Lampiran. 1
BAHAN AJAR
JARINGAN HEWAN
A. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat merupakan jaringan yang
selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau organ-organ. Jaringan ikat atau
jaringan penyambung memiliki fungsi antara lain:
1.
Melekatkan
satu jaringan ke jaringan lain
2.
Melindungi organ-organ
tubuh
3.
Menyimpan energi ( jaringan
lemak )
4.
Membentuk struktur tubuh (
tulang )
5.
Menyusun sistem sirkulasi (
darah )
Komponen jaringan ikat
Jaringan ikat pada dasarnya tersusun
atas 3 komponen utama yaitu sel, serabut dan zat dasar.
- Sel
Sel yang menyusun jaringan ikat
terdiri dari beberapa jenis, namun semuanya berasal dari sel mesenkim yang
merupakan jaringan pengikat embrional. Macam sel penyusun jaringan ikat antara
lain fibroblas, makrofag, sel mast, sel lemak, sel plasma dan leukosit.
a. Fibroblas adalah sel yang mensekresikann protein
pada serabut
b. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak
beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka.
Sel ini dapat bergerak secara amoeboid dan aktif memakan sel darah merah yang
rusak serta benda asing seperti bakteri.
c. Sel mast / sel tiang adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi
mencegah pembekuan darah dan histamin yang dapat menyebabkan permeabilitas
kapiler darah.
d. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk
menyimpan lemak
e. Leukosit adalah sel darah putih
- Serabut
Serabut peyusun jaringan ikat terdiri
atas 3 macam yaitu serabut kolagen, serabut elastis dan serabut retikulum.
a. Serabut kolagen (serabut putih)
Kolagen merupakan serabut yang paling
banyak ditemukan dan bersifat fleksibel (lentur). Dalam jumlah sedikit tidak
berwarna tapi dalam jumlah banayk berwarna putih misalnya tendon
b. Serabut elastis (serabut kuning)
Serabut elastin ini lebih halus dari
serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal). Dalam jumlah sedikit tidak
berwarna, namun dalam jumlah banyak berwarna kuning misalnya pada bantalan
lemak, pembuluh darah dan ligamen.
c. Serabut
retikulum
Retikulum (artinya jala) merupakan
serabut paling halus dan bercabang membentuk seperti jala. Serat ini berfungsi
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain misalnya pada sistim saraf
- Zat dasar
Zat dasar jaringan ikat merupakan zat
yang amorf (tidak berbentuk), tidak berwarna dan homogen yang tersusun atas
molekul karbohidrat, protein dan air. Zat dasar berperan mengisi ruang antarsel
dan serabut dari jaringan ikat
Macam-macam jaringan ikat
Jaringan ikat dapat diklasifikasikan
menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat dengan sifat khusus dan jaringan
penyokong. Berikut ini dibahas macam- macam jaringan ikat, yaitu :
1.
Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat dewasa terdiri atas
jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat
a. Jaringan ikat longgar
Jaringan ini dicirikan dengan susunan
serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat longgar berfungsi sebagai medium
penyokong, pengisi ruang diantara organ dan mengelilingi elemen-elemen dari
jaringan yang lain. Adanya serabut
kolagen dan serabut
elastik memungkinkan terjadinya gerak
dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Jaringan ini juga berperan
menyediakan nutrisi bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya. Contohnya
yaitu jaringan di bawah epitelium dan sekeliling kapiler.
b.
Jaringan ikat padat
Jaringan ini disebut jaringan ikat
padat karena struktur serat-seratnya (terutama kolagen) yang padat. Jaringan
ikat padat dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Pada jaringan ikat
padat teratur,
berkas kolagen tersusun teratur ke satu arah misalnya tendon. Jaringan ikat
padat tak teratur memiliki berkas kolaggen yang menyebar ke jaringan misalnya
dilapisan bawah (dermis) kulit.
2.
Jaringan ikat dengan sifat khusus
Jaringan ikat dengan sifat khusus
memiliki fungsi khusus antara lain sebagai menyimpan energi dalam bentuk lemak,
penahan goncangan dan pembentuk darah. Jaringan penyimpan lemak disebut
jaringan adiposa dan tersusun atas sel lemak, serabut retikulum dan kolagen.
Jaringan ini terdapat pada lapisan subkutan yang merupakan lemak di bawah
kulit.
3.
Jaringan ikat penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri atas
jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang sejati (osteon)
a. Jaringan tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan adalah
spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal yang elastis. Tulang rawan
bersifat kuat dan lentur. Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang
rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna).
Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut.
Tulang rawan
berfuingsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan
organ dalam, serta melicinkan tulang permukaan tulang dan sendi. Tulang rawan
tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah. Berdasarkan kandungan matriksnya,
tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, elastis dan
fibrosa
Ø Tulang rawan hialin
Tulang rawan ini mengandung serabut
kolagen yang halus, berwarna bening kebiruan. Tulang rawan hialin terdapat pada
cakaram epifisis, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di daerah
persendian.
Ø Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis mengandung
sserabut elastis dan serabut kolagen. Tulang rawan ini terdapat pada daun
telinga, epiglotis dan bronkiolus.
Ø Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa mengandung
serabut kolgen yang padat dan kasar. Tulang rawan fibrosa terdapat antara lain
pada simfisis
pubis, (pertemuan tulang kemaluan).
b. Jaringan tulang sejati (osteon)
Tulang sejati
merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral. Jaringan tulang sejati disusun
oleh sel-sel tulang atau osteosit. Osteosit berasal dari sel induk
tulang atau osteoblas. Osteosit terletak dalam lakuna. Osteosit satu
dengan lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun
dalam lapisan konsentris yang disebut lamela.
Sifat tulang sejati
lebuh keras dibangdingkan tulang rawan karena maktriknya mengandung serabut
kolagen dan bahan anorganik, antara lain kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat,
Mg, K, Na, dan hidroksi apatit. Berdasarkan ada tidaknya rongga di dalamnya
tulang dibedakan atas tulang kompak (tulang padat) dan tulang bunga karang
(tulang berongga).
Ø Tulang kompak (tulang padat)
Pada tulang kompak terdapat sistim
havers yang terdiri dari 4-20 lamela. Havers yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran havers. Sistim havers merupakan unit penyusun tulang.
Saluran havers mengandung pembuluh darah dan saraf sebaga penyuplai zat makanan
untuk menghidupi tulang.
Ø Tulang bunga karang (tulang spons)
Pada tulang bunga karang tidak terdapat sistim havers tetapi terdiri dari
trabekula tulang yang bercabang namun saling berhhubungan satu dengan lainnya.
Contoh kedua tulang tersebut antara lain ditemukan pada tulang panjang. Kedua
bongkol tulang (epifisis) terdiri dari tulang bunga karang, bagian tengah
merupakan bunga kompak.
Gambar 1. Jaringan Tulang
4.
Jaringan ikat penghubung
Contoh jaringan ikat penghubung adalah
darah dan limfa. Darah termasuk jaringan ikat, karena darah berasal dari
jaringan mesenkim. Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keping daarah (trombosit), dan plasma darah. Plasma darah
merupakan cairan yang mengandung zat anorganik (misalnya ion-ion bikarbonat,
natrium, klorida) dan zat organik (misalnya protein, asam amino, glukosa,
hormon). Selain itu plasma darah merupakan zat antar sel yang mengandung
sel-sel darah dan keping darah.
Secara umum sel-sel darah dibentuk di
sum-sum tulang, kecuali dua macam sel darah putih (limfosit dan monosit)
dibentuk dalam kelenjar limfe. Secara terperinci setiap jenis sel darah
tersebut memiliki peranan yang spesifik. Sel darah merah berfungsi untuk
mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah. Sel darah putih sebagai
pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan keping
darah berperan dalam proses pembekuan darah.
B. JARINGAN OTOT
Jaringan
otot tersusun atas sel-sel otot. Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh
atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya
serabut kontraktil. Serabut kontraktil ini tersusun atas filamen atau benang
aktin dan miosin.
Jaringan
otot dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot
polos.
1. Otot polos
Disebut otot
polos karena serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya yang
berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya (sitoplasma) tampak polos dan
homogen. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang
terletak di tengah sarkoplasma. Otot polos terdapat pada alat dalam, sehingga
disebut juga otot visera, misalnya pada lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot
polos mempunyai pensarafan autonom artinya bekerja tidak di bawah kesadaran.
Otot polos kontraksinya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah.
2. Otot rangka/lurik
Otot rangka
disebut otot lurik, karena serabut kontraktilnya memantulkan cahaya
berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) berjajar teratur
membentuk pita vertikal terhadap poros otot. Sel atau serabut otot rangka
berbentuk silinder. Setiap sel berinti banyak yang terletak di tepi
sarkoplasma. Otot rangka bekerja di bawah kesadaran sehingga disebut otot
volunter. Kontraksinya cepat, kuat tetapi cepat lelah. Otot rangka biasanya
melekat pada rangka, lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.
3. Otot jantung
Otot jantung
terdapat khusus pada jantung. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang
bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Ukuran
serabut ototnya lebih kecil dari otot rangka., memiliki 1-2 inti yang terletak
di tengah sarkoplasma. Ciri khas otot jantung adalah memiliki diskus
interkalis, yaitu pertemuan antara dua sel yang tampak gelap jika dilihat di
mikroskop. Kontraksinya tidak di bawah kesadaran (otot involunter), bersifat
kuat dan berirama.
Gambar 2 : Jaringan otot pada
tubuh manusia
[Workshop PPG SM-3T]
0 Response to "BAHAN AJAR JARINGAN HEWAN"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr