YOGYAKARTA – Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru di wilayah pelosok dalam program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T) harus memiliki badan dan jiwa yang sehat untuk dapat aktif selama workshop satu tahun ke depan.
Karena itu, sebelum masuk masa workshop mereka harus mengikuti tes kebugaran di kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Sekretaris Bidang II, Dapan Mkes mengungkapkan, sebelum tes kebugaran mahasiswa mengikuti senam kesegaran jasmani yang berlangsung serentak. Tes kebugaran diawali dengan mengukur berat dan tinggi badan kemudian mereka melakukan tes lari 1.600 m, bolak balik sebanyak delapan kali di lokasi.
”Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melaksanakan kerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti masih memiliki cadangan energi untuk kegiatan selanjutnya. Ketika setelah senam pagi dan dilanjutkan test lari masih segar dan kondisi tubuh tidak mengalami kelelahan berarti maka tubuh dalam kondisi bugar,” papar Dapan di depan peserta, kemarin.
Berat Ideal
Ia menjelaskan, untuk menentukan berat badan ideal dengan menggunakan rumus cara berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m) pangkat 2. Berdasarkan hasil tersebut dicocokkan dengan kategori Indeks Massa Tubuh mulai dari < 18,5 yang berarti berat badan kurang sampai > 30 yang termasuk dalam obesitas II.
Menurutnya, untuk memperoleh kebugaran dilakukan dengan beraktivitas secara teratur, terukur dan bertahap. Aktivitas tersebut dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan durasi waktu 20-30 menit dan harus masuk daerah latihan dengan denyut nadi maksimal 220-umur.
”Aktivitas yang menunjang kebugaran jasmani dapat menjaga daya tahan jantung dan paru, menjaga kelentukan sendi serta memiliki komposisi tubuh yang baik. Bahkan dapat juga meningkatkan kecepatan, koordinasi, keseimbangan dan kekuatan tubuh,” imbuh Dapan.
Karena itu, sebelum masuk masa workshop mereka harus mengikuti tes kebugaran di kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Sekretaris Bidang II, Dapan Mkes mengungkapkan, sebelum tes kebugaran mahasiswa mengikuti senam kesegaran jasmani yang berlangsung serentak. Tes kebugaran diawali dengan mengukur berat dan tinggi badan kemudian mereka melakukan tes lari 1.600 m, bolak balik sebanyak delapan kali di lokasi.
”Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk melaksanakan kerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti masih memiliki cadangan energi untuk kegiatan selanjutnya. Ketika setelah senam pagi dan dilanjutkan test lari masih segar dan kondisi tubuh tidak mengalami kelelahan berarti maka tubuh dalam kondisi bugar,” papar Dapan di depan peserta, kemarin.
Berat Ideal
Ia menjelaskan, untuk menentukan berat badan ideal dengan menggunakan rumus cara berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m) pangkat 2. Berdasarkan hasil tersebut dicocokkan dengan kategori Indeks Massa Tubuh mulai dari < 18,5 yang berarti berat badan kurang sampai > 30 yang termasuk dalam obesitas II.
Menurutnya, untuk memperoleh kebugaran dilakukan dengan beraktivitas secara teratur, terukur dan bertahap. Aktivitas tersebut dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan durasi waktu 20-30 menit dan harus masuk daerah latihan dengan denyut nadi maksimal 220-umur.
”Aktivitas yang menunjang kebugaran jasmani dapat menjaga daya tahan jantung dan paru, menjaga kelentukan sendi serta memiliki komposisi tubuh yang baik. Bahkan dapat juga meningkatkan kecepatan, koordinasi, keseimbangan dan kekuatan tubuh,” imbuh Dapan.
Sumber: suaramerdeka
0 Response to "Mahasiswa PPG Program Mengajar di Pelosok Diminta Ikuti Tes Kebugaran"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr