Berdasarkan alat geraknya
protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Flagellata atau Mastigophora (Yunani,
mastix: cambuk, poros: membawa)
Umumnya hidup di dalam air,
beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata mempunyai bentuk yang
tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual
dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1).
Fitoflagellata
-
Flagellata
yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
-
Habitat
di perairan bersih dan perairan kotor
-
Contohnya:
Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen
fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris
(mengeluarkan cahaya di malam hari).
2).
Zooflagellata/dinoflagellata
-
Tidak
mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
-
Umumnya
hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
-
Contohnya:
·
Tripanosoma
levisi parasit pada darah tikus
·
Tripanosoma cruci penyebab
penyakit cagas (anemia anak)
·
Tripanosoma
evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
·
Tripanosoma
brucei penyakit nagano pada ternak
·
Tripanosoma
gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
·
Tripanosoma
rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
·
Tripanosoma vaginalis keputihan
pada vagina
·
Leishmania donovani kalaazar
·
Leishmania tropika penyakit
kulit
b.
Ciliata/Ciliophora/Infusuria
Merupakan kelas terbesar dari
protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk
bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan.
Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap,
dan oval.
Beberapa contoh kelas enerat:
1).
Paramecium caudatum
-
Disebut hewan sandal
-
Habitat
di tempat berair, sawah, rawa
-
Mempunyai
dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk
membantu proses fisiologis yang lain
-
Mempunyai
dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna
makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
-
Berkembangbiak
dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif
dengan cara konjugasi
-
Nyctoterus ovalis (hidup diusus
kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
2).
Stylonichia
-
Banyak ditemukan pada permukaan
daun terendam air
-
Bentuknya seperti siput
3). Balantidium coli (habitat di kolon
manusia)
4).
Stentor (bentuk seperti
terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)
5). Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
6). Didium (mangsa dari Paramecium sp)
c.
Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa
dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup
bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:
a.
Amoeba sp
-
Bentuk selalu berubah-ubah
-
Habitat di air tawar
-
Inti
sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
-
Mempunyai
vakuola makanan dan vakuola kontraktil
-
Reproduksi dengan pembelahan
biner
b.
Contoh lain :
-
Entamoeba histolytica Di dalam
usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
-
Entamoeba coli Di dalam usus
besar manusia, penyebab diare
-
Entamoeba
gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
-
Arcella sp Memiliki kerangka
luar, terdapat di air tawar
-
Difflugia Mempunyai selaput
halus, sehingga pasir dapat menempel
-
Foraminifera Kerangka luar dari
kapur
-
Radiolaria Kerangka luar dari
kersik
d. Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)
Sporozoa adalah hewan
berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan
tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara
yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan
sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan
generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:
1). Plasmodium vivax, penyebab penyakit
malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap 48 jam.
2). Plasmodium malariae, penyebab penyakit
malaria quartana, masa sporulasi 72 jam
3). Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit
malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)
4).
Plasmodium ovale, penyebab
penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di Indonesia
Daur hidup
Plasmodium
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
a.) Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk
malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot
---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
b.) Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh
manusia ada dua tempat yaitu:
Dalam hati (disebut
eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon
erytozoik ---- merozoit eryptozoik
Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon
muda ---- skizon matang ---- merozoit ---- makrogamet/mikrogamet
makasih gan infonya dan semoga bermanfaat
ReplyDelete