- Sistem ABO
Pada
darah manusia terdapat dua faktor yang menentukan dalam golongan darah, yaitu
aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen (zat anti) merupakan antigen yang
terdapat di sel darah merah dan bersifat genetis. Umumnya dikenal tiga jenis
aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B, aglutinogen M dan N, dan faktor rhesus
(Rh). Berdasarkan keberadaan aglutinogen, penggolongan darah manusia dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN,
dan golongan darah sistem Rh. Aglutinin merupakan protein plasma yang berfungsi
sebagai antibodi. Pada sistem ABO, aglutinin terdiri atas dua macam, yaitu
aglutinin α dan aglutinin β.
Pada
tahun 1900 dan 1901 Karl Landsteiner merumuskanpengolongan
darah ABO berdasarkan keberadaan aglutinogen dan aglutinin pada darah, yaitu :
a.
Golongan darah A, bila dalam sel darah
merahnya mengandung aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung
aglutinin β
b.
Golongan darah B, bila dalam sel darah
merahnya mengandung aglutinogen A dan dalam serum atau plasmanya mengandung
aglutinin α
c.
Golongan darah AB, bila dalam sel darah
merahnya mengandung aglutinogen A dan B, serta dalam serum atau plasmanya tidak
mengandung aglutinin
d.
Golongan darah O, bila dalam sel darah
merahnya tidak mengandung aglutinogen, sedangkan dalam serum atau plasmanya
mengandung aglutinin α dan aglutinin β
- Sistem MN
Pada
tahun 1927, Karl Landsteiner dan P. Levine menemukan antigen baru yang
disebut dengan aglutinogen M dan aglutinogen N. Berdasarkan kedua jenis
aglutinogen tersebut, menghasilkan tiga macam golongan darah, yaitu, M, N, dan
MN. Berbeda dengan golongan darah sistem ABO, pada golongan darah sistem MN,
serum atau plasma darah orang tersebut tidak mengandung zat anti- M (aglutini
M) dan zat anti N. Karena tidak mempunyai aglutinin tersebut, golongan darah
sistem MN tidak penting untuk keperluan transfusi darah akibat tidak adanya
bahaya terjadinya penggumpalan darah.
- Sistem Rh
Golongan
darah Rh, singkatan dari kata rhesus
(sejenis kera di India), yaitu Macaca
rhesus ditemukan oleh Karl
Landsteiner dan A.S. Wiener
tahun 1940. golongan darah ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a.
Kelompok orang dengan Rh- positif
(disingkat Rh+), merupakan orang yang didalam eritrositnya memiliki
aglutinogen Rh
b.
Kelompok orang dengan Rh- negatif
(disingkat Rh-), merupakan orang yang di dalam eritrositnya tidak
mengandung aglutinogen Rh
Seperti
halnya golongan darah ABO, golongan darah Rh mempunyai arti penting dalam
klinik. Pada golongan darah sistem Rh, dalam plasma atau serum seseorang,
biasanya tidak terdapat agglutinin (anti Rh), tetapi orang dapat dipacu untuk
membentuk aglutinin Rh, karena sebagai berikut :
a.
Transfusi darah
Apabila
seorang bergolongan darah Rh-),
menerima darah dari orang yang memiliki Rh+ maka plasma dan
serum darah orang tersebut distimulus sehingga mambentuk anti Rh
b.
Melalui perkawinan
Apabila seorang
perempuan bergolongan darah Rh- menikah dengan orang yang
bergolongan darah Rh+ dan
mempunyai anak bergolongan darah Rh+ maka pada saat proses
melahirkan, aglutinogen pada eritrosit anak sebagian dapat mengalir ke tubuh
ibunya melalui plasenta. Dalam kasus ini, darah ibu tersebut dipacu untuk
membentuk anti Rh[Pustaka Pandani]
0 Response to "Prinsip Penggolongan Darah"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr