Lembah Anai |
PADANG - Kawasan Lembah Anai selama ini terkenal rawan longsor. Nyaris setiap kali hujan lebat mengguyur kawasan tersebut terjadi longsor. Atas dasar itu, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Kementerian PU RI berencana membuat sebuah waduk besar di antara Lembah Anai dan Malibou Anai yang luasnya mencapai 22 hektar sebagai konservasi air.
Sementara Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN II) Kementerian PU RI juga telah merencanakan pembangunan jalan layang di Lembah Anai untuk mengatasi longsor yang selalu menghantui pengguna jalan. Feasibility Study (FS) pekerjaan besar itu telah selesai dikerjakan, dan targetnya awal 2015, pekerjaan sudah bisa dimulai.
Kepala BWSS V Kementerian PU RI, M Adek Rizaldi dan Kepala Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Nasional (Satker P2JN) BPJN II, Kementerian PU RI, Reno Ginto yang dihubungi terpisah Minggu (16/11), membenarkannya.
Menurut Adek Rizaldi, pembangunan waduk dengan daya tampung 4 juta m3 ini akan disinkronkan dengan pembangunan jalan layang Lembah Anai, sehingga perlu koordinasi dengan Ditjen Bina Marga. Selain itu juga akan dikoordinasikan dengan Kementerian Kehutanan untuk pemanfaatannya karena kawasan itu merupakan hutan lindung.
Tahun depan, pihaknya akan mengajukan FS untuk pembangunan waduk tersebut. Pembangunannya dilakukan pada tahun jamak menggunakan APBN karena diperkirakan waduk ini akan menelan dana hingga Rp500 miliar. Sehingga air yang mengucur deras saat hujan akan ditampung waduk sepenuhnya.
“Waduk ini tak hanya untuk konservasi atau penyelamatan air, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi PDAM untuk daerah di sekitarnya, bisa juga untuk pembangkit listrik dan irigasi,” terang Adek.
Sedangkan jalan layang Lembah Anai, menurut Reno Ginto, selangkah lebih maju. FS telah selesai dikerjakan dan berlanjut pada pembuatan Detail Engineering Desaign (DED). Ditargetkan pada Maret 2015, sudah ditandatangani kontrak dengan konsultan perencana.
“Saat ini konsultan tengah merampungkan pembuatan DED jalan layang Lembah Anai. Diharapkan DED ini tuntas Desember 2014. Lalu awal 2015, diprogramkan pekerjaan fisiknya. Targetnya diselesaikan dalam waktu 3 tahun anggaran,” terang Reno.
Jalan layang ini panjangnya mencapai 2 km. Rencananya pembangunan dimulai pada KM 65 dan berakhir di KM 67. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
“Meski demikian, jalan lama tetap akan digunakan khusus untuk kendaraan kecil saja. Sedangkan kendaraan besar seperti truk, akan lewat di jalan layang ini. Karena konstruksi jalan layang ini sengaja tanjakannya diminimalisir maksimal 6 persen. Jadi sangat aman bagi kendaraan bermuatan berat,” ujar Reno.
Sumber: Haluan
0 Response to "Waduk Raksasa Akan Dibangun Di lembah Anai dan Malibo Anai"
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,
Salam
Irfan Dani, S. Pd.Gr