PENGUMUMAN: Terhitung sejak tanggal 2 April 2016, pustaka.pandani.web.id tidak lagi kami update! kerena seluruh update terbaru kami dialihkan kesitus pak.pandani.web.id. Harap dimakulumi.

Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing



Metode pembelajaran penemuan adalah suatu metode pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi-informasi yang secara tradisional bisa diberitahukan atau diceramahkan saja (Suryabrata, 1997: 1972). Metode pembelajaran ini merupakan suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan melalui proses menemukan. Fungsi pengajar disini bukan untuk menyelesaikan masalah bagi peserta didiknya, melainkan membuat peserta didik mampu menyelesaikan masalah itu sendiri (Hudojo, 1988, 114). Metode pembelajaran yang ekstrim seperti ini sangat sulit dilaksanakan karena peserta didik belum sebagai ilmuwan, tetapi mereka masih calon ilmuwan. Peserta didik masih memerlukan bantuan dari pengajar sedikit demi sedikit sebelum menjadi penemu yang murni. Jadi metode pembelajaran yang mungkin dilaksanakan adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dengan demikian kegiatan belajar mengajar melibatkan secara maksimum baik pengajar maupun pesertra didik.
Seperti uraian di atas bahwa penemuan terbimbing (Guided Discovery) merupakan salah satu dari jenis metode pembelajaran penemuan. Oleh Howe (dalam Hariyono, 2001: 3) menyatakan bahwa penemuan terbimbing tidak hanya sekedar keterampilan tangan karena pengalaman, kegiatan pembelajaran dengan model in tidak sepenuhnya diserahkan pada siswa, namum guru masih tetap ambil bagian sebagai pembimbing. Penemuan terbimbing merupakan suatu metode pembelajaran yang tidak langsung (Indirect Instuction). Siswa tetap memiliki porsi besar dalam proses penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Menurut Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 1) metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah metode pembelajaran yang sengaja dirancang dengan menggunakan pendekatan penemuan. Para siswa diajak atau didorong untuk melakukan kegiatan eksperimental, sedemikian sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan sesuatu yang diharapkan.
Dalam pembelajaran penemuan terbimbing tugas guru cenderung menjadi fasilitator. Tugas ini tidaklah mudah, lebih-lebih kalau menghadapi kelas besar atau siswa yang lambat atau sebaliknya amat cerdas. Karena itu sebelum melaksanakan metode pembelajaran dengan penemuan ini guru perlu benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Baik dalam tiap hal pemahaman konsep-konsep yang akan diajarkan maupun memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di kelas sewaktu pembelajaran tersebut berjalan. Dengan kata lain guru perlu mempersiapkan pembelajaran dengan cermat, Soedjadi (dalam Purwaningsari, 2001: 18).
    Keuntungan dan kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing.
  1. Keuntungan metode pembelajaran penemuan terbimbing
Menurut Siadari (2001: 26) keuntungn dari pembelajaran metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah:
a.       Pengetahuan ini dapat bertahan lama, mudah diingat dan mudah diterapkan pada situasi baru.
b.       Meningkatkan penalaran, analisis dan keterampilan siswa memecahkan masalaha tanpa pertolongan orang lain.
c.       Meningkatkan kreatifitas siswa untuk terus belajar dan tidak hanya menerima saja.
d.      Terampil dalam menemukan konsep atau memecahkan masalah.
  1. Kelemahan dalam penemuan konsep atau memecahkan masalah.
Adapun kelemahan metode pembelajaran penemuan terbimbing menurut Ruseffendi (dalam Siadari, 2001: 26) adalah sebagai berikut:
a.       Tidak semua materi dapat disajikan dengan mudah, menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing.
b.       Proses pembelajaran memerlukan waktu yang relatif lebih banyak.
c.       Bukan merupakan metode pembelajaran murni, maksudnya tidak dapat berdiri sendiri (hanya dapat digunakan jika ada keterlibatan metode lain misal ekspositori, ceramah, dan lain sebagainya).
Sintak penemuan terbimbing menurut Arends (dalam Haryono, 2001: 25), dapat ditabelkan sebagai berikut:
         Tabel 2.1. Sintaks Penemuan Terbimbing Model Arends
No
Fase-fase
Kegiatan Guru
1
Menyampaikan tujuan, mengelompokkan dan menjelaskan prosedur discovery
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta guru menjelaskan aturan dalam metode pembelajaran  dengan penemuan terbimbing
2
Guru menyampaikan suatu masalah
Guru mejelaskan masalah secara sederhana
3
Siswa memperoleh data eksperimen
Guru mengulangi pertanyaan pada siswa tentang masalah dengan mengarahkan siswa untuk mendapat informsi yang membantu proses inquiry dan penemuan
4
Siswa membuat hipotesis dan penjelasan
Guru membantu siswa dlam membuat prediksi dan mempersiapkan penjelasan masalah
5
Analisis proses peneman
Guru membimbing siswa berfikir tentang proses intelektual dn proses penemuan dan menghubungkan dengan pelajaran lain.

Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa guru dalam metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah sebagai pembimbing siswa dalam nenemukan konsep.




0 Response to "Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing"

Post a Comment

Terima Kasih Telah Berkunjung di Pustaka Pandani
Silahkan komentar anda,


Salam

Irfan Dani, S. Pd.Gr