PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Muhamad Isnainim, Guru SM-3T hilang dihantam Gelombang

AMBON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya terus me­la­kukan pencarian terhadap satu korban kapal teng­ge­lam di perairan desa Luang Barat Kecamatan Mdona Hiera, Rabu (25/3).

Pencarian terhadap satu korban hilang yang dike­tahui bernama Muhamad Isnaini ini dilakukan BPBD dibantu warga setempat sambil menyisir wilayah pe­rairan lokasi tempat tenggelamnya kapal naas tersebut.

Pelaksana Tugas BPBD Maluku Barat Daya, Jhon Pattinama kepada Kabar Timur saat dihubungi dari Ambon menjelaskan korban Muhamad Isnaini adalah seorang guru yang ikut dalam program Sar­jana Mengajar di Wilayah Terluar, Ter­­depan dan Tertinggal (SM3T) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Korban sendiri telah empat bulan mengabdi di desa terpencil di kabupaten yang berbatasan lang­sung dengan Australia dan Timor Leste tersebut,”Korban yang saat ini dicari itu bernama Muahamad Is­naini, dia seorang guru yang ikut dalam program SM3T dari Ke­mentrian Pendidikan dan Ke­bu­dayaan,”terang Jhon.

Dia mengatakan, korban ber­sa­ma sembilan penumpang lainnya bertolak dari dusun Ilmarna menuju Pulau Kelapa di desa Luang Barat dengan menumpangi sebuah kapal tradisional. Para penumpang kapal ini sedianya akan menuju kapal pe­rintis Sabuk Nusantara 43 yang berlabuh diwilayah itu untuk selanjutnya menuju Ambon.

“Jadi korban ini juga ikut me­num­pangi kapal itu. tujuh pe­num­pang selamat sedangkan dua me­ning­gal dan korban sendiri ma­sih hilang dan sementara dicari,”katanya.

Menurutnya kecelakaan laut yang memakan korban jiwa itu le­bih disebabkan karena gelombang laut yang tinggi dan cuaca yang sa­ngat buruk di wilayah perairan tersebut,”Jadi memang musibah ini terjadi karena gelombang yang sangat tingi dan cuaca yang bu­ruk,”sebutnya.

Sebagaimana diberitakan sebe­lum­nya sebuah kapal tradisional yang mengangkut sejumlah pe­num­pang teng­gelam di perairan desa Luang Barat Kecamatan Mdona Hiera pada Senin (23/3) ma­lam saat hendak menuju Moa. Para penumpang ini tenggelam bersama kapal yang di­tum­panginya setelah dihantam ge­lom­bang tinggi dan diterpa angin yang kencang di perairan desa tersebut.

Akibat musibah itu dua pe­num­pang dinyatakan meninggal dunia salah satunya teridentifikasi ber­nama Poly Palpialy, sedangkan satu penumpang lain dinyatakan hilang.

Salah seorang warga desa se­tempat bernama Tagayus Hayer yang dihubungi Kabar Timur juga membenarkan jika para penumpang kapal itu akan berangkat ke Ambon dengan menggunakan kapal sabuk nusantara yang saat itu berlabuh di perairan tersebut.

“Mereka menuju Moa untuk naik KM Sabuk Nusantara 43 yang akan berangkat menuju Ambon. Tapi dalam perjalanan kapal mo­tor yang ditumpangi dihantam ge­lombang,” ujarnya.

Satu Penumpang Kapal Hilang Masih Dicari

Menurutnya proses pencarian korban hilang sempat dilakukan oleh pemerintah dibantu warga setempat namun terpaksa dihentikan untuk sementara karena cuaca sangat buruk. Dia pun mengecam sikap nakhoda kapal Sabuk Nusantara 43 yang tidak melakukan pencarian kor­­ban, sesaat setelah kapal tra­di­sional yang ditumpangi para korban tenggelam.

“Warga sudah meminta tolong nakhoda kapal untuk membantu men­cari korban tenggelam, tapi tidak dihiraukan. Kapal malah ber­­layar dari Lakor-Moa dan ke Ku­pang, NTT,” ungkapnya.

Ia berharap, Pemerintah Kabu­paten MBD melalui instansi terkait membantu melakukan pencarian terhadap salah seorang korban yang hilang dalam kejadian tersebut.

Sumber: kabartimur

0 Response to "Muhamad Isnainim, Guru SM-3T hilang dihantam Gelombang"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr