Adakah yang tau alasannya kenapa?
Setelah saya coba telusuri dari berbagai sumber saya menemukan jawaban seperti ini.
Kita tau bahwa setiap negara memiliki sejarah yang berbeda, dan tanggal-tanggal penting yang berbeda pula. seperti halnya Hari Ibu.
Berbagai isu yang diangkat di antaranya adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, dan pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa. Isu lainnya yang juga diperjuangkan adalah memerangi perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita serta menentang pernikahan usia dini bagi perempuan.
Pada 1938, ketika Kongres Perempuan Indonesia III digelar ditetapkanlah 22 Desember sebagai Hari Ibu. Setelah Indonesia merdeka, melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga sekarang.
Jika di Indonesia, Hari Ibu berawal dari perjuangan para perempuan pada masa penjajahan, di Eropa hari tersebut diilhami dari tradisi memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno.
Sementara di Amerika, Australia, Kanada, dan beberapa negara lainnya, Hari Ibu terinspirasi dari perjuangan aktivis sosial Julia Ward Howe yang mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara pada 1870.
Kini, seiring berjalannya waktu, peringatan dan perayaan Hari Ibu menjadi momen untuk mengenang, menghargai, menghormati, dan membalas peran ibu dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Bagi sebagian orang, peringatan dan perayaan dilakukan dengan membebas-tugaskankan ibu dari tugas domestik seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Ada juga yang merayakannya dengan mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu seperti memberi kado istimewa, penyuntingan bunga, atau pesta kejutan.
Di negara kita Indonesia, Hari Ibu ini berawal dari bertemunya para pejuang wanita indonesia yang menggelar Konggres Perempuan Indonesia I pada tanaggal 22-25 Desember 1928 di gedung Dalem Jayadipuran, Jogjakarta. yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso.Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tujuan utama organisasi ini adalah berjuang menuju Indonesia merdeka dan perbaikan nasib perempuan.
Berbagai isu yang diangkat di antaranya adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, dan pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa. Isu lainnya yang juga diperjuangkan adalah memerangi perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita serta menentang pernikahan usia dini bagi perempuan.
Pada 1938, ketika Kongres Perempuan Indonesia III digelar ditetapkanlah 22 Desember sebagai Hari Ibu. Setelah Indonesia merdeka, melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga sekarang.
Jika di Indonesia, Hari Ibu berawal dari perjuangan para perempuan pada masa penjajahan, di Eropa hari tersebut diilhami dari tradisi memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno.
Sementara di Amerika, Australia, Kanada, dan beberapa negara lainnya, Hari Ibu terinspirasi dari perjuangan aktivis sosial Julia Ward Howe yang mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara pada 1870.
Kini, seiring berjalannya waktu, peringatan dan perayaan Hari Ibu menjadi momen untuk mengenang, menghargai, menghormati, dan membalas peran ibu dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Bagi sebagian orang, peringatan dan perayaan dilakukan dengan membebas-tugaskankan ibu dari tugas domestik seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Ada juga yang merayakannya dengan mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu seperti memberi kado istimewa, penyuntingan bunga, atau pesta kejutan.
Selamat Hari Ibu
Editing form: http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Ibu
loading...
(function(){
var D=new Date(),d=document,b='body',ce='createElement',ac='appendChild',st='style',ds='display',n='none',gi='getElementById';
var i=d[ce]('iframe');i[st][ds]=n;d[gi]("M283033ScriptRootC165025")[ac](i);try{var iw=i.contentWindow.document;iw.open();iw.writeln("
0 Response to "Alasan, mengapa tanggal 22 Desember dijadikan hari ibu?"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr