RUTENG – Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) Angkatan ke-IV tahun 2015 menuai kecaman dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai. Program yang dimotori oleh kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan tinggi ini dinilai kurang transparan dalam proses perekrutannya.
Bupati Manggarai Christian Rotok mengaku sangat kesal dengan proses perekrutan SM-3T yang sangat tertutup dan dinilai kurang mengakomodir putra-putri daerah. Rotok menyampaikan kekesalannya itu dihadapan awak media didepan ruang kerja nya di Kantor Bupati Manggarai, senin (23/03/2015). Ia menuturkan, dari 44 peserta yang lulus program tersebut di Kabupaten Manggarai, hanya 8 orang saja yang berasal dari Manggarai.
“Kita sesalkan proses rekrutmen SM-3T yang terjadi di Manggarai, proses yang terjadi sangat tertutup, yang miris adalah dari semua peserta yang mengikuti tes hanya delapan orang saja yang berasal dari Manggarai, padahal kita kan punya banyak tenaga kerja yang menanggur,” umgkap Rotok dengan nada kesal.
Selain itu, Bupati dua periode ini menambahkan, pihaknya akan menyurati Gebernur NTT untuk memprotes keganjalan dari proses rekrutmen tersebut. Walaupun demikian, Rotok juga menegaskan pihaknya tetap menerima program SM-3T tersebut tetapi harus ada perbaikan proses perekrutannya.
Bupati Manggarai Christian Rotok mengaku sangat kesal dengan proses perekrutan SM-3T yang sangat tertutup dan dinilai kurang mengakomodir putra-putri daerah. Rotok menyampaikan kekesalannya itu dihadapan awak media didepan ruang kerja nya di Kantor Bupati Manggarai, senin (23/03/2015). Ia menuturkan, dari 44 peserta yang lulus program tersebut di Kabupaten Manggarai, hanya 8 orang saja yang berasal dari Manggarai.
“Kita sesalkan proses rekrutmen SM-3T yang terjadi di Manggarai, proses yang terjadi sangat tertutup, yang miris adalah dari semua peserta yang mengikuti tes hanya delapan orang saja yang berasal dari Manggarai, padahal kita kan punya banyak tenaga kerja yang menanggur,” umgkap Rotok dengan nada kesal.
Christian Rotok |
Selain itu, Bupati dua periode ini menambahkan, pihaknya akan menyurati Gebernur NTT untuk memprotes keganjalan dari proses rekrutmen tersebut. Walaupun demikian, Rotok juga menegaskan pihaknya tetap menerima program SM-3T tersebut tetapi harus ada perbaikan proses perekrutannya.
Sumber: berandanusantara
0 Response to "Bupati Rotok Sesalkan Rekrutmen SM3T Yang Tidak Transparan"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr