Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa
memampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan
proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti,
menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan
dan sebainya. Suaut konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya,
sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila
dipanaskan akan mengemabang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri
atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan
instruksi.
Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning
siswa (belajar sndiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari
situsi teacher learning menjadi
situasi student dominated learning.
Dengan menggunakan discovery learning,
ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental
melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba
sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.
Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar.
Maka teknik
ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
-
Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses
kognitif/pengenalan siswa.
-
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi
individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
-
Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.
-
Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkembang dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing.
-
Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
-
Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada
diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai
teman belajar saja, membantu bila diperlukan.
Walalupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang
perlu diperhatikan ialah:
-
Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk
cara belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik.
-
Bila kelas terlalu besar penggunaan teknikini akan kurang
berhasil.
-
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan
pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan.
-
Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental
ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses
pengertiansaja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan
keterampilan bagi siswa.
-
Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir
secara kreatif.
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr