PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Bakteri Gram negatif

Bakteri Gram negatif merupakan bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah muda atau merah jika diwarnai dengan pewarnaan Gram. Bakteri Gram negatif dalam sistem klasifikasi Eubacteria dibagi menjadi empat filum:
1) Filum Proteobacteria
Proteobacteria merupakan kelompok terbesar bakteri. Proteobacteria dikelompokkan menjadi bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof, proteobacteria kemoautotrof dan proteobacteria kemoheterotrof. Bakteri ungu mengandung bakterioklorofil yang terdapat pada membran plasma, sebagai pengganti klorofil. Bakteri ini melakukan fotosintesis tetapi tidak memproduksi oksigen. Beberapa jenis bakteri ungu memiliki flagel. Sebagian besar bakteri ungu bersifat anaerob obligat dan hidup di dasar kolam, danau, atau lumpur. Contoh bakteri ungu adalah Chromatium.        
a)   Proteobacteria kemoautotrof
      Proteobacteria kemoautotrof hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup lain. Beberapa jenis proteobacteria kemoautotrof berperan penting dalam siklus biogeokimia dalam suatu ekosistem, yaitu mengikat nitrogen (mengubah N2 di atmosfer menjadi senyawa nitrogen yang dapat digunakan tumbuhan). Contoh proteobacteria kemoautotrof adalah Rhizobium yang hidup bersimbiosis dalam akar tanaman kacang-kacangan.

b)   Proteobacteria kemoheterotrof    

Proteobacteria kemoheterotrof meliputi bakteri yang hidup dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Sebagian besar bakteri dalam kelompok ini berbentuk batang dan anaerob fakultatif. Contoh proteobacteria kemoautotrof adalah Escherichia coli dan Salmonella (Gambar 6).



2) Filum Cyanobacteria
            Cyanobacteria sering disebut juga ganggang hijau-biru atau ganggang lendir karena Cyanobacteria memiliki klorofil seperti halnya ganggang hijau dan pada bagian luar dinding selnya terdapat lapisan lendir. Pada beberapa jenis Cyanobacteria, lapisan lendir dapat membantu gerakan secara meluncur. Berbeda dengan kelompok bakteri yang lain, Cyanobacteria tidak memiliki alat gerak.

            Cyanobacteria berukuran 1-60 μm, hidup soliter atau berkoloni. Cyanobacteria yang berkoloni bisa berbentuk benang, lembaran atau bola berongga. Cyanobacteria yang berbentuk benang, seperti Anabaena (Gambar 7), memiliki tiga macam sel utama, yaitu heterokista, akinet dan baeosit.



 Heterokista merupakan sel berdinding tebal yang berguna untuk mengikat nitrogen. Akinet adalah sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan diri ketika kondisi lingkungan memburuk. Ketika lingkungan telah membaik, akinet dapat membentuk filamen baru. Sedangkan baeosit adalah sel-sel bulat kecil hasil reproduksi yang  juga berfungsi untuk melakukan fotosintesis.
Cyanobacteria merupakan bakteri fotoautotrof yang mengasimilasi senyawa sederhana seperti CO2, ion nitrat atau amonium dan beberapa ion anorganik lainnya. Perbedaan Cyanobacteria dengan bakteri fotoautotrof adalah Cyanobacteria menghasilkan O2 dalam proses fotosintesisnya, sedangkan bakteri fotoautotrof  tidak menghasilkan O2.
            Cyanobacteria ditemukan pada berbagai lingkungan, misalnya danau, laut, sungai, tanah, batu dan rawa. Cyanobacteria dapat dilihat dengan mata telanjang berupa lapisan tipis berwarna hijau-biru, merah, atau ungu kehitaman.
Pada saat tertentu, Cyanobacteria yang hidup di air muncul berlimpah, sehingga menyebabkan air tampak berwarna seperti warna Cyanobacteria tersebut. Contohnya Cyanobacteria berwarna hijau-biru (Anabaena) membuat air sawah tampak kehijauan dan Cyanobacteria merah (Oscillatoria rubescens) membuat laut di daerah Timur Tengah berwarna merah sehingga disebut Laut Merah.
Beberapa jenis Cyanobacteria yang dapat mengikat nitrogen berperan sebagai tumbuhan perintis pada habitat miskin nutrisi, misalnya di pantai berpasir atau di gurun. Salah satu Cyanobacteria, Synechococcus lividus dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya di daerah dengan tingkat keasaman tinggi (pH 4,0) dan temperatur tinggi (700C). Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Nostoc dan Anabaena azollae. Simbiosis antara Cyanobacteria dengan organisme lain saling memberi keuntungan. Cyanobacteria terutama berperan dalam memberikan nutrisi organik pada organisme simbiotiknya, sedangkan organisme simbiotiknya memberikan kelembaban dan nutrisi anorganik pada Cyanobacteria.


3) Filum Spirochetes
            Spirochetes berbentuk spiral dengan panjang 5-250 μm. Spirochetes memiliki struktur unik yang disebut filamen aksial. Filamen aksial merupakan semacam serabut di sepanjang sel Spirochetes yang terletak  dalam selubung terluar dan berada di luar dinding sel. Filamen aksial ini berfungsi untuk membuat gerakan berputar.
            Habitat Spirochetes bervariasi, ada yang hidup bebas di lumpur atau di air, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh manusia atau di dalam lambung hewan memamah biak. Contoh Spirochetes antara lain Treponema pallidum (penyebab penyakit sifillis) dan Leptospira interrogans (penyebab penyakit leptospirasis).

4) Filum Chlamydias
Chlamydias merupakan kelompok bakteri yang memiliki ukuran paling kecil (0,2-1,5 μm) dengan bentuk tubuh yang tidak beraturan. Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup lain. Kelompok bakteri ini memiliki dua bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu badan dasar (elemantery body) dan badan inisial (initial body). Badan dasar masuk ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial. Badan inisial tumbuh dan membelah diri. Badan inisial membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan dari sel inang yang disertai dengan pecahnya sel inang. Contoh Chlamydias adalah Chlamydia psittaci (penyebab penyakit mata, penyakit menular seksual dan beberapa jenis penyakit pneumonia). 



0 Response to "Bakteri Gram negatif"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr