Kamis siang sama kayak yang lain, saya makan sayur asem, udang dan sambal kentang,” tuturnya.
Menurutnya, pelatihan di gedung Pusat Diklat Perpajakan DKI Jakarta di Jalan Sakti Raya, No.1 Kemanggisan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat itu berlangsung sejak pekan lalu. Seluruh peserta didik yang merupakan CPNS kantor pajak mendapat pelatihan khusus sampai 30 Desember mendatang.
”Jam istirahat pelatihan itu selalu dapat prasmanan makan siang. Gak pernah sakit kok, baru kali ini saja,” ujar Hapsari yang mengaku akan ditempatkan di salah satu kantor Pajak di Jakarta. Rekannya Aang (26), CPNS asal Magetan, Jawa Timur ini juga mersakan keluhan yang sama.
Dia sendiri kageti, tiba-tiba sakit perut. Padahal, sajian prasmanan katering yang disantapnya itu tidak ada yang berasa asam. ”Habis apel pagi itu, sakitnya luar biasa, sekarang sudah baikan setelah di infus,” terang sarjana asal Universitas Brawijaya ini.
Maryati, Petugas Rekam Medik RS. IKKT mengatakan, pagi itu suasana rumah sakit penuh sesak. Pasien yang tidak terhitung jumlahnya sampai harus dibaringkan ke tiap ruangan yang ada di sana.
”Mereka itu pas datang sudah dalam kondisi lemas. Semua petugas di sini sudah turun tangan saja sampai gak kepegang. Semua tempat tidur, kursi roda dan infus diturunkan,” terangnya.
Meski bukan perawat, Maryati mengaku sampai kelelahan. Dia terpaksa diinfus usai menangani pasien yang diduga keracunan. Kata dia, pagi itu ada dua pasien yang terparah. Salah satunya Hapsari yang sampai pingsan. Satu lainnya pria, karena sesak napas terpaksa diberi oksigen. ”Kondisi mereka semuanya lemah, penuturannya sama, karena makanan katering seperti udang,” ujarnya.
Satu persatu, peserta Diklat Pajak yang diduga keracunan kembali ke kediaman mereka masing-masing. Ada yang tinggal di mess dan kost di sekitar gedung diklat. Hingga pukul 14.00, tersisa 5 pasien yang terbaring lemas di UGD RS. IKKT.
Kanit Reskrim Polsek Palmerah, AKP Khoiri mengatakan, kasus itu kini tengah ditangani. Dia memastikan tidak ada korban yang harus dirawat inap akibat kasus keracunan makanan tersebut. ”Kita sudah periksa, tampaknya kondisi mereka juga sudah membaik,” terangnya.
Sumber: jpnn
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "51 CPNS Peserta Diklat Keracunan"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr